[XX] See You, Muota

137 29 12
                                    

Chanhee's POV

Angin sepoi-sepoi menyapa wajahku dengan lembut. Wangi udara segar mulai tercium. Aku membuka kedua mataku dan menoleh ke sekitar. Kini di depanku berdiri seorang gadis berambut panjang.

"Shuhua?" Gumamku. Gadis yang kupanggil namanya segera berbalik.

"New! Kau sudah bangun!" Ucapnya dengan antusias. Tiba-tiba ia segera memalingkan kepalanya. "Baguslah, kau sangat merepotkan."

Aku menolehkan kepalaku, menemukan seorang gadis berambut ikal duduk tak jauh dari ku dengan kedua tangan terangkat. Aku ingat namanya. Dia Yuqi.

"Dimana kita sekarang?"

"Dataran Myour. Kita ada di atas Muota." Ucap Yuqi singkat.

Ah, aku sudah di luar Muota. Kutarik pelan jubah yang membalut tubuhku. Jubah dari seorang pria baik hati yang sudah membantuku. Pria luar biasa yang kini sedang berperang di bawah sana.

Aku menghela napas pelan. Bagaimana keadaan Jacob dan yang lainnya di bawah sana? Apakah mereka akan baik-baik saja? Apakah aku bisa bertemu dengan mereka lagi?

"Apa yang akan terjadi di bawah sana?" Tanyaku pada akhirnya. Shuhua dan Yuqi menggeleng.

"Kami tidak tahu pasti apa yang terjadi di bawah sana. Yang jelas kak Jacob dan Ratu Bom tak akan membiarkan Muota hancur." Ujar Shuhua.

Suasana pun kembali hening. Aku menoleh ke sekitar dan baru kusadari, kami ada di atas langit. Tak heran angin begitu kencang di sini. Aku sedikit meraba tanah tempatku duduk kini. Ah, sebuah pulau melayang.

Mungkin jika keadaannya sedang baik, aku akan dengan antusias menikmati pemandangan di sekitar. Mungkin jika keadaannya lebih baik, aku akan terkagum-kagum dengan keajaiban yang kurasakan sekarang.

Namun suasana hatiku sedang buruk. Berbagai skenario buruk terus berdatangan di pikiranku. Tentang Muota. Tentang semua orang di bawah sana yang lagi berperang. Dan juga.... Tentang Jacob.

Entahlah, ia terlihat tidak sehat bahkan sebelum perang dimulai. Selama perjalanan kami pun aku sering kali mendapatinya terbatuk tapi dia tak mengatakan apapun. Rasanya seperti, ada yang dia sembunyikan.

Kutenggelamkan tubuhku di dalam jubah coklat milik Jacob. Wangi musk samar-samar dapat kucium dari sana. Wangi khas rumah kayu para Magicia.

Jacob... Kuharap kita akan bertemu lagi nanti....

"Sebentar lagi kita akan sampai." Suara Yuqi tiba-tiba membuyarkan lamunanku.

Aku melirik ke bawah dan menemukan sebuah lubang besar dengan daun yang berserakan. Samar-samar kulihat ada cahaya putih di bawah sana.

"Kurasa ini jalan masukmu ke Muota. Lihatlah lubang besar itu." Komentar Shuhua.

"Cahaya apa itu?" Gumamku pelan. Yuqi perlahan mendaratkan kami tak jauh dari lubang itu. Aku menyipitkan mataku, mencoba mencari tahu apa asal cahaya itu.

"Rusa Selene!" Seruku. Sadar dirinya terpanggil, rusa pemberian Selene segara mengangkat kepalanya begitu mendengar suaraku. Rusa itu berjalan mendekat dengan begitu anggun.

"Wow... Apa ini mythical creature?" Gumam Shuhua takjub.

"Sepertinya begitu, dia luar biasa." Sambung Yuqi.

"Apa itu mythical creature?" Tanyaku sembari mengelus pelan bulu putih bersih rusa di hadapanku.

"Hewan asli penunggu Luzern. Mereka sudah ada jauh sebelum Mortal dan Immortal singgah di bumi ini." Jawab Yuqi.

The Last PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang