1

136 6 0
                                    

Hallo
Selamat datang di cerita aku dan selamat membaca.

Maaf kalau cerita tidak bagus hee:)
Karena aku masih permula.

Dan yang baca wajib follow isntagram:)
@Ria_iswany
@Ria Iswany


****

Seorang gadis mulai membuka pintu dan melangkah masuk ke dalam rumah, baru saja gadis itu akan naik ke lantai atas kamarnya, ia berhenti ketika mendengar suara sang bunda dari arah sofa menghentikan pergerakannya.

" Bagus, baru pulang jam segini, darimana aja kamu? Bukanya belajar malah keluyupan sampe malam." Sarkas sang bundanya.

Gadis itu berbalik melihat bundanya dibelakang. "Bunda aku tadi udah belajar, ini aku baru dari rumah teman kerjain tugas kelompok!" Jawabnya dengan lembut.

"Banyak alasan, dasar anak tidak tau diri, bilang aja kamu mau malas-malasan"

" Bunda aku benar dari rumah Reina, Rina bunda belajar kelompok" jawabnya dengan sabar walaupun bundanya tidak percaya walaupun menyebut nama sabahat kembarnya.

" Alah, paling pergi dengan beradalan itu" tuduhnya

" Bunda Adrian bukan beradalan bunda!" Batah nya jika sang bundanya menghina sang kekasih.

" Wow saya lupa kalau kamu kan WANITANYA BERANDAN ITU." bentaknya sambil menekan kata Beradalandan wanita.

" CUKUP BUNDA, BUNDA BOLEH MENGIHINA AKU TAPI JANGAN PERNAH MENGHINA ADRIAN BUNDA." habis sudah kesabaran gadis itu karena sang bunda menghina sang kekasih padahal kekasihnyalah yang memberinya namanya kasih sayang dan keluarga kekasih juga memberinya kehangatan orang tuanya bahkan bundanya tidak pernah memberi itu semua.

Plak....
Tamparan itu mendarat di bebas di pipi gadis itu dan membuat sudut bibirnya berdarah.

" NAYLA ALFIATUZZAHRA Jangan pernah kamu meninggikan suara kamu anak sialan, hanya demi laki-laki berandalan itu." Ujarnya Bundanya dengan emosi

" Nay, begini karena bunda selalu menghina dan merendahkan ku bunda" jawabnya dengan berlinang air mata

" Karena itu pantas buat anak tidak tau diri kaya kamu" sambil menunjuk muka anaknya

" Bunuh Nay aja Bun, biar Nay bebas dari bunda" dengan isakan sambil mengambil tangan bundanya menaruh dilehernya " ayo Bun, Bunuh Nay" sambungnya dengan mata terpejam.

" Saya tidak mau mengotorkan tangan saya anak sialan" melepaskan tangan dari leher sang anak

Plak..
Tapi tamparan yang ia berikan pada sang anak.

"KAKAK" mendengar suara itu mareka berdua melihat arah suara dari kamar samping mareka dan melihat anak kecil laki-laki yang di kendong sang ayah.

" Ada apa ini Dewi, malam-malam ribut?" Tanya laki-laki paruh baya yang tak lain suami dari bundanya atau ayah sambunya.

Ya ibunya sudah menikah lagi ketika dia masih umur 4 tahun setelah bercerai dari ayah dua tahun, dan Bundanya menbencinya karena sang ayah dulu sering melakukan bunda dengan kekerasan dan berselingkuh dengan wanita lain dan berdampak padanya. Tapi ayah sambungnya selalu memberlakunya dengan baik dan membelanya dari sang Bunda dan itu membuat bundanya tambah bencinya.

" Kakak hiks kenapa bibirnya beldalah?" Tiba-tiba menangis melihat keadaan kakanya dan ya dia adalah adik satu-satunya dari Bunda dan Ayah sambungnya yang sangat dia sayangngi bernama Bagas Pratama.

" Kakak tidak apa-apa sayang, tadi kakak jatuh.!" Bohongnya agar sang adek tidak sedih.

"Benalan kak!" Sambil turun dari gendongan sang ayah memhampiri sang kakak dan menyuruh kakaknya menjalankan tingginya. " Kakak coba adek lihat sini!" Perintahnya dan dituruti sang kakak

Cup... Kecupan yang diberi dipipi sang kakak yang terlihat merah karena tamparan sang Bunda.
"Semoga cepat sembuh ya kakak" ucapnya sambil mengelus pipi kakak nya dan membuat ayah dan kakak tersenyum beda dengan sang Bunda.

"Kalau gitu kamu istirahat aja nak, kekamar kamu!" Perintah sang ayah karena dia tau anaknya itu pasti lelah dan batinnya tersiksa karena sang istri.

" Iya ayah, adek kakak yang ganteng kakak istirahat dulu ya!" Sambil mengecup kening sang adek.

" Ya kak, selamat bobo ya!" Jawabnya sambil tersenyum.

Dan Nayla Naik keatas untuk istirahat kembarnya.

"Jangan sampai kamu nyesal dengan perlakuan kamu sama anak kamu Bun" bisik sang suami ditelinga istrinya agar sang anak tidak dengar.
"Ayah ayo bobo lagi Bagas gantuk" ujar si kecil yang berusia 6 tahun.

" Iya sayang ayok" ajak kepada sang anak dan pergi meninggalkan sang istri masih diam karena katanya.

****
Tiba dikamar Nayla langsung mengunci kamarnya, dan lasung berjalan menghampiri meja riasnya dia memandang bayangannya sendiri yang terlihat menyedihkan dengan pinggir bibirnya agak sedikit robek dan pipinya yang merah dan jangan lupa tangannya terkepal.

" Ahhhhh........ KENAPA BUNDA SANGAT MEMBENCIKU TUHAN" teriaknya dan melempar semua benda yang ada dimeja riasnya.

" HIKS..HIKS.... DADA AKU SESAK HIKS KAPAN BUNDA MENYANGGI KU?" tanyanya dengan air mata berlinang di pipinya "apa aku harus mati biar bunda bisa bahagia!" Suara isaknya dan tidak yang akanendengar suaranya karena kamarnya kedap suara.

Dia berjalan menuju ranjangnya dan membuka laci yang ada didekat ranjangnya dan mengambil botol obat di dalam dan membuka botol dan mengeluarkan 2 pil tersebut dan meminumnya dan akhirnya matanya merasa berat dan berbaring dirajangnya dan dia mulai menutup matanya. Dan ternya itu adalah obat tidur jika dia tidak meminum obat tersebut maka dia tidak bisa istirahat.

****

Maaf segini dulu heee..:)
Dan seperti apa kelanjutannya....
Jangan lupa follow ya akun saya..:)








Nayla Dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang