Jam menunjukkan pukul 15.30 di rumah Nisa. Bapak sepulangnya dari rumah sakit, tiduran dari ba'da Dzuhur sampe jam 15.00. Rupanya Bapak istirahatnya pulas, lalu jalan-jalan di dalam rumah yang cukup luas.Sesekali bercakap-cakap dengan seisi rumah mulai dari Ibu, Teh Rina yang sedang berkunjung bersama suaminya, Nisa, juga semua cucu-cucunya. Keluarga besar dari pihak Bapak dan Ibu pun terlihat hadir, walau pun tidak semua yang datang.
Nisa sudah bersiap-siap berangkat, setelah sebelumnya mandi, dandan seperlunya, lalu sholat ashar. Semua yang di rumah, dari mulai Bapak, Ibu, Teh Rina, juga anak-anak Nisa bertanya, mau ke manakah ?
Nisa udah janji mau ambil pesanan nasi tumpeng ke rumah Umie Siti, sore sebelum Maghrib. Ia pastikan dulu alamat rumah Umie Siti yang juga rumah Ustadz Robby, yang ada di jejak chats Umie Siti di WhatsApp. Mungkin sekedar surprise, kedatangannya ke rumah Robby tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Lalu ia masuk ke garasi, kebetulan mobil yang paling depan itu Honda CR-V dan Pajero putihnya berada di belakang. Ya sudah, kali ini ia pakai CR-V aja, toh deket sekitar 20 menitan sampai ke tujuan.
Mobil meluncur tidak begitu kencang, jalan pun lengang tidak macet. 20 menitan tiba di lokasi, lalu Ia memarkir mobil di jalan deket lapang volley warga, lalu berjalan kaki menuju rumah Umie Siti yang berada di gang. Hanya butuh waktu 5 menit dari tempat mobil parkir ke rumah Umie Siti, Ia berjalan dan menanyakan ke seseorang lokasi rumah Umie Siti.
Setelah sampai di depan rumah Umie Siti, lalu Ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam ...
Nisa : Assalaamu 'alaykum ...
Robby : Wa 'alaykum salaam ... Kamu Nis ? (Ekspresi wajah Robby seolah tak percaya)
Nisa : Iya, ada Umie ? Saya mau ambil pesanan nasi tumpeng 😊
Robby : Oh iya ada, sebentar saya panggil dulu. (Robby masuk ke dalam rumah)Tidak berapa lama Umie Siti pun keluar,
Umie : Assalaamu 'alaykum ...
Nisa : Wa 'alaykum salaam ...
Umie : Ini bunda Nisa ?
Nisa : Iya, saya yang pesen nasi tumpeng 😊
Umie : Maa syaa Allooh ... Sendirian ke sini ? Tidak bersama suami ?
Nisa : Oh, suami saya sudah meninggal mie 😊
Umie : Maa syaa Allooh, maafkan atas kelancangan saya bund 🙏
Nisa : Qodarullooh, Allooh telah memberikan taqdir yang terbaik bagi saya juga almarhum suami saya 😊Kali ini Umie Siti memeluk bunda Nisa, yang memohon maaf untuk kedua kalinya. Malah, Umie Siti yang menangis sambil menasehati, shabar ya bund, ikhlash ya bund 😭. Betul bahwa Allooh telah menetapkan taqdir yang terbaik bagi semua orang.
Bunda Nisa memerankan peran sebagai sosok wanita yang tegar, Ia berusaha untuk tidak menangisi apa yang telah terjadi. Bahkan Ia merasa nyaman dipeluk oleh Umie Siti, yang seolah menemukan kembali saudara baru, Ukhtiy Fillaah till Jannah. Tidak banyak kata yang keluar dari bunda Nisa, selain kata Insyaa Allooh. Insyaa Allooh, Ia akan menjalani hidup dengan shabar, syukur, dan ikhlash.
===============================
Nisa : Owh iyah, gimana pesanannya udah bisa diambil ? 😊
Umie : Udah koq bund, tinggal dihias aja pake topping gituh 😁
Nisa : Ya udah, kita kerjain bareng, mie 🤗
Umie : Boleh, ayo masuk sini bund !
Nisa : Wah rapih ya rumahnya mie, semua tertata dengan baik (puji bunda Nisa kepada Umie Siti)
Umie : Ah bunda bisa aja, ini di dalem rumah masih acak-acakan, hari ini belum sempat beres-beres bund 😌Sementara Robby hanya berdiam diri ketika Nisa masuk ke dalam rumahnya, ia memilih tetap di kamarnya sampai Umie memberikan komando. Begitu pun Nisa bertindak sebagai detektif, menyelidiki keadaan rumah. Siapa Umie Siti ? Siapa saja anak-anaknya Ustadz Robby bersama Umie Siti ? 🤗
Dengan tanggap Umie Siti memperkenalkan satu per satu anak-anaknya kepada bunda Nisa sambil bersalaman. Panggil saja bunda ya, begitu kata Nisa kepada anak-anaknya Robby dan satu per satu dicium keningnya juga diberi hadiah masing-masing 1 lembar uang lima puluh ribuan.😇
Sekitar setengah jam mereka berdua juga anak-anak Robby bekerja sama mempercantik nasi tumpeng yang akan dibawa. Dari 2 nasi tumpeng pesanan menjadi 3 nasi tumpeng karena kelebihan bayar, pikir Umie Siti. Selama itu pula ternyata, Robby sudah bersiap-siap untuk pergi.
Atas saran dari bunda Nisa, Umie Siti juga anak-anaknya segera bersiap-siap mandi juga ganti pakaian untuk membawa nasi tumpeng juga menghadiri acara tasyakuran. Jadi, Umie Siti beserta ketiga anaknya berangkat bersama bunda Nisa naik mobil.
Robby sudah duluan siap untuk pergi. Di sela-sela persiapan Umie Siti beserta ketiga anaknya, Nisa berkali-kali meyakinkan pada Robby untuk mensyukuri keutuhan keluarga, dikaruniai anak-anak yang sehat, cerdas, dan berakhlaq baik. Pun tak luput memuji Umie Siti, betapa cantik parasnya juga cantik hatinya.😇 Robby hanya tertunduk, berkali-kali mengucapkan Alhamdulillah.
Atas komando dari Umie Siti setelah semuanya bersiap-siap berangkat, suaminya disuruh pergi duluan ke rumahnya bunda Nisa. Sementara, ia dan ketiga anaknya pergi bersama bunda Nisa. Dan mereka pun berangkat hampir bersamaan, sementara rumah Robby yang mungil sudah dalam keadaan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Juga Manusia
DuchoweNovel ini adalah persembahan dari hamba yang faqir, panggillah saya Bapak dari anak-anak saya yang bernama : Nurul, Abdan, Mufty, & Zaidan atau cukup dengan panggilan Om Bowo, suami dari seorang istri bernama Yanti Juwita. Hamba yang faqir akan rah...