006

10 4 0
                                    

Yuhuu i'm coming!!

-Happy Reading-

Ditempat lain

Septian dan Bagas sedang berjalan-jalan disekitar lapangan, seperti yang dia bilang tadi yaitu untuk mencari cecan.

"Anjir woy ple liat itu anjir cakep banget anjir mana bodynya aduhay lagi" ucap Bagas sembari menepuk-nepuk bahu Septian dengan arah pandang mata tertuju pada cewe yang dia omongkan.

Septian menoleh dan

"Eh iya anjir cakep tuh!Samperin-samperin" jawab Septian dan langsung di temal oleh Bagas

"Gas!! Serepettt"

Setibanya didepan perempuan itu Septian dan Bagas siap memancarkan aksinya, yaitu menggoda sampai baper dan meninggalinya.

"Ekhem!" Dehem Septian

"Mmmm sendirian aja ya cantik?" Tanya Bagas.

Lantas perempuan itu pun menoleh dan ternganga melihat ketampana dua laki-laki di depannya itu.

"Ko ga di jawab sih cantik" ucap septian yang berhasil membuyarkan kekagumannya

"E-eh iya kak" ucap si perempuan itu

"Ohh pacarnya kemana nih masa cantik-cantik ga punya pacar" ucap Bagas dengan genitnya.

"Mmm aku gak punya pacar kak" jawabnya dengan malu²

"Eh ngomong-ngomong namanya siapa cantik?" Tanya septian.

"Mmm nama aku mentari kak" jawabannya

"Ohh mentari yaa" ucap Bagas
"Kamu tau gak apa bedanya matahari sama kamu?" Lanjutnya

"Mmm gatau kak" jawab mentari dengan malu² karna dia tau pasti dia akan digombali

"Anjir banyak mmm mmm nya" gerut Septian dalam hati

"Kalo matahari itu menerangi dunia, kalo kamu itu menerangi hatikuuu, ahayy selebewww!!" Ucap Bagas dengan genitnya sambil menaik turunkan alisnya.

"Iiiii kakak bisa aja" ujar mentari sambil tertawa malu² baper, dengan tangan kiri yang menutupi mulutnya dan tangan kanan yang memukul pundak bagas karena baper. biasalah cewek kan gitu

"Anjir gak mukul juga kali mana sakit banget lagi"  gerutunya dalam hati

"Hahaha mampus siah" gumam Septian yg hanya didengar oleh bagas

"Ehh cantik aa Septian juga mau nanya nich" ucap septian

"Mmm nanya apa kak?"  Tanya mentari yang diiringi tawaan kecil

"Kamu tau gak, apa bedanya kamu sama ibu aku?" Tanya septian

"Mmm nggak kak"

"Kalo ibu aku yaitu ibu aku, kalo kamu yaitu ibu dari anak-anakku!! Hahayy papale papale papale pap papale papale" jawab Septian dengan riwehnya.

"Ish Kaka bisa aja haha" ucap mentari yang memukul pundak bagas lagi

"Anjir kenapa aing lagi yang kena" ucap Bagas membatin

"Hahaha iya dongg" jawab Septian sambil tertawa

Setelah tawaanya mulai berhenti tiba-tiba Septian dan Bagas berkata

"Jangan baper ya kita cuma bercanda hahaha! Kaburrrr" ucap mereka berdua sambil berlari terbirit-birit, meninggalkan mentari yang tadinya tertawa menjadi membeku seperti patung dengan mulut yang menganga lebar, akibat syok karena telah di baperin terus ditinggalin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEPTIAN DWIRAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang