Veinte : Grief

292 51 7
                                    

Chaeyeon berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dari terakhir kali Yuju melihatnya.

Ucapan Jungkook benar adanya. Lelaki itu tidak berbohong ketika mengatakan bahwa ia membawa Chaeyeon demi keamanannya.

Orang-orang yang menyekap Chaeyeon masih memburunya, dan Jungkook menyelamatkan gadis itu dengan membawanya ke tempat yang lebih aman. Semua itu Yuju dengar langsung dari Chaeyeon.

Yuju merasa lega karena Chaeyeon baik-baik saja. Sedikit informasi juga diberikan oleh Chaeyeon, tentang bagaimana gadis itu kabur dari La Muerte karena menolak dijadikan kelinci percobaan dari 'penelitian rahasia' yang tengah dilakukan pihak rumah sakit.

Benang merah kini sudah mulai terlihat. Ditambah dengan informasi yang diperolehnya dari June, Yuju yakin bahwa rumah sakit jiwa itu memang tidak pernah berfungsi sebagaimana mestinya.

Titel 'Rumah Sakit' hanyalah dalih untuk menutupi tindakan-tindakan keji yang berada dibaliknya, dan Yuju perlu mencari tahu lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi di La Muerte.

"Choi Yuju,"

Sebuah tepukan di bahu membuat atensi Yuju teralihkan. Gadis itu sontak menoleh pada seseorang yang memanggil namanya.

"Apa?"

"Sekarang lo percaya kan kalo gue nggak nyulik Chaeyeon dengan tujuan buruk?" Tanya Jungkook.

Yuju tersenyum tipis kemudian mengangguk pelan, "Ya, soal itu gue percaya."

"Setelah ini, apa lagi yang mau lo lakuin?" Jungkook menatap Yuju—kali ini tidak setajam biasanya, lebih kepada tatapan ingin tahu.

"Gue mau ke La Muerte, terlalu banyak petunjuk yang mengarah kesana."

Jungkook diam setelah mendengar jawaban Yuju. Terlihat kerutan di dahinya, mengindikasikan ada sesuatu yang tengah dipikirkannya.

"Setelah lo nyampe sana, apa yang bakal lo lakuin pertama kali?" Tanya Jungkook lagi.

"Gue bakal nemuin direktur rumah sakit itu, gue yakin dia nyembunyiin sesuatu. Terakhir kali gue penyelidikan disana, pegawainya seolah ngehalangin gue buat ketemu direktur mereka."

"JANGAN!" Nada suara Jungkook meninggi, membuat Yuju terkejut dan menatapnya bingung.

"Apa alasan lo tiba-tiba ngelarang gue?"

"Choi Yuju, dengerin gue." Jungkook meraih tangan Yuju dan menggenggamnya. "Lo nggak bisa gegabah. Lo belum punya bukti yang kuat buat nyeret mereka ke kasus ini, tunggu sampe lo punya seenggaknya satu bukti yang kuat buat nangkep mereka."

"Terus lo mau gue gimana? Diem aja sampe bukti itu dateng sendiri dan ngebiarin korban berjatuhan lagi?!" Yuju melepas genggaman Jungkook ditangannya dengan kasar. "Bukti itu harus dicari, bukan ditunggu."

Yuju berniat pergi setelah menyampaikan argumennya, namun Jungkook dengan cepat menahan lengannya.

"Lo tau kan mereka yang ada dibalik kasus ini bukan sembarang orang?"

"Gue tau, Jungkook. Terus kalo gue tau mereka bukan sembarang orang, gue harus tetep diem aja? Gitu maksud lo?"

"NYAWA LO BISA JADI TARUHANNYA, CHOI YUJU!" Bentak Jungkook, tersirat ketakutan dalam kata-katanya.

"Karena mereka bukan sembarang orang, lo harus mikirin strategi yang tepat sebelum ngejatuhin mereka. Mereka bisa dengan mudah ngelak kalo lo nyerang tanpa bukti dan persiapan. Sedikit aja lo salah langkah, lo bisa mati!"

Yuju menghela nafas kasar. Ia benar-benar tak mengerti akan jalan pikiran Jungkook.

Entah mengapa, Jungkook seolah menyiratkan bahwa ia mengetahui sesuatu tentang La Muerte dan orang-orang dibaliknya, namun memilih untuk menyembunyikannya dari Yuju.

Antagonist • Ft. 97LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang