Chapter 8

102 21 6
                                    

"Sebuah masa lalu membawaku kesini, selamat atau tidak, kuharap kau selalu mengingat semua kenangan kita."

~Happy reading~

~Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>Really<


Jisoo memasuki kamarnya setelah bersepeda bersama Nayeon, Seulgi, dan Bona di Sungai Han. Ia duduk di kursi riasnya sambil menatap wajah polos yang dua hari lagi sudah berusia 17 tahun itu. Teringat lagi pada kata-kata teman-temannya tadi.

"Tumben sekali kau mengajak kita jalan-jalan Soo, saat weekend lagi," ujar Nayeon.

"Biasanya saja kau selalu menolak kalau kita ajak," tambah Seulgi.

"Apa ini karena 2 hari lagi adalah ulang tahunmu yang ke-17?" tanya Bona.

Jisoo hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Aku hanya ingin kalian selalu mengingatku."

"Sebelum kalian mengingatku dengan cara yang berbeda," gumam Jisoo sambil menatap pantulan dirinya dari cermin.

Setelahnya, ia berjalan menuju pintu kamarnya, mengunci kamarnya dari dalam.

Ia beralih pada knop pintu lemari pakaiannya. Kali ini, ia mendorongnya dengan keras, bukan menariknya seperti cara kerja membuka lemari umumnya.

Srettt

Lemari itu masuk ke dalam dinding lalu bergeser ke kiri, hingga tampak ruangan gelap di dalamnya. Ruangan rahasia.

Jisoo memasuki ruangan tersebut setelah sebelumnya menekan tombol lampu di dinding ajaib itu. Sepertinya gadis itu memang sudah biasa memasuki ruangan itu, atau mungkin justru gadis itulah yang membuat ruangan rahasia itu.

Tampak ruangan dengan dinding berwarna putih namun penuh dengan tempelan kertas, dari foto hitam putih, foto berwarna, hingga potongan koran lama yang telah berumur 2 tahun.

Jisoo berjalan menuju koran yang tertempel di ujung ruangan.

Potongan koran dengan judul 'Tewas dalam Kecelakaan Sehari Sebelum Kenaikan Jabatan, Ada Sesuatu di Balik Kecelakaan Oh Jiwon?'

Jisoo mengepalkan kedua tangannya. Ia mengingat bagaimana susahnya ia mendapatkan potongan koran di hadapannya itu hingga harus membongkar tong sampah.

Berita yang mewakili semua pertanyaan di benaknya, tetapi tiba-tiba saja lenyap dari semua catatan tertulis dan media informasi tidak lebih dari 2 menit disebarkan, lenyap oleh kekuasaan seseorang yang Jisoo sendiri belum bisa menemukan siapa itu.

Kini matanya menangkap selembar kertas yang tergeletak di atas satu-satunya meja di ruangan tersebut. Kertas dengan tulisan 'KONTRAK' sebagai judul.

𝐑𝐄𝐀𝐋𝐋𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang