[XV] Everyone Has Their Secret

122 30 2
                                    

Sinar mentari melirik malu-malu dari balik awan. Semilir angin sepoi-sepoi membawa wangi embun pagi berhembus seakan menyatakan bahwa hari ini cuacanya sedang bagus.

Chanhee menghela napas sejenak. Hari ini, ia dan Jacob akan pergi ke wilayah Muota bagian Barat, bertemu dengan Sang Medusa. Menyebut namanya saja bisa membuat tubuh Chanhee merinding.

Sebenarnya bukan cuma itu saja yang Chanhee takutkan. Kejadian semalam. Keanehan yang ia dapatkan semalam masih menjadi misteri baginya. Kejadiannya cuma sebentar tetapi berhasil membuat Chanhee terjaga semalaman.

Dia takut bahwa kejadian itu akan menjadi pertanda buruk untuknya.

Jacob yang menyadari kegelisahan Chanhee segera mendekati pria manis itu. Ia terkejut karena Chanhee terlihat pucat.

"Hei, kau baik-baik saja? Kau terlihat pucat." Tanya Jacob sarat akan kekhawatiran. Tubuh Chanhee sedikit terperanjat. Ia langsung mendongakkan kepala dan memasang senyum kecil lalu mengangguk.

"New, jangan segan padaku ya. Kau bisa menceritakan apapun padaku. I'm here to help you." Ujar Jacob meyakinkan.

Chanhee menggigit bibirnya ragu. Dia sangat ingin menceritakan semuanya kepada Jacob. Tetapi salahkan sifat introvert dan sungkan untuk terbukanya, ia hanya bisa memendam semuanya.

Chanhee menoleh ke belakang, mendapati Minnie, Ravn dan Hwanwoong berdiri di sana bermaksud mengantar kepergiannya dan Jacob. Ia sedikit lega karena melihat Hwanwoong yang sepertinya sudah membaik.

"New ada yang harus kau ingat baik-baik dalam perjalananmu." Ujar Hwanwoong. "Kotak pandora pecah menjadi delapan bagian. Pecahan itu tersebar di setiap region. Muota, Sarner, Engelberger dan Reuss. Tugasmu adalah mencari semua delapan potongan."

Chanhee mendengarkan penjelasan Hwanwoong dengan seksama. Ya, dia sudah membulatkan tekadnya untuk membantu. Dan akan sangat memalukan jika ia menyerah.

Ah tunggu, Chanhee lupa sesuatu.

"Lalu bagaimana caranya aku tahu dimana tepatnya potongan itu berada?"

Sebuah usapan pelan Chanhee dapatkan di bahu. Ia segera menoleh dan mendapati Jacob pelakunya.

"Kami tidak tahu. Kau lah yang akan mengetahuinya sendiri nanti." Ucap Jacob. Chanhee terdiam cengo mendengar ucapan Jacob barusan.

Ya ampun, apalagi ini? Apa aku akan mendapatkan kekuatan aneh lainnya? Hah.... Aku semakin meragukan bahwa aku awalnya manusia biasa -batin Chanhee

"Ah tunggu!" Teriak Soojin dari dalam rumah. Terlihat ia berlari terburu-buru menghampiri Chanhee. Gadis itu mengulurkan sebuah kantong hitam beludru dengan ukiran emas.

"Ini kantong khusus yang sudah kububuhkan sihir. Simpanlah setiap potongan yang sudah kau dapat di sini." Terang Soojin. Chanhee menerima kantong itu dan tak lupa mengucap terima kasih.

"Dan ini untukmu kak, harus diminum jangan sampai terlambat." Ucap Soojin dengan nada mengancam pada Jacob. Ia menyerahkan satu tas kecil berwarna coklat yang Chanhee tak tahu apa isinya.

Chanhee menatap para penghuni rumah satu persatu. Ia bersyukur karena dipertemukan dengan orang-orang baik. Yah meskipun awalnya ada sedikit miskomunikasi. Ia mendongakkan kepalanya dan mendapati Shuhua berdiam di atas balkon, menatap ke arahnya.

Chanhee tersenyum kecil dan melambaikan tangannya kepada gadis itu. Dan tentu saja Shuhua tidak membalas.

Jacob memperhatikan interaksi itu. Hatinya menghangat karena mengetahui Chanhee mulai berdamai dengan Shuhua.

The Last PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang