Kilas balik ke 4 tahun yang lalu, ketika Robby mengenang perjalanan karirnya di zona bimbingan belajar. Masuk dari satu kelas ke kelas lainnya, dari satu bimbel ke bimbel lainnya, dari satu kota ke kota lainnya, dari satu provinsi ke provinsi lainnya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, begitu pun tahun berganti tahun, tidak ada perubahan yang signifikan dari hidup dan penghidupan Robby beserta keluarga.
Susah dan senang selalu menyertai kehidupan Robby (begitupun anda bukan ?), juga waktu berlalu begitu saja hingga ada suatu momentum yang mengingatkannya adalah Pekerjaan Rumah (PR) yang belum terjawab, oleh-oleh dari kota Depok. Yaitu : antum harus bertemu antum-nya, kamu harus bertemu dengan kamu-nya.
Mungkin yang menyampaikan pesan sudah lupa dengan pesannya 2 tahun lalu, sementara si penerima pesan (Robby) masih terngiang-ngiang dengan pesan dari si penyampai pesan (Mas Imam). Antara mereka terpisah oleh 2 kota yang berbeda juga alam semesta (ruang lingkup aktivitas kerja, keseharian, dan keluarga) yang berbeda. Yah, Robby pun sudah berada di kota Bandung lagi sejak 2 tahun pertemuan itu, sebagai kota kelahirannya, juga istri dan anak-anaknya. Sampailah pada kesimpulan : dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Pada bulan Ramadhan di tahun 2015 dengan suasana bathin Robby yang sedang kosong atau tepatnya galau. Upaya mendekatkan diri pada Allah, dengan menghadiri majlis dzikir, pengajian, pengkajian Islam, tetap ia rindukan dan ada kalanya hadir. Begitu pun, upaya pendekatan pada orang-orang / teman-teman yang ia anggap sholih (baik) tetap dilakukan, demikian juga saran-saran dari mereka-mereka ini tetap ia dengarkan dan (sebagian) dilaksanakan.
Dari berbagai saran yang ada, teman Robby (Andre & Rizal) menganjurkan untuk membuat lagu-lagu Islami dengan segmen pasar dari anak remaja. Yah, saran ini merupakan tantangan tersendiri karena koleksi lagu-lagu ciptaan Robby sebelumnya, yang sampai saat ini belum launching (1998 2010) bergenre progressive rock hingga slow, bertema cinta. Begitulah, sampai sekarang pun belum masuk ke dapur rekaman bahkan jauh dari publikasi.
Pertengahan Ramadhan di tahun yang sama, Robby pun sedang berpuasa seperti umat muslim lainnya sambil belajar lagi menciptakan lagu-lagu Islami. Waktu produktifnya jelas di malam hari, karena bisa menikmati beberapa cangkir kopi panas (tanpa harus bathal puasa), inspirasi dari bubaran shalat Tarawih hingga menjelang sahur. Walhasil, sudah 13 lagu tercipta dari pertengahan Ramadhan hingga beberapa hari menjelang berakhirnya Ramadhan, dibantu oleh rekannya, yaitu : Aming dan Eris. Dari 13 lagu, hanya 2 lagu yang sudah mengalami proses recording, pun lagi-lagi belum dipublikasikan, lagu berjudul : Doa Sebelum & Sesudah Makan, dan Doa Untuk Bertaubat. Untuk lagu yang terakhir disebut, inilah representasi dari kehidupan Robby 39 tahun yang lalu.
DOA UNTUK TAUBAT
-- INTRO --SETELAH KU JAUH DAN MELANGKAH, MAKIN LAMA TERASA MAKIN GELISAH,
AKAN KEKHILAFAN YANG AKU LAKUKAN, BILAKAH TERPISAH DARI TUBUHKUKU TAHU TUBUH YANG TERBALUT DOSA, TAK KAN TERSUCIKAN DENGAN LAUTAN,
HANYA AMPUNAN-MU YANG AKU HARAPKAN, AKU IKHLAS AKAN KEHENDAK-MU-- BRIDGE 1 --
BIARKAN AIR MATA INI, MENETES MENGALIR TANDA BAHAGIA,
KARENA KU TERSADAR SEBELUM BERPISAH, ANTARA JASAD DAN RUHANI-- MELODI --
KU TAHU TUBUH YANG TERBALUT DOSA, TAK KAN TERSUCIKAN DENGAN LAUTAN,
HANYA AMPUNAN-MU YANG AKU HARAPKAN, AKU IKHLAS AKAN KEHENDAK-MU-- BRIDGE 1 --
BIARKAN AIR MATA INI, MENETES MENGALIR TANDA BAHAGIA,
KARENA KU TERSADAR SEBELUM BERPISAH, ANTARA JASAD DAN RUHANI-- BRIDGE 2 --
BIARKAN AIR MATA INI, MENETES MENGALIR BUKANLAH DERITA,
HANYA ENGKAULAH YANG MAHA PEMURAH, TERIMALAH TAUBAT KAMI INI-- REFF 1--
RABBANAA YA RABBANAA, DLOLAMNAA ANFUSANAA,
WA IN LAM TAGHFIRLANAA, WA TARHAMNAA LANAA KUU NANNAA, MINAL KHASIRIIN(2x)
-- ENDING --
" Ya Allah, mudah-mudahan pada fase perjalanan bathiniyah ini adalah awal dari taubat yang hamba lakukan setelah sekian lama bergelimang dalam kebimbangan dan lamunan yang tak berujung. Inginlah kiranya hamba-Mu untuk bisa menaikkan kualitas hidup dari yang tak berarti menjadi berarti bagi diri sendiri, keluarga, dan kerabat, guna menggapai ridlo-Mu yang sangat luas. Aamiin Ya Allah. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Juga Manusia
SpiritualNovel ini adalah persembahan dari hamba yang faqir, panggillah saya Bapak dari anak-anak saya yang bernama : Nurul, Abdan, Mufty, & Zaidan atau cukup dengan panggilan Om Bowo, suami dari seorang istri bernama Yanti Juwita. Hamba yang faqir akan rah...