1- 愛

2K 171 23
                                    

"Bagaimana harimu, tuan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana harimu, tuan?"

Baru saja menutup pintu, seketika raganya tak mampu bergerak. Kakashi menoleh menatap mata tajam yang seakan sedang melucutinya disana.

"Oh bagus, kau bebas sekali ya kalau aku tidak ada. Kemana? menjual tubuhmu? menjadi pelacur di bar mana?"

Seharusnya Kakashi sakit hati,

kalau hal tersebut bukanlah sebuah kebiasaan dari suami Uchiha nya.

"Maaf Obi, aku hanya berpikir untuk membawa Hotaru keluar. Tidak ada yang lain lagi setelah aku selesai mengajar."

"Tidak bilang padaku dulu? ku pikir kau mulai seenaknya sekarang. Mana makan malamnya? saking senangnya tidak ingat ada pria kelaparan disini? sadar diri, Kakashi."

"Maaf,"

"Tch sialan, kau benar-benar membuatku muak. Tak lebih dari para jalang diluar sana."

Mendengar ucapan-ucapan frontal suaminya, membuat ia cukup peka pada keadaan.

Obito dalam suasana hati yang buruk, dan Kakashi tak ingin menghancurkannya lebih dari itu.

Sedaritadi menutup telinga anak kecil yang menatap polos. Ia membungkuk guna mensejajarkan dirinya dengan Hotaru, kemudian menyuruh sang anak untuk segera pergi ke kamarnya.

"Tolong jangan mengatakan kata-kata tersebut di depan Hotaru. Sekali lagi maafkan aku, sebentar aku buatkan makanan."

"Ah sudahlah, enyah dari pandanganku."

Kakashi menghela nafas, lagi dan lagi dalam satu hari ini. Obito jelas menabrakan bahunya sengaja saat melewatinya, entah ia salah atau tidak, Obito tak pernah benar-benar peduli.

Pernikahan mereka terhitung telah masuk pada tahun kelima, tapi sedikitpun Kakashi tak pernah merasakan arti dari apalah sebuah ikatan pernikahan.

Untaian janji suci tak lebih dari ucapan kosong tanpa harapan, status hubungan hanyalah kata diatas kertas, bersandiwara di depan orang tua seperti layaknya keluarga bahagia.

Mereka berdua seharusnya memenangkan piala Oscar.

.
,

"Apa definisi cinta menurutmu?"

Perempuan dengan bekas luka memperhatian teman albinonya aneh. Orang yang selalu membahas hal-hal random kelewat tidak penting, bagaimana bisa terpikirkan pembahasan yang cukup serius seperti itu.

Terlebih tentang cinta? efek alkoholnya sekuat itu ternyata.

Plak

"Ouw, kenapa sih."

"Sadar bodoh, ku telpon Hatake-san untuk mengangkutmu sekarang."

"Hik, jangan. Aku tidak mabuk kok, jawab saja pertanyaanku Utahime-chan~"

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang