Diperbolehkan ?

1 0 0
                                    

3 hari kemudian, setelah hari itu, aku hanya terpikiran pertemuan kita yang kedua kalinya. Aku selalu tersenyum memikirkan hal itu, sellau memikirkan ketika dia menarik tanganku lalu menatapku dalam,membuatku selalu salting dikamar.

"HEY! sadar!!, dia bukan siapa-siapanya aku, gak mungkin dia suka sama aku, banyak cewek yang lebih cantik dan pinter daripada aku. Itu kenyataan sih, siapa juga yang mau sama cewek cantik tapi bodoh?" gumamku sedih. 

Ya, itu aslinya aku, kata mamaku, papaku, keluargaku, bahkan teman-temanku bilang aku cantik, aku pun hanya malu dan memberikan senyuman. Terkecuali, mama, papa, dan adikku tahu kalo aku tidak sepintar yang mereka kira. Nilai ulanganku paling cuma 70-80 saja, paling kalo 90 hanya beberapa saja. Maksudku ya emang semua anak punya kekurangan dan kelebihan kan, kalo gak bisa disini pasti bisa yang disana. Ada yang bilang kalo kepintaran anak itu turun dari mamanya, dan kenyataannya dulu mamaku juga seperti aku, tidak pintar tapi bisa hidup sukses, bisa dapat rumah yang seperti skarang. Aku juga berharap seperti itu, tapi aku tidak yakin nantinya seperti apa. Yang terpenting, mama dan papaku selalu support dan sayang padaku karena mereka tahu kalo aku bisa melakukan yang lebih baik dari yang sebelumnya dan bisa mendapatkan hasil yang terbaik.

" Sometimes  all i think about is you..late night in the middle of June..Heat Waves been faking me out..cant make you happier now.." senandungku menyanyikan lagu sambil bikin tugas sekolah. Aku kalo ada tugas ngetik paling mood because bisa sambil denger musik di Spotify.

"Tasia.."panggil mama. " Ya,ma" kataku sambil berjalan ke arah mama. "Kamu lagi ngapain?", "aku lagi kerjain tugas, kenapa emg?" tanyaku. " Nanti mama sama Cia mau ke mall, mau beli baju buat gereja, kamu masih sekolah kan soalnya, jadi kamu dirumah aja ya"
"Ohh, yaudah gapapa, tapi nanti kunci rumah mau mama bawa atau di aku aja?"," di kamu aja ,mama gak lama juga sih ,paling cuma sebentar gak Ampe malem". Aku pun menganggukan kepala "ngokey".

Gak lama, mama dan Cia pun pergi, aku pun segera mengunci pintu depan dan pintu samping termasuk pagar juga. Jujur sih, aku seneng karena dirumah sepi dan gak ada orang kecuali aku sendiri..hehe. Aku pun langsung kekamar menyelesaikan tugas sehabis itu gak tau mau ngapain. Sudah beberapa jam, aku dirumah, nonton anime di Netflix  lalu aku terasa ngantuk, jadi aku memutuskan untuk tidur sebentar. Aku pasang alarm jam 16.00, paling aku olahraga atau gak jalan keluar sebentar, gak masalah kan..pikirku. 

kriinggg...kriingg

"hnmghh" aku terbangun lalu mengucek mata, mematikan alarm di hp lalu bangun untuk mencari minum. Sehabis minum, aku cuci muka lalu mengambil jemuran di balkon atas lalu aku ganti baju. Habis itu, aku mengambil sweater lalu ke garasi untuk mengambil sepeda. Sudah diluar pagar, aku mengunci pintu depan lalu menggembok pagar dari luar, kunci rumah pun sudah aku bawa. Aku mengambil headset, memasangnya, memilih lagu, baru saja mengangkat kepala, aku melihat dia lagi sedang naik motor, sepertinya sedang berkeliling karena kecepatan motornya seperti agak lambat. Tak lama dia pun melihatku.

Wajahnya terkejut sambil tersenyum ke arahku lalu dia mengarahkan motornya didepanku. "Hai" katanya sambil menurunkan masker hitamnya. "Hai.." jawabku singkat. Dia pun melihat rumahku, dan aku diam saja. "Jadi, ini rumah lo ternyata, lumayan" katanya sambil sedikit tersenyum. "iya, kak" sehabis itu hening sejenak. "Lo sendirian dirumah?"tanyanya."Iya,kak, mama sama adik aku lagi pergi", "ohh" sambil mengangggukan kepala. "Gue boleh nanya gak sama lo?", aku pun menganggukan kepala "oh, boleh kok, kenapa kak?". Tampak seperti muka gugup untuk bertanya aku bisa melihat raut wajahnya. "Kak?", dia pun menoleh lagi. "Lo..mau jalan-jalan gak sama gue?", "hah?" kataku bingung. "Kalo lo gak mau gapapa kok, gua gak maksa" katanya cepat. "ah..,kalo itu emg jalan-jalan kemana kak?" tanyaku penasaran. "oh,paling cuma ke Cafe doang, minum-minum aja gitu"katanya jelas. "Ohh..sebentar ya kak" kataku buru-buru jalan ke arah blakang mobil mamaku, untuk bertanya ke mamaku. Aku menelpon mamaku.

"Halo?"

"..."

"Ma, aku ini mau jalan sore, tapi ketemu sama temen aku, dia pengen ngajak aku jalan-jalan, boleh gak?"

"..."

"Katanya cuma ke Cafe gitu doang, minum-minum kopi sama temen lain(yaampun sorry banget ma, aku tambah-tambahin)

"...."

"Boleh?,beneran?, yaudah tankyou ma"sambil menutup telepon.

Aku pun balik kesana, melihat dia yang masih setia menunggu. "maaf ya kak, aku tadi lama", "gapapa, tadi habis telponan ya?", "iya..mama aku telpon tadi" ucapku sedikit berbohong sambil terkekeh. " Kalo gitu, Lo mau jalan kapan?" tanyanya kepada aku. "Hmm..terserah kakak sih, aku kalo dihari biasa gak bisa tapi kalo Sabtu Minggu bisa", "ohh, gitu..kalo gitu ya, sabtu jam setengah 4 aja, bisa kan?" tanya dia sambil tersenyum. "Bisa kak" jawabku sambil terkekeh. "Kalo gitu, sampai ketemu lagi, Tasia" sambil tersenyum dan melambai ke arahku. Setelah dia pergi dengan motornya, mukaku daritadi yang terpaku hanya bisa diam dan menutup muka ku yang sudah merah seperti tomat karena perbuatannya tadi.



Dont want to lose youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang