𝐏𝐊 - 𝐛𝐚𝐠 14 - 𝐗𝐚𝐯𝐢𝐞𝐫 𝐣𝐞𝐚𝐥𝐨𝐮𝐬

33 17 9
                                    

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________

Di kamar jimmi.

Membujuk bocah tua nya yang sedang ngambek.

"Maaf xav. Jangan ngambek lagi yaa," pinta Sasa.

Bocah tua itu diam.

Sasa menghela nafasnya, "maafin aku, aku ga sengaja ngangguk." tetep ga di sahut oleh Xav.

"Yaudah kamu kalau ga ngomong, aku pergi," ancam Sasa yang mulai berdiri dan ingin menjauhi Xav.

Tapi???

Xav langsung menarik tangan Sasa, mencegahnya agar tidak pergi.

Sasa cuma menatap xav tanpa bicara.

"Maaf sayang. Jangan marah," cicit Xav menunduk.

Sasa hanya bergumam.

"Jangan marah," rengek Xav.

"Aku ngga marah," ucap Sasa.

"Bener sayang??" tanya Xav.

Sasa mengangguk.

"Xav, keluar yuk?" ajak Sasa.

"Kemana?" tanya Xav.

"Ke tempat mereka, jangan dikamar terus," jawab Sasa.

Setelahnya, mereka pun keluar dari kamar dan menuju ke balkon. Karena mereka semua sedang ada di balkon.

"Sini duduk sa," ucap Sean.

Rere mengangguk, lalu dia duduk bersama Xav.

"Gimana sa, bayi tuamu udah ga ngambek lagi?" tanya Sean di akhiri kekehan.

"Ngga kok," jawab Sasa.

Xav yang melihat interaksi mereka berdua mendadak kesal, "Jangan cuekin saya," bisik Xav pelan.

"Iya ngga cuekin kamu, terus kamu maunya apa?" tanya Sasa.

"Gatauu," jawab Xav.

Sasa hanya menghela nafasnya, "mau main game ngga?" tanya Sasa.

"Game apa sa?" tanya Jimmi.

"Monopoli, ada tah?" tanya Sasa.

"gaada sa, ada yang lain ngga?" tanya jimmi.

"Yah, terus apa dong," jawab Sasa.

Reno yang diam aja tiba-tiba nimbrung dalam pembicaraan mereka, "disini kan ada lapangan untuk main raket. Kita main nya raket aja gimana?" tanya Reno.

Jimmi mengangguk, "kamu gimana sa, mau ikut?" tanya Jimmi.

"Mauu," jawab Sasa.

"Yaudah, let's go!" ucap Reno.

ᴘᴀᴄᴀʀ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang