Rebecca Folsom sekarang tengah berada disebuah club ternama di Los Angeles. Ia memang sering kesini. Hampir setiap malam ia mendatangi tempat ini, dan wajar pula ia mendapatkan member card di club ini. Bagaimana tidak, ayahnya lah yang mempunyai tempat ini.
Rebecca yang terkenal dengan tingkahnya yang kasar dan nakal ini selalu bersikap dingin kepada siapapun yang baru dan ingin mengenalnya, tapi sebaliknya jika ia sudah bersama teman dekatnya, ia bersikap humoris dan cerewet tapi tetap saja sikap kasarnya susah untuk dihilangkan.
Orang tua rebecca telah bercerai. Rebecca tidak memilih siapa-siapa. Ia lebih memilih untuk membeli apartement sendiri ketimbang harus memilih apakah ia harus tinggal bersama ayah atau ibunya.
Dan tentu saja ayah dan ibunya masih membiayai putri semata wayangnya ini.
Ibu rebecca juga salah satu pengusaha besar di Los Angeles. Sedangkan ayahnya mempunyai beberapa club ternama di Los Angeles. Ayahnya juga pebisnis yang handal.
Ayahnya mengerti betul dengan sikap dan perilaku rebecca. Ia bersikap dingin,keras dan kasar karena kurang perhatian dari orang tuanya. Jadi ayahnya membiarkan rebecca untuk memasukki clubnya sesuka hatinya. Orang tuanya juga hanya memikirkan pekerjaan dan lebih mementingkan pekerjaan.
"Aku pesan cherry vodka sour" ucapnya kepada bartender.
Dengan lihai si bartender tadi memberikan pesanan yang rebecca minta.
"Hi" sapa sam, salah seorang temannya.
Rebecca hanya membalasnya dengan mengangkat alisnya.
"Kau tidak mau bergabung bersama kami?"
"Aku akan menyusulmu nanti"
"Baiklah, kami akan menunggumu disana"
Rebecca sudah menghabiskan setengah dari minumannya. Tiba-tiba seorang lelaki seumurannya baru saja mengambil tempat duduk disamping rebecca.
"Wine" ucap lelaki itu kepada si bartender.
Rebecca mengabaikannya dan menghabiskan minumannya hanya dengan sekali teguk.
"Cherry vodka sour, huh?" Tanya lelaki itu kepada rebecca.
Rebecca menatap lelaki tadi tajam dan membuang pandangannya, lalu ia berjalan menuju kerumunan teman-temannya.
"Rebecca sudah disini, bagaimana kalau kita bermain suatu permainan?" Usul chris
"Truth or dare"
Semua kerumunan tadi bersorak sorai mendengar permainan itu. Dan mereka setuju.
"Sam, truth or dare?"
"Dare" dengan percaya diri ia menjawabnya.
"Carilah pelacur dan bercumbu dengannya"
Sam menyapu pandangannya keseluruh sudut ruangan di club. Setelah ia mendapatkan target ia segera berjalan dan mendekatinya. Mereka pun bercumbu. Kerumunan tadi makin menjadi ricuh setelahnya.
Wanita mana yang bisa menolak sam? Dengan paras yang memukau dan perkataannya yang bisa meluluhkan ribuan gadis. Ia bisa mendapatkan gadis manapun yang ia inginkan dalam satu malam.
Setelah bercumbu ia kembali ke dalam kerumunan dengan senyum bangganya.
"Cassie, truth or dare?"
"Dare"
"Kalau begitu buka baju dan rokmu kemudian menari erotis diatas sana" tunjuk chris diatas panggung yang biasa para pelacur gunakan.
Tanpa ragu-ragu cassie segera melakukan apa yang diperintahkan chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Couple
FanfictionDua orang yang gemar mengkoleksi tato diseluruh badan mereka, bukankah itu unik? Ciri khas mereka sendiri. Awalnya biasa saja, namun keduanya merasakan sesuatu yang sama. Sifat Justin yang berbanding terbalik dengan Rebecca. Akan kah perbedaan dapat...