Happy reading...
Melihat Kondisi gadis itu, membuat Aura sangat sedih. Bagaimana tidak, selama ini Cuman Aura lah satu-satunya orang yang di miliki Airin. Keluarga? Bahkan di setiap langkah Airin menjalani hidup, dia akan selalu menyesali kehidupannya karena berada dalam lingkungan yang di sebut "KELUARGA".
"Mah. Airin akan baik-baik aja kan?"
"Tenang sayang. Insyaallah, Airin kita akan baik-baik saja."
Aura kembali memeluk mamanya dengan erat sembari menangisi kehidupan Airin selama ini. Kenapa gadis seperti dia harus menerima beban kehidupan yang dianya saja tidak menginginkan hal itu.
"Permisi Bu." Merasa terpanggil, Viola pun menoleh ke arah sumber suara.
"Apa betul anda keluarga dari pasien bernama Airin?" Lanjutnya.
Setelah mendengar Itu. Seketika Aura langsung berhenti menangis, lalu dengan cepat berdiri di hadapan suster tersebut.
"Iya kami keluarganya sus! Apa Airin baik-baik saja sus?" Raut kekhawatiran dari wajahnya terlihat jelas.
"Tenang dek. Dokter sudah menanganinya dengan baik, dia pasti baik-baik saja. Kalian juga sudah bisa menjenguknya di dalam." Ucapan suster barusan membuat mereka merasa lega.
"Terimakasih sus." Setelah menerima anggukan dan senyuman darinya. Mereka dengan cepat berlalu menuju ICU.
📌📌📌
Seorang gadis dengan gaun putih beserta bunga yang dia pegang sedang berjalan menyusuri jalanan sepi dan tenang tidak ada seorang pun di sana.
Ia terus berjalan tanpa memakai alas kaki di iringi dengan nyanyian yang ia bawakan sembari melambai-lambaikan bunga kesana-kemari.
Senyuman manis terukir di wajahnya yang cantik nan putih menggambarkan perasaannya yang kini tengah senang. Ia terus bernyanyi dan berjalan sampai tiba-tiba cahaya putih muncul menyinari dirinya.
Ia berbalik melihat cahaya putih itu sembari Berjalan menuju dimana Cahaya itu berada sampai pada akhirnya dia berada di hadapan cahaya itu.
"Hanaaa......"
Saat ingin menyentuh cahaya itu, tiba-tiba terdengar suara panggilan dari seseorang.
Ia berbalik mencari-cari dari mana asal suara itu."Hanaa..."
Sampai pada akhirnya suara itu terdengar lagi beserta kemunculan seseorang yang mengajaknya untuk meraih tangan yang ia ulurkan berharap gadis itu mau meraihnya.
Tapi, seperti nya gadis itu nampak bingung, ia melihat cahaya putih itu sekali lagi."Hanaaaaaa please...."
"Hanaaa kembalilah!!"
.....
Perlahan mata Airin terbuka, kepalanya terasa sakit dan juga dadanya yang masih terasa nyeri. Kesan Pertama setelah sadar, ia melihat ruangan bernuansa putih beraroma antiseptik dan juga gadis yang tengah duduk di samping ranjang sembari terus memanggil dan memegang tangannya."Mama! Airin sudah sadar." Ucapnya penuh semangat setelah melihatnya sadar.
"Dokter!!" Mendengar kabar itu, Viola secepatnya memanggil dokter.
Setelah beberapa menit menunggu, dokternya pun tiba, dengan cepat ia langsung memeriksa keadaan Airin.
📌📌📌
"Hikss..hikss..hikss.."
Satu jam sudah berlalu. Tetapi, tidak dengan tangisan Rara. Sedari tadi tidak henti-hentinya menangisi Airin. Jesica juga menangis tapi tidak selama tangisan Rara. Permasalahannya, apa dia tidak capek menangis selama satu jam? Jesica sudah muak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction"hidup memang lah rumit. Yang harus kita lakukan adalah jalani semampu kita. kehidupan masing-masing manusia bukan lah manusia lain yang pegang, tetapi diri kamu sendiri. Serumit apapun kehidupan jangan mundur karena itu sudah bersifat takdir" -Air...