𝐏𝐊 - 𝐛𝐚𝐠 3

229 80 44
                                    

Jadi wanita itu, harus jual mahal, apalagi harga diri nya, harus di pandang lebih tinggi, dari kaum pria, daripada di cap murah nantinya - Xavier.

•••••

Keesokan harinya

"Ibu, sasa berangkat dulu ya," ijin sasa.

ibu nya hanya mengangguk doang.

"hati-hati nak," ucap ibunya.

"iya Bu, assalamualaikum," ucap sasa.

"Waalaikumsalam," sahut ibu dan setelah itu sasa pun pergi dari hadapan ibunya.

______

Sekarang sasa udah nyampe ditempat dia bekerja.

"ini tempatnya? Besar banget rumahnya," sasa berdecak kagum melihat rumah mewah itu.

Tok
Tok
Tok

"assalamualaikum, ada orang," Ucap sasa sambil mengetuk pintu.

Cklek.

"waalaikumsalam, akhirnya datang juga," ucap lelaki dengan senyum puas, siapa lagi kalo bukan Xavier.

"kamu?!" Kaget sasa. ternyata majikan nya si laki-laki yang nyebelin kemarin.

"kenapa? Kaget ya?" tanya Xavier.

"ga juga sih," balas sasa.

"cepat masuk, nanti saya kasih daftar," perintah Xavier.

Sasa yang mendengar itu langsung bingung, bukan nya jadi pelayan aja ya, "Daftar untuk apa? kan saya disini cuman jadi pelayan. Bukan ngurusin bapak," tanya sasa.

"yang bilang kerja disini cuman jadi pelayan aja, siapa?" (berhenti sejenak karena melihat sasa diam aja aja).

"Bos cafe kamu ga bilang apa-apa? Selain jadi pelayan, kamu juga jadi baby sitter saya," lanjut Xavier.

"Ckck, kalau gitu mending saya cari pekerjaan yang baru daripada kerja ditempat bapak," umpat sasa tapi masih bisa di denger oleh Xavier.

"kenapa gamau? Kalau kamu gamau juga, nanti kamu kerja apa?" Tanya Xavier.

"bisa jualan atau pekerjaan yang lain, yang masih halal," balas sasa.

"jadi maksud kamu--, (berhenti sejenak)

"pekerjaan yang saya kasih itu ga halal?" Tanya Xavier tersinggung.

sasa yang merasa ucapan nya salah langsung meminta maaf "bukan gitu, masala--

"Masalahnya apa?" Potong Xavier.

"gajinya," Tanya sasa.

"oh gaji mah gampang, kalau kamu becus mengurus rumah ini. Saya bakal kasih gaji yang lebih gede. kalau ga ya saya potong," balas Xavier.

"kok dipotong?" Tanya sasa.

"gausah banyak tanya, cepetan masuk," balas Xavier tanpa menjawab pertanyaan sasa, karena dari tadi ditanya mulu.

sasa pun langsung masuk ke dalam rumah Xavier.

"dih, rumahnya siapa, yang masuk siapa," batin Xavier kesal dan langsung mengikuti sasa.
_______

ᴘᴀᴄᴀʀ ᴋᴏɴᴛʀᴀᴋ [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang