Chap 3

389 9 0
                                    

*pic tato bunga mawar rebecca dichap. 1 on mulmed* maaf atas ke typoan dan ke gajean cerita ini.

Kurang dari 5 menit, teman-teman club ku datang dan membuat pesta payah ini menjadi sedikit lebih hidup.

"Rebecca, bisakah kau menyuruh teman-temanmu untuk tidak membuat keributan disini?"

"Justin, apa makna pesta jika tidak bersenang-senang? Disini tidak ada peraturan, kau tahu? Jadi tenanglah dan nikmati pestanya" balasku.

Teman-temanku mengambil alih semuanya. Tidak ada yang perlu dicemaskan, kami sama-sama bersenang-senang disini. Aku tengah duduk di minibar rumah ini. Aku bukan tipe orang yang menikmati pesta dengan cara berjoget dibawah lampu disco, have sex dan mabuk-mabukkan. Well, ku rasa mabuk-mabukkan terkadang.

Aku lebih memilih duduk, meminum minumanku dan melihat keadaan pesta ini. Tidak buruk semenjak mereka datang. Pada awalnya pesta ini lebih terlihat seperti pesta zombie. Bayangkan saja bagaimana zombie berpesta, ku rasa lebih baik dari mereka.

Aku terus-terusan meneguk vodka ku semenjak aku tiba disini, dan ku rasa kepalaku mulai berputar-putar. Ah sial aku mabuk lagi.

Justin's P.O.V

Sial, mereka mengacaukan semuanya. Mereka bercumbu dimana-mana, bahkan ada seorang gadis tengah melumat penis lelaki disaat aku hendak ke kamar mandi. Apa-apaan ini?!

Aku menghampiri rebecca yang tengah duduk seorang diri di minibar, sedari tadi ia selalu meminum vodkanya.

"Hey justin. Minumlah" ucapnya dengan mata setengah terbuka. Oh tidak, dia mabuk.

"Rebecca sini biar ku antar pulang" aku menaruh minuman yang ia pegang di meja minibar.

"What the fuck are you doing?!" Sekarang ia marah. Bagus.

"Kau mabuk. Mari kita pulang" aku membantunya berjalan.

"Lepaskan tanganmu dariku, cabul"

Apa boleh buat, daripada ia memaki ku selama di perjalanan pulang, aku membawanya di kamar yang kosong untuk mengistirahatkannya dan memberikannya obat.

"Bangun reb, minumlah obat ini agar kau segera sadar dan ini bisa menghilangkan rasa mual dan sakit kepalamu akibat minuman itu" ucapku. Ia hanya tertawa. Apa lagi ini?

Aku mencoba mengangkat kepalanya, tapi ia menarikku sehingga aku berada diatasnya. Oh, bau alkohol. Aku kembali bangkit, ia bergumam tak jelas apa yang ia katakan. Ia bangkit dari atas tempat tidur dan menghampiriku. Mendekatkan wajahku ke wajahnya, sial gadis ini menjadi liar ketika mabuk.

Aku tidak ingin terjadi apa-apa diantara kami, jadi aku berusaha menyingkir.

"Apa kau tidak mau memuaskanku?" Kali ini dengan wajah memelas. Sial! Tidak kali ini rebecca.

"Kau sedang mabuk"

"Aku tidak!" Ia berteriak.

Apa yang harus ku lakukan kali ini? Ia sangat sulit ditangani. Bibirnya berusaha menguasai ku. Lelaki baik-baik pun jika dihadapkan dengannya akan ikut liar. Brengsek, apa yang ku pikirkan!

Aku pun keluar kamar dan mencari teman dekat rebecca. Dan yang ku dapati adalah sam.

"Sam, kau harus menemani rebecca. Ia sedang mabuk. Aku tidak bisa bersamanya. Ia di kamar pojok atas" ucapku. Sam tersenyum mencurigakan dan mengangguk kemudian pergi.

Apakah tidak apa jika aku menyuruh sam menjaga rebecca? Sial, dimana cassie? Hey, sam adalah teman rebecca, pasti ia menjaganya. Disamping ia suka meniduri banyak gadis, ku rasa ia tak apa ku tinggal bersama rebecca.

Naughty CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang