ASV.08

910 105 5
                                    

Kaya biasa, vote dulu sebelum membaca.

happy reading~

Sudah hampir dua minggu Jeno dan Renjun menjalin pertemanan, beberapa kali juga mereka akan bertemu di taman dekat tempat kerja Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir dua minggu Jeno dan Renjun menjalin pertemanan, beberapa kali juga mereka akan bertemu di taman dekat tempat kerja Jeno.

Seperti sekarang, mereka berdua sedang duduk sembari memberi makan ikan-ikan di kolam, kemarin sih janjiannya ingin ke bazar pasar malam bersama tapi ini masih terlalu awal untuk mengunjungi bazar pasar malam, ya jelas sekarang saja masih pukul 5 sore.

Keheningan melanda mereka, seharusnya mereka tidak secanggung tapi entah kenapa penampilan Renjun hari ini membuat laki-laki disebelahnya jadi sedikit berdebar. Jeno memperhatikan wajah Renjun dengan saksama, kalian harus tahu bahwa wajah Renjun yang tertimpa warna jingga dari sang surya membuat laki-laki mungil itu lebih mempesona, cantik.

Renjun yang merasa diperhatikan mengalihkan pandangannya pada Jeno, ia memandang Jeno dengan tampang bingungnya.

puk

Renjun menepuk pelan lengan Jeno dan bertanya, "Jeno, kenapa? apa penampilanku terlihat aneh?"

Jeno yang tersadar segera menggeleng, "Tidak Renjun, kau hari ini sangat cantik." Ucap Jeno spontan.

Ucapan Jeno barusan memberi efek besar pada Renjun, si mungil dengan pipinya yang merona langsung menundukan kepalanya.

"Ah! maaf maksudnya tampan."

Saat dirasa pipinya sudah tidak mengeluarkan seburat merah jambu, Renjun dengan berani menatap Jeno, "Terima kasih, Jeno juga tampan."

Sekarang malah Jeno yang salah tingkah.

Renjun yang menyadari kalau Jeno sedang salah tingkah terkekeh pelan, "Kenapa?" Tanya Jeno.

Masih dengan senyum yang terpatri di bibir, Renjun berbicara dengan sedikit terbata, "Me-yah." Ucapnya sembari menunjuk pipi Jeno.

Jeno langsung menutupi kedua pipinya, "Kau juga tadi blushing Renjun jadi tidak usah mengejekku."

"Ah iya, Renjun! Sebentar lagi pergantian tahun, ingin melihat kembang api bersamaku?" Tanya Jeno mengalihkan topik, Renjun yang mendengar langsung mengangguk semangat.

"Tapi kau harus izin dulu dengan orang tuamu."

Renjun lagi-lagi mengangguk.

"Baik, besok malam aku jemput jam delapan, kita akan bersenang-senang dulu sebelum tahun ini berakhir." Ucap Jeno sembari bertepuk tangan riang, Renjun ikut bertepuk tangan dengan senyumnya yang masih saja melekat di bibir.

×××

Sekarang sudah jam 7 malam, mereka berdua kini sedang mengelilingi beberapa stan jajanan di bazar.

A Silent Voice || Ft. NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang