Ketemu lagi

1 0 0
                                    

" Kamu-" ucapan ku terputus karena tidak mungkin aku tanya langsung, siapa tahu salah orang jadi malu nantinya."Ya?","Ehm, sepatu tali kamu kebuka itu" sambil nunjuk ke sepatunya karena emg lepas. Dia pun menengok ke bawah."Oh, makasih ya" katanya lalu mengikat tali sepatunya. "Iya, kalo gitu saya duluan" ucapku lalu dianggukan olehnya. Aku pun melangkahkan kaki secepat mungkin, karena sangking malunya cuma panggil dia buat liat sepatu nya doang..Astagaa

"Kenal?" tanya seorang laki-laki. "Enggak, tapi kerasa kayak kenal aja gitu, yaudah yuk."

Sudah maghrib, pas aku sampai dirumah, aku langsung masuk dan tidak lupa untuk kunci pintu. Aku ambil gelas, isi air lalu ku minum, aku pun membuang masker ke tempat sampah. Aku naik keatas untuk cepat mandi lalu cuci baju ku sendiri. Beberapa menit kemudian, aku pun kebawah untuk membuat makan untuk adikku nanti. Aku mengambil hp ku lalu memutarkan musik, itu kebiasaan aku ketika lagi kerja sendiri aku selalu menyalakan musik supaya mood untuk kerja. Aku mengambil telur, mangkok, dan garpu untuk mengocok telur. Aku juga mengambil teflon, nyalakan kompor,  aku tuangkan mentega supaya cair. Sudah beberapa menit, aku membuat telur dadar akhirnya selesai juga.  Selesai buat telur, aku pun duduk di sofa untuk bermain hp dan membuka W****A**. Aku melihat isi pesanku ke kak Alex dan belum dibaca maupun dibalas, mungkin dia sudah ganti nomor, aku liat dia selalu tidak aktif.

"Huhh..udah lah, gak usah berharap mulu, emang gak tersampaikan" ucapku sendiri putus asa. "Mungkin dia juga udah lupa sama aku, belum lagi ketemuan..hahh."

Minggu 

Pagi hari aku bangun cepat untuk ke gereja seperti biasa. Makan, mandi, ganti baju, ikat rambut, pakai sepatu, parfum,sedikit make up, jangan lupa pakai masker juga, lalu jalan. Di jalan aku hanya diam sambil dengerin radio sama juga dengan mamaku. Tapi gak terlalu sering, biasanya mamaku menyuruh aku untuk mengecek google map untuk melihat keadaan jalan macet atau tidak. Cuma 15 menit untuk ke gereja, gerejaku tidak dekat dengan rumahku, aku tinggal didaerah Cakung, Jakarta Timur sedangkan gereja letak di kec.Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelum aku pindah, jarak ke gereja dulu dekat karena aku dulu tinggal didaerah situ juga bersama kak Alex. 

Sudah sampai di gereja, aku pun turun sambil membawa tasku dan juga memakai masker demi keamanan juga kesehatan. Mamaku tidak ikut denganku karena mamaku tugas sebagai pembawa persembahan didalam nanti, jadi aku duduk sendirian dikursi depan. Aku sudah terbiasa dengan itu, karena orang-orang yang lain kebanyakan duduk dibelakang daripada duduk didepan, aku juga tidak terlalu depan duduknya paling 3 atau 4 kursi dari depan, karena masih ada anggota gereja atau orang penting yang duduk disana. 

Aku duduk diam sambil bermain hp karena didalam gereja masih sepi, karena mamaku tugas jadi datang lebih duluan. Ibadah mulai dijam 9 tepat dan aku datang baru jam 8.10, orang-orang yang datang baru beberapa. Beberapa menit kemudian, sudah banyak orang dan ibadah dimulai. 

1 Jam  kemudian

Ibadah sudah selesai, semua orang saling bersalaman dan saling mengucapkan selamat hari minggu, pendeta dan anggota lainnya juga memberikan salam kepada orang-orang lainnya. Aku pun juga begitu. Beberapa menit kemudian, didalam gereja mulai sepi karena semua pulang,paling cuma orang-orang yang bertugas masih didalam. Aku pun menunggu didalam, karena mamaku sekretaris, jadi tugasnya adalah menghitung uang persembahan gereja. Paling aku juga bermain piano daripada tidak melakukan apa-apa. Tidak lama, mama ku pun memanggilku lalu pulang.

Di jalan

Seperti biasa suasananya hening, jujur aku ngantuk banget, jadi mendingan aku ajak ngobrol mama aja.

"Ma" panggilku. "Ya"katanya. "Hmm, mama masih inget sama Kak Alex gak?" tanyaku ragu. "Masih kok, kenapa emangnya?" tanya mamaku sambil melirikku. "Mama pernah denger kabarnya dia gak?"

"Hmm, kayaknya waktu itu mamanya Alex pernah WA mama, katanya mereka udah pindah ke Bekasi. Kalo gak salah di harapan Indah." Aku pun mendengar penjelasan mama hanya menganggukan kepala. "Tumben ngobrolin Alex, kangen ya?" goda mama sambil tertawa. "Ih, apaan sih ma" jawabku terkekeh. 

"Oh iya, nanti mau temenin mama ke Gramed gak?" tanya mama. "Boleh, emg di gramed mana?", "Di harapan indah lah, soalnya kalo di kelapa gading, kejauhan pulangnya." 

"Emang mau beli apa?" tanyaku heran. " Itu si Cia, dia wa mama tadi, katanya dia ada tugas prakarya, ngelukis.., kanvasnya habis jadi mama mau beli yang baru."  "Oh,okok." dengan anggukan. "Kita kesana agak sorean aja paling jam 3-an, biar nanti bisa makan siang dulu dirumah."

Sudah sampai dirumah, aku pun mandi, buang masker, lalu makan siang. Aku makan dengan ayam panggang lada hitam sambil menonton anime. Ya, aku gak tau kenapa sekarang aku lebih suka nonton anime daripada drakor. Beberapa jam kemudian, aku dan mamaku bersiap-siap untuk pergi ke gramedia.

Gramedia

Di gramedia sepi seperti biasa, paling yang datang kesini cuma yang perlu barang doang. Aku juga gak terlalu dateng kesini sih, paling kalo mau beli buku sama peralatan tulis doang. Aku dan mamaku pun mulai mencari canvas dan peralatan yang lain juga, barangnya pun ada dan tinggal bayar. Kita pun ke kasir lalu bayar.

"Tasia" tegur mamaku. "Ya,ma?" jawabku. "Mama ke toilet dulu ya, mau BAB, tunggu aja disini ya", "ohh,iya-iya". Mama ku pun menuju ke toilet, toiletnya berada dilantai 2 dan 1,soalnya dilantai 3 masih ada sedikit yang masih direnovasi termasuk toilet. Ya, aku sedang berada dilantai 3, dilantai ini banyak buku-buku novel, komik dan buku mata pelajaran, jadi aku memutuskan untuk membaca buku novel sambil menunggu mama. 

Aku pun memasuki area buku-buku novel dan mencari buku yang ingin kubaca. Aku mengecek semua raknya sampai aku tidak sengaja menabrak orang.

"Aduh!, yaampun sorry-sorry saya gak sengaja" jawabku sambil mengambil buku orang itu dilantai. Saat ingin mengembalikan bukunya, aku tidak sengaja melihat matanya, Aku pun terkejut , walaupun dia memakai masker tapi aku ingat sekali bentuk wajahnya. 

"Kamu?" tanyaku sambil menunjuk. "Kamu yang ditaman itu kan?" tanyaku lagi. Dia pun bingung, lalu menurunkan maskernya. "Lo? cewe yang ingetin tali sepatu gue kan?". Ternyata dia masih ingat aku."Iya, betul"

"Lo disini juga ternyata, btw lo sendirian?" tanyanya. "Enggak, aku sama mamaku kesini. Kamu sendirian kesini?". Dia pun menggeleng. "Gue sama temen gua, dia lagi ditoilet paling dikit lagi dia selesai","Oh". Aku pun kembali diam lalu fokus ke buku yang dia pegang. "Bukunya Tere Liye ya?" Dia pun melirikku lalu pindah melihat bukunya." Iya, kok lo bisa tau?", "Aku udah punya bukunya kok, bukunya bagus, aku baru baca yang Bintang, kamu baru pemula ya?" tanyaku penasaran. "Iya, awalnya gue males baca, tapi gara-gara temen gua, akhirnya gua mulai ketagihan", "Hahaha, kamu bikin aku keinget sama saudara aku dulu, dulu aku sama dia pernah ke perpustakaan bareng waktu itu aku lagi baca, tiba-tiba aja dimuncul ngajak main katanya. Udah gitu dia ngomongnya gede, udah aku bilangin kalo ngomong jangan gede-gede suaranya, tapi masih aja, dimarahin lah sama pengawasnya. Aku ngakak jadinya, diusir sama pengawasnya disuruh keluar. Jujur kamu buat aku inget masa lalu jadinya" ucapku sambil menatap matanya lekat sambil tersenyum. Tiba-tiba saja aku melihat raut muka wajahnya berubah,aku pun bertanya. "Kamu kenapa?,kok mukanya gitu?"

"Gapapa..gue cuma..,keinget sama masa lalu juga" ucapnya sendu sambil melihat ke lantai. Dia mengangkat kepalanya lalu melihatku "Kalo boleh tahu..nam-". Handphoneku pun berdering "Sorry, bentar ya" aku pun mengangkat telpon ternyata mamaku yang telpon, menyuruhku untuk turun karena mamaku sudah menunggu dibawah sambil membeli minuman lalu aku pun mengiyakan. "Sorry ya, mamaku tadi telpon, aku udah ditunggu dibawah". Dia pun mengangguk kepala." Yaudah, kalo gitu, aku duluan ya." Aku pun melangkahkan kaki, baru 2 langkah tanganku ditarik oleh seseorang, aku pun melihat ke arahnya ternyata dia yang menarik tanganku.

"Kalo boleh tau...gua..pengen tau nama lo". Aku pun sedikit terkejut, tiba-tiba saja jantungku berdegup kencang ketika dia memegang tanganku. "Tasia..itu nama aku". Dia pun melepaskan tanganku, lalu tersenyum kepadaku, jujur senyumannya itu menawan sekali. "Kalo gitu, kapan-kapan kita ketemuan lagi ya" katanya. Aku pun hanya menganggukan kepala lalu berjalan cepat darisitu, karena aku tiba-tiba merasa panas dan gugup.



Dont want to lose youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang