Four

5.5K 320 61
                                    

Junkyu menggeliat tak nyaman merasakan sinar matahari yang mengganggunya, dengan perlahan ia membuka kedua matanya, menyesuaikan cahaya di ruangan remang ini.

Tunggu...

Ini bukan kamar miliknya, lalu kamar siapa ini? Pikirannya blank seketika, mengingat-ingat kejadian kemarin, dia tidak di apa-apa kan Kan?
Buru-buru ia mengecek pakaiannya, dan syukurlah masih lengkap.

"Apa yang kau lakukan"

Tiba-tiba suara berat nan serak itu mengagetkan Junkyu dari lamunannya. Dengan secepat kilat, ia menoleh ke samping dan terpampanglah wajah rupawan itu.

"Kau berpikir aku melecehkanmu"
Tanya Haruto santai.

Haruto mengernyit heran, Adik tirinya itu belum juga menjawabnya.

"Kau bisu?"

Junkyu yang mendengar perkataan itu lantas mulai tersinggung.

"Tidak!"
Junkyu menjawab dengan ketus.
Buru-buru ia menyibak selimut dan bergegas pergi untuk mandi, namun...

Happ

Tangan Junkyu di cekal oleh Haruto, dan dengan gerakan cepat ia mendorong Junkyu memaksanya untuk berbaring kembali, Junkyu kaget mendapati  perlakuan itu. Dan berusaha untuk lepas dari Haruto, kakaknya ini kenapa?!

"Kak! Menyingkirlah aku ingin mandi!"
Geram Junkyu.

"Kau belum menjawab pertanyaanku"
Ucap Haruto dingin.

"Pertanyaan yang mana!"

Haruto mendecih kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Junkyu.

"Kenapa kau melakukan hal tadi, apa kau berpikir aku melecehkanmu, hemm"
Haruto berkata seraya menatap intens Junkyu.

Sementara Junkyu tiba-tiba saja gugup, bahkan untuk menelan ludahnya sendiri rasanya tidak sanggup. Dia baru tersadar bahwa Haruto sedang bertelanjang dada sekarang, jadi dia tidur tanpa mengenakan baju? WHATT.

"T-tidak, aku hanya refleks tadi"

"Dengar Junkyu, jangan pernah berpikir bahwa aku tertarik padamu. Jika kau berpikir seperti itu maka kau salah besar, jangan terlalu percaya diri. Apapun yang kulakukan nanti padamu, jangan anggap itu berarti, jangan sampai melibatkan perasaan saat bersamaku, jika kau tak ingin terluka"

Setelah mengatakan itu Haruto bergerak mendekat ke arah ceruk leher Junkyu dan menyesap serta menggigitnya kuat, yang membuat sang empunya berteriak kaget, dan refleks mendorong Haruto menjauh.

Akhhhhh—!

Junkyu berteriak merasakan perih di lehernya, apa-apaan itu tadi? apa kakak nya itu gila, apa yang ada di pikirannya sebenarnya.

Sementara Haruto bergegas pergi seolah tak terjadi apa-apa. Namun dalam benaknya ia berusaha mati-matian untuk tidak menerkam Junkyu saat ini juga.

Tunggu, tunggu sebentar lagi Haruto... Kau pasti akan segera mendapatkannya.
Batin Haruto berucap.

__________________

Junkyu masih mencerna ucapan Kakak tirinya tadi, apa maksudnya itu memang dia akan melakukan apa padanya? Semua itu membuatnya pusing, dia juga tidak percaya diri kok. Haishh sebenarnya semua ini kenapa.

Dia memandang ke arah cermin, tunggu... Ada yang aneh di sini. Bibirnya kenapa jadi seperti ini? Junkyu menyentuh bibirnya dan merasakan sakit saat ia tak sengaja menekannya terlalu kuat. Ada apa dengan bibirnya? Kenapa bengkak seperti ini, dan kenapa ini sakit! Junkyu menerka-nerka apa yang terjadi apakah ia terkena penyakit? Oh tidak... Ia rasa ingin menangis sekarang. Junkyu bingung setengah mati, karena kemarin sebelum tidur ia yakin bibirnya baik-baik saja, tapi kenapa sekarang jadi seperti ini! Bunda apakah di sini ada monster?

Step Brother [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang