2.a torn paper?

29 5 0
                                    

Happy reading...

"Lo nggak kenapa-kenapa kan Ra? Mulut lu nggak luka kan?" Tanya Aura yang terlihat mengkhawatirkan keadaan Rara secara sedari tadi Rara hanya berdiam diri.

"Emm nggak kenapa-kenapa kok. Gue cuman kaget aja tadi hehe." Lagi lagi Aura menghela nafas panjang.

"Yah Lo udah taukan sifat Airin gimana? Jadi mohon maklumi yah."

Rara mengangguk tanda mengiyakan perkataan Aura barusan, mereka pun melanjutkan aktivitas makannya masing-masing.

Tiba-tiba....

Bughhh...

Terdengar suara orang terjatuh entah itu siapa sehingga mengagetkan dua orang yang tengah melahap bakso dengan tenang dan damai.

Aura dengan kesalnya menoleh kearah sumber suara dan betapa terkejutnya dia melihat Jesica tersungkur di atas lantai putih dan Pastinya berdebu beserta dengan semangkuk bakso yang sudah berantakan di atas lantai. Untung saja pecahan mangkuk dan isiannya tidak mengenai wajahnya.

"Malang sekali nasib mu sobat." Ejek Rara. Bukannya bantuan yang ia dapat melainkan suara ketawa yang menggelegar dari Rara dan juga Aura.

"Bangsat juga Lo berdua yah. Bukannya bantuin malah di ketawain!" Protesnya sembari membersihkan roknya yang kotor.

"Yah lagian Lo sih. Ngapain juga lari-larian segala, nggak ada juga kan hantu yang ngejar Lo. Please lah ini masih pagi menjelang siang Jes."

Jessica nampak kesal dengan perkataan Aura barusan. Yah mana ada hantu di pagi hari, ada- ada saja.

"AURA KHARISMA yang paling goblok dan tolol. Please yah nggak usah kebanyakan bacot, gue ini lagi panik tau nggak!" Dan Aura nampaknya bodoamat dengan ocehan Jesica.

"Panik kenapa ogeb? Lagi ngak di kejar sama rentenir sampe di sekolah kan?" Kali ini Jesica benar-benar kesal dengan seorang Aura.

"Ah bodo amat goblok! Gue cape habis lari-larian. Gue mau makan, minggir Lo!"

Aura meliriknya dengan sinis tentunya dengan kekesalan tersendiri, sedangkan Rara hanya menatap Jessica dengan datar bagaimana pun dia sudah mengambil baksonya.

"Ihhh menyebalkan banget sih Lo!" Jesica tidak memperdulikan ocehan dari Rara, dia terus melahap bakso tersebut.

"Lo udah nganterin bakso buat Airin kan Jes? Dia belum makan loh dari semalam. Terus tuh bakso yang lu jatuhin Lo pesan ulang?"

Uhuk...uhukk...

Pertanyaan Aura barusan membuat Jesica tersedak dan menyadarkan ingatan Jesica yang beberapa menit lalu hilang karena kejadian memalukan.

"Astagfirullahalazim ya tuhan Yesus Kristus! Gue baru inget. Astaga bego banget sih gue!"

Aura keheranan melihat Jesica seperti ini tidak lupa dengan toleransi yang amat kuat. Tidak hanya itu, seluruh siswa yang berada dalam kantin ikut terkejut dengan perkataan Jesica barusan.

"Lo gila yah Jes? Hari ini Lo kenapa sih? Udah kena sial berkali-kali begini pula sikapnya, heran gue!"

"Si Airin astaga. Bisa-bisanya gue lupa!"

"Airin kenapa bego? Ngomong yang jelas napa!" Rara yang ikut panik pun ikut bersuara.

"Airin nggak ada di kelas!"

📌📌📌

Dengan langkah mengikuti irama yang tengah ia nyanyikan. Jesica dengan semangat membawa nampan berisi semangkuk bakso untuk di berikan kepada Airin.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang