Five

4.9K 285 55
                                    

Note : Di sini banyak mengandung kata-kata kasar dan vulgar serta adegan yang tidak pantas lainnya. Jika ada yang merasa tidak nyaman dengan penggunaan kata² tersebut lebih baik sampai di sini saja tidak usah melanjutkan membaca sampai akhir, atau bisa langsung out. Dan jika memaksa membaca, saya harap bisa memilah sendiri mana yang benar dan mana yang baik.

Genrenya sudah tertulis ya "Step Brother" berarti sudah tau kan isinya seperti apa? Dan ini bxb, HARUKYU, bagi homophobic ataupun Harukyuphobic saya harap bisa menjauh sejauh-jauhnya! daripada repot nanti.
Jadi Pembaca yang bijak, kalau kalian ga suka yaudah ga usah baca gampang to?

Terimakasih

Dan untuk Yang setia nunggu cerita ini vota&Komen author mengucapkan beribu Terimakasih!! Keantusiasan kalian buat aku semangat nulisnya! ><

And...

Enjoyed guyss!






















































Junkyu membuka matanya, kepalanya berdenyut sakit sekali. Dia melirik sesuatu yang berat di atas perutnya, Oh tidak!
Haruto...

Tidak... tidak mungkin...

"Hiks—hiks... Aniya... Aniya–"
Junkyu menangis histeris ia tak terima dengan kenyataan ini, rasanya sesak sekali Ya Tuhan.

Kegiatan Junkyu mengganggu aktivitas tidur Haruto, dengan perasaan kesal ia membuka matanya dan mendapati Junkyu yang tengah menangis menjambaki rambutnya sendiri.

Haruto geram melihat tingkahnya.

"Hentikan"
Haruto mencoba menghentikan Junkyu yang menyakiti dirinya sendiri.
Namun Junkyu seolah tak mendengar suara dingin Haruto, ia terlalu larut dalam kepedihan yang ia rasa.

"Hentikan Junkyu! Kau menyakiti dirimu sendiri"

Haruto dengan kasar merebut tangan Junkyu yang semula berada di rambutnya, kini ia genggam erat di tangannya.

Malang sekali... Kau terlihat menyedihkan Junkyu.
Batin Haruto remeh.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU!"
Junkyu berteriak kencang, nafasnya tak beraturan.

Haruto sudah menduga Junkyu akan seperti ini. Dia hanya tersenyum menanggapinya, bermain-main dengan Junkyu memang sangat menyenangkan.

"Aku? Memperkosamu mungkin?"
Haruto berkata santai tanpa memikirkan perasaan pemuda di hadapannya yang tengah hancur lebur karena ulahnya.

"KENAPA?! KENAPA—KAU–
–Hiks..."
Junkyu berucap parau tidak mampu melanjutkan perkataannya. Dadanya sesak hingga ia kesulitan untuk berbicara atau bahkan bernafas.

Junkyu meringkuk ketakutan, ia seperti orang linglung sekarang. Ia terus menggumamkan kata bahwa ia sangat trauma saat ini.

"Aku memang sudah menduga kau akan seperti ini, tapi meringkuk ketakutan bukan termasuk apa yang aku bayangkan... Apa kau sungguh terpukul Junkyu?"

"Seharusnya kau senang, orang pertama yang menjamahmu adalah diriku. Banyak orang yang bahkan rela menjatuhkan harga dirinya hanya untuk satu sentuhanku di tubuh mereka, dan kau tanpa perlu repot-repot telah mendapatkan semua yang diidam-idamkan para wanita murahan dan pihak bawah di luaran sana"
Ucap Haruto tepat di telinga Junkyu. Sang empunya menggeleng, ia tak peduli dengan fakta Haruto yang menjadi incaran wanita maupun pihak bawah di luar sana. Mau bagaimana pun tingkah Haruto tidak bisa untuk sekedar di maklumi, ia telah melakukan perbuatan yang tak pantas kepada keluarganya sendiri.

Step Brother [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang