Prolog & Cast

533 60 18
                                    

Cerita ini bermula ketika cuaca mendung yang gelap tengah menyelimuti seluruh kota. Apalagi dengan gedung sekolah yang terletak diperbatasan hutan dengan kota.

'SMP negeri 3 nasional bangsa'

Walaupun dengan letaknya yang tak strategis, sekolah para remaja ini juga terkenal dan selalu disebut sebut dengan sekolah Adiwiyata paling terbaik di kota. Apalagi sekolah ini menjadi incaran anak berprestasi dibidang akademik dan non akademik.

Disebut dengan sekolah adiwiyata karena sekolah ini sangat besar, selalu menjaga kebersihan, agung, baik dalam bangunan taman dan indah dalam pemandangan, yang dimana tempat ini digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan juga etika.

Namun seperti diawal cuaca gelap yang tiba-tiba muncul melenyapkan kesenangan para pelajar yang sedang bermain-main diluar kelas.

Hembusan angin kencang dan hujan deras yang turun langsung membuat seluruh siswa dan siswi berhamburan untuk segera meninggalkan lapangan menuju ke kelas masing-masing. Mereka tak tau kenapa tiba-tiba saja cuaca tidak membaik seperti ini, padahal tadinya langit hanya mendung.

Tetapi berbeda dengan para pelajar yang sudah duduk dikelas masing masing, ketiga orang tampak sedang mengendap-ngendap seperti maling. Terlihat mereka bertiga berjalan ke arah lorong yang bisa dibilang sunyi dan tak berpenghuni.

Membuat bulu kuduk merinding bila hanya mendengar saja.

Lorong ini tampak gelap dan terlihat banyak sarang laba-laba dan juga banyak barang kuno yang berceceran di lantai sudah pasti Ruangan ruangan di sekitar lorong ini tak terawat sama sekali.

Suara rintikan hujan yang deras semakin terdengar.

Ketika mendengar suara petir yang menyambar ketiga pemuda itu langsung menatap satu sama lain.

"Gue takut ayo balik lagi" bisik salah satu ketiga pemuda tersebut. Melihatnya yang ketakutan dua temannya juga merasa kasihan tapi mereka harus tetap melakukan tugas ini.

"Ayo! Ga sudi lagi gue buat jalani dare sialan" tidak kuat dengan suasana menegangkan ini, lain dari pemuda tadi juga ikut memutuskan. Tetapi tiba-tiba saja angin kencang meghembus ke arah mereka membuat bulu kuduk berdiri.

"Stttt.........berisik lo! nangung anjing gu--------

BRAKKK

Suara lemari jatuh menimbulkan suara yang sangat keras, Ketiga pemuda itu langsung lari dengan teriakan. Mereka bertiga berpencar tanpa memikirkan satu sama lain.

"ARGHHHHHHHH"







Bersambung....

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Complete that missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang