Sesekali Jennie memperhatikan Lisa di sebelah, sedang menanda tangani sebuah kertas yang di bawa anak-anak.
Lisa terkenal karena dia pemain basket Amerika yang dulunya bermain untuk Thailand. Tapi dia di tarik oleh pencari bakat hingga jadi pemain internasional.
Anak-anak aja tau!! Apalagi orang dewasa penggemar NBA.
" Kakak kapan main!?" Tanyanya.
" Mh? Minggu aku main~" Jawabnya, tersenyum pada anak perempuan yang bengong aja memperhatikan dia dari tadi bahkan Lisa kasih topinya buat di bawa pulang.
" Yeay!! Dapat topiii!!!" Serunya, lari menjauh bareng anak-anak TK lainnya yang di tunggu guru.
Lisa berdiri. Dia memberi tundukan sopannya pada guru di ujung sana yang ikut sopan.
" Maafin aku~ kamu mau pesan apa?" Tanya Lisa.
Jennie masih sibuk membolak-balik buku pesanan bahkan disaat Lisa masih meladeni anak-anak tadi. Tak selesai-selesai Jennie mencari menu untuknya karena terlalu fokus ke Lisa ketimbang makanan.
" Aku kopi dingin aja." Kata Lisa buat pelayan mencatat pesanannya kemudian berlalu pergi untuk membuatkan.
Jennie jadi berfikir jika Lisa pasangan ke-4. Esoknya, dia akan bertemu pasangan ke-5 dan itu berakhir segera hingga Jennie tidak akan merasakan mempunyai seseorang yang perhatian lagi.
Sayang banget Jennie tuh. Masa iya kartunya nggak kasih kesempatan sama Jennie buat memberhentikan sejenak pilihan agar tidak terlalu cepat berlalu.
" Ada apa?" Lisa bertanya. Dia nyandar duduk, lipat kaki kanan, menampakkan sepatu putihnya yang mengkilap.
Tangan kiri nyandar di belakang kursi yang Jennie duduk. Sempat Jennie melirik dan dia langsung nunduk.
" Mh?" Dehem Lisa. Dia membuang helah nafasnya sambil mendekati Jennie lalu dia cium pipinya.
Jennie kaget. Natap dekat mata Lisa yang diam mandang dia.
" Maafin aku. Aku terlalu sibuk. Jadi minim buat ketemu sama kamu." Katanya, menjelaskan secara detail jika ketidak perhatiannya itu karena pekerjaan sebagai atlet. Pergi ke negara ini itu untuk bertanding. Bahkan sore nanti, Lisa juga harus terbang ke Australia. Baru inilah dia bisa bertemu Jennie.
" Nggak papa~"
" Beneran?"
" Mhh! Nggak papa kok."
" Love you." Ucap Lisa. Memeluk Jennie dari samping lalu dia menyandarkan kening di bahunya.
Senyaman itu dia sama Lisa hingga senyuman kebahagiaan merekah lebar dari Jennie.
°°°
Memutuskan untuk jalan ke Mall. Katanya ada film bagus di bioskop dan Lisa memutuskan untuk mengajak Jennie nonton. Sebelum ke studio, Jennie memeriksa setiap toko baju untuk mencari pakaian bagus. Siapa tau dia mau beli. Jarang-jarang ke Mall soalnya sibuk kuliah.
" Emm... tidak mau ini?" Tanya Lisa.
Jennie mendekat. Berdiri di sebelah Lisa yang memegang bra.
" Buat apa?" Tanya Jennie.
" Siapa tau kamu mau beli lagi." Kekehnya.
Jennie malu banget. Diapun udah banyak tau di rumah. Masa beli lagi sih? Yaa kalau beli sih mending sendiri. Lah ini? Si Lisa yang nawarin, malu bat!
" Aku ada warna itu." Kata Jennie.
" Memangnya apa bedanya? Warna pink dan juga merah? Lagian nggak ada yang melihat selain aku." Kata Lisa buat Jennie mukanya langsung merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIVE CHOICES 2 ✓
FanfictionJennie di selingkuhi oleh kekasihnya yang lebih memilih simpanan ketimbang dia. Memikirkan nasib cintanya yang rumit di jelaskan, Jennie pergi menemui seorang mahasiswi yang bisa menebak nasib seseorang.... " Akan aku beri pilihan. Carilah yang coco...