[XII] Out Of The Book

138 35 4
                                    

Ruang tamu dengan nuansa kayu yang pekat itu terkesan begitu tenang. Tak banyak aktivitas di dalam sana. Hanya ada seorang gadis yang sedang merajut syal.

"Yuqi, mereka belum kembali?" Suara lembut itu terdengar di ruangan tersebut. Gadis yang dipanggil Yuqi itu mendongak, mendapati salah satu kakak nya sedang berbicara dengannya.

"Siapa?" Yuqi balik bertanya.

"Tukang pos. Ya Hwanwoong dan New lah." Jawab Soojin kesal. Ia mendaratkan tubuhnya di samping Yuqi. Sementara gadis yang diajaknya bicara hanya ber oh ria dan melanjutkan rajutannya.

"Entahlah, mungkin mereka masih ingin jalan-jalan di sana." Jawab Yuqi sekenanya.

Suasana pun kembali hening. Soojin memalingkan pandangannya ke arah buku yang masih terbuka di atas meja. Ia menghela napas pelan. Entahlah, rasa-rasanya hatinya tak tenang saat ini.

Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan keheningan ruangan itu. Soojin dengan cepat menghampiri pintu utama dan membukanya.

"Aku pulang." Ucap pria yang baru memasuki rumah itu.

"Ah selamat datang kembali, Ravn." Sambut Soojin. "Bagaimana tadi di Barat? Apa yang dikatakan Medusa?"

Bukannya menjawab pertanyaan Soojin, Ravn justru terlihat celingukan seperti mencari sesuatu.

"Ravn?" Panggil Soojin.

"Dimana Hwanwoong?" Tanya Ravn. Dahi Soojin berkerut kesal. Ia menarik napas dalam-dalam, bersiap memarahi pria tiang itu.

"Hoi! Aku juga sedang bertanya padamu! Kenapa tidak kau jawab dulu, hei budak cintaaa!!!" Amuk Soojin. Ravn yang mendapatkan teriakan itu langsung meringis.

"Jawab dulu pertanyaanku, kakak Soojin yang baik hati~" Ucap Ravn dengan nada yang sok imut. Soojin mendengus dan memasang postur berkacak pinggang.

"Mereka belum kembali."

Raut wajah iseng Ravn seketika berubah. Kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya. Begitu menyadari perubahan ekspresi Ravn, Soojin pun penasaran.

"Ada apa Ravn?"

"Hwanwoong, keadaannya sedang tidak baik. Bahaya bila dia menggunakan sihir terlalu lama!" Jelas Ravn panik.

Tiba-tiba suara gaduh terdengar dari lantai atas. Sontak semuanya menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Jacob yang terburu-buru turun sembari mengacungkan tongkatnya.

"Kak Jacob--"

"Regresario momentum!"

Buku yang tergeletak di atas meja itu bersinar terang. Dan tiba-tiba buku itu bergetar. Getaran itu semakin kuat. Dan lembaran demi lembaran buku itu terbuka secara kasar.

Dan seketika seluruh ruangan itu dilingkupi oleh cahaya yang menyilaukan mata. Tiba-tiba terdengar teriakan kesakitan dari buku itu.

"AARRRRGGHHH!!"

Mereka semua membeku. Mereka tahu suara siapa itu. Itu Hwanwoong!

Ravn yang was-was segera mengeluarkan tongkat sihirnya, jaga-jaga bila ia harus menolong Hwanwoong.

Tak lama kemudian, cahaya dari buku itu meredup dan buku tersebut memuntahkan dua sosok dari dalamnya.

Bruaakk!!


"NEW/HWANWOONG!"

Kedua sosok manusia itu terpental dan menabrak lemari buku. Lemari tersebut terlihat oleng dan hampir menimpa mereka. Beruntung Ravn memiliki respon cepat dan langsung menahan lemari itu dengan sihirnya.

The Last PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang