Happy reading...
"Baik anak-anak, waktu mengajar ibu sudah berakhir. Selamat beristirahat dan tugasnya jangan lupa di kerjakan." Ucapnya.
"Iya Bu." Teriak mereka bersamaan.
"Ibu pamit dulu, Assalamualaikum wr.wb."
"Waalaikumsalam wr.wb."
Saat ini waktunya istirahat bagi siswa-siswi SMA PELITA, tujuan utama mereka pastinya adalah kantin. Termasuk dengan ke-empat gadis yang berada di dalam kelas, sejak kepergian ibu Rani mereka masih saja berdiam diri di tempat duduk masing-masing.
Koridor kelas XII IPS di penuhi dengan sorakan-sorakan dari siswa-siswi yang berlalu lalang, entah apa yang mereka sorakan sehingga membuat koridor ramai.
Di luar sana memanglah ramai, tapi tidak dengan keaadan di sekitar empat gadis tersebut. Sunyi, tidak ada satupun yang berbicara seperti biasanya. Semenjak kejadian semalam, membuat hubungan mereka semakin canggung, terlebih lagi Antara Airin dan Jesica.
"Gue lapar Aura!" Batinnya.
Rara ingin sekali mengutarakan perasaannya saat ini, tapi terhalang dengan keaadan kedua gadis itu. Ia hanya bisa menatap Aura dengan wajah melasnya berharap Aura peka.
Hufft. "Lo ngak lapar Rin?" Setelah beberapa menit berkutat dengan keadaan. Aura akhirnya memberanikan diri untuk membuka suara.
Bukannya menjawab pertanyaan Aura. Gadis itu malah langsung meninggalkan mereka bertiga berlalu entah kemana.
"Kita biarin aja dulu Airin nenangin dirinya, mungkin itu yang dia butuhkan." Celetuk Rara.
"Lagian Lo!"
"Ha!?"
Kedua gadis itu nampak bingung dengan Aura. Terutama Rara, ia bingung apakah perkataanya barusan salah?
"Gue?!"
"Bukan Lo tolol."
"Lagian Lo kenapa sih harus nerima telfon dari Rayhan ha?!" Kesalnya.
"Gue cuman kepo Ra. Lagian Rayhan itu spa sih?! Kenapa Airin semarah itu?"
"Iya yah, emang Rayhan siapanya Airin? Pacar? Atau masa lalunya Airin?" Celetuk Rara penasaran.
"Udahlah! Kalian nggak perlu tau, itu masalah pribadi Airin. Pokoknya apapun larangan Airin kita harus jauhi kalau Lo nggak mau ngalamin hal yang sama dengan Jesica." Tegas Aura.
"Khususnya untuk Lo Jesica. Jangan coba-coba lagi cari tau yang memang itu bukan urusan Lo, paham? Ini demi kebaikan Lo." Jelasnya.
"Tapi Rayhan itu siapa Ra?"
"Rara yang cantik dan imut, bisa diam nggak hem?! Kalau lu nggak berhenti nanyain pertanyaan itu, gue buang lo dari roof top mau?" Ucapan Aura barusan ampuh membungkam mulut Rara.
"Tapi Ra, gue lapar." Ucapnya.
"Ya udah ayo ke kantin." Mereka bertiga pun meninggalkan kelas menuju kantin.
📌📌📌
Brakk...
"Punya mata tidak?!"
"Airin?"
Nampan Yang tadinya berisi valet dan berbagai kuas kini sudah berhamburan di atas lantai akibat tabrakan dari seseorang.
"Rangga?" Batin Airin.
"Ma-maafin gue, gue nggak sengaja. Tadi pak Harun jalannya cepat banget, nah bersamaan dengan itu, lo-nya juga balik." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Fiksi Remaja"hidup memang lah rumit. Yang harus kita lakukan adalah jalani semampu kita. kehidupan masing-masing manusia bukan lah manusia lain yang pegang, tetapi diri kamu sendiri. Serumit apapun kehidupan jangan mundur karena itu sudah bersifat takdir" -Air...