-Guillaine |1| ZoSan-

1.2K 91 1
                                    

...

Aku tak bergeming terdiam seribu bahasa ketika sampai di depan sebuah ruangan.

Dengan ragu ku angkat tanganku dengan sisa tenaga yang ku punya saat itu.

Toktoktok

Tak ada jawaban sampai beberapa detik setelahnya terdengar suara parau dari dalam sana mengizinkan ku untuk masuk ke dalam.

Cklek

"Wah , lihatlah siapa yang datang" suara yang bergairah itu datang menyambut kedatanganku.

Ku masuki ruangan bercat putih polos dengan perabot yang berwarna biru muda.

Ku pusatkan kedua mataku untuk melihat seseorang yang terduduk dengan sandaran bantal di pinggangnya , baju biru khas pasien rumah sakit itu ia kenakan , tubuhnya sangat kurus , kabel alat elektronik menjalar kesana kemari , tabung infus juga menancap pada pergelangan tangannya

'memprihatinkan' kata itulah yang cocok untuk kondisi seperti ini , yeah tapi mau bagaimana lagi , orang ini tak senang jika di kasihani , dan senyuman menjengkelkannya itu selalu mengatakan bahwa 'Aku baik baik saja'

"Bagaimana kegiatan eskul Kendo mu ? Apakah menyenangkan ??"

"Biasa saja" aku duduk di samping ranjang pasien meletakkan barang bawaan ku di atas meja.

"Heee , aku yakin pasti menyenangkan !!"

"Kupikir kau sudah tak sanggup untuk berbicara lagi"

Orang itu terdiam, ah- sh!t , seharusnya aku tak mengatakan itu.

"Hey Zoro !!"

"Ah !"

". . ."

"Pfft-"

"Bwahahaha lihatlah ekspresi kaget mu itu , sangat lucu" lawan bicaraku- tidak , orang itu tertawa terbahak menertawaiku yang hampir jatuh dari kursi.

"Diamlah"

hening sejenak. hanya suara alat kesehatan yang berbunyi nyaring , sesekali suara orang orang dari kamar sebelah terdengar.

"Hey" satu kalimat pendek keluar dari mulut nya untuk pertama kali setelah kejadian mati topik beberapa menit yang lalu.

"Iya?"

"Kau punya waktu sore ini ?"

"Hah ??"

• • •

Hembusan angin bertiup menerpa wajah , ku dorong kursi roda menyusuri jalan taman rumah sakit.

Saat itu taman rumah sakit lumayan ramai oleh para pasien dan para penjenguk , ku memandangi Surai kuning itu dari belakang , jarang sekali ia tak mengucapkan sepatah kata pun.

"Sanji , lihatlah langitnya indah bukan ?" Aku berusaha mencairkan suasana ini , ku lihat Sanji yang tadinya menunduk perlahan mendongakkan kepalanya.

Kepalanya mengangguk perlahan , entahlah , dadaku sangat sesak , aku menatap lama pemilik Surai kuning ini , berharap ia mengucapkan sepatah kata.

Namun nihil , tiada kata yang ia ucapkan.

Ada perasaan aneh di dadaku.

Dengan cepat aku memutar jalur perjalanan menuju ke tempat yang seharusnya ia berada , yeah , kamar pasien.

• • •

Seorang dokter dan perawatnya memasuki sebuah ruangan , aku terduduk di bangku kecil depan ruangan itu , menenggelamkan wajahku ke telapak tanganku.

Aku merasakan hawa di sini berbeda dari yang tadi , aku lekas mengangkat kepalaku.

Yeah benar saja , aku melihat seorang pria bertato , seperti preman depan gang.

"Tranfusi lagi?" Ucapnya sembari duduk di samping tempat dudukku

"Ya , Lagi" aku menekan kata lagi seolah sudah muak dengan kegiatan itu.

"Bagaimana keadaannya ?"

"Tidak buruk , dan tidak baik juga"

"Apakah keluarganya pernah menjenguk?"

Aku terdiam , enggan menjawab pertanyaan itu

"Ah , aku mengerti"

Sunyi , senyap , hanya dengungan alat medis yang terdengar.

Beberapa jam kemudian dokter dan perawat tadi keluar meninggalkan ruangan, sesaat ia menatap wajahku dan membungkuk perlahan , memberi kode agar kami jangan dulu membesuk, aku mengangguk sopan dan berjalan pelan untuk meninggalkan tempat ini.

...

-Guillaine || ZoSan-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang