20**
Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, tak terasa musim dingin untuk kesekian kalinya telah tiba, sudah berbulan-bulan Sanji di rawat di rumah sakit ini, tak ada kemajuan, atau bahkan kondisinya semakin buruk, berkali kali aku menjenguknya, membantu perawatannya, tak jarang aku menginap di rumah sakit itu, menemani Sanji yang kesepian, jangan kau tanya dimana keluarganya, aku tidak ingin membahasnya untuk bab ini, dan yeah, penantianku selama ini... Ya begitulah, sedih dan senang... Mungkin? Aku tidak tau apa yang kurasakan saat ini.
Roronoa Zoro.
* * *
Langit mendung tertutupi awan, udara terasa dingin menusuk tulang, berkali kali aku memperbaiki alat pernapasan pria yang sedang duduk di kursi roda tersebut, sesekali memperbaiki syal dan hoodie yang ia kenakan.
"Marimo" suaranya yang parau memecah keheningan, aku menoleh menatap wajah lelaki itu, tatapannya pilu, penuh kesedihan, hati kecilku tergores dengan kondisinya tersebut.
"Jika aku pergi...
"Kau tidak boleh memikirkan apa yang terjadi jika kau 'pergi' aku tidak ingin membahasnya ataupun memikirkannya" potong ku cepat ketika mendengar 3 kata yang ia lontarkan. Sudut bibir pria itu naik. Ia tersenyum tipis. ia tertawa.
"Baiklah..... Aku akan mengganti pertanyaanku" ucapnya,. Aku kembali mendorong kursi roda itu melewati taman rumah sakit.
"Kenapa kamu selalu menemaniku...? Aku yakin kamu selalu sibuk, kamu pernah bercerita akan ada turnamen bulan ini bukan? Bukannya berlatih kau malah sibuk mendorong kursi roda seorang pria yang hampir sakratul sepertiku" ucapnya, kalimat terpanjang yang aku dengar untuk 4 bulan terakhir.
"Hm, tidak ada alasan"
"Oh ya?" ia tidak memaksaku untuk menjawab pertanyaannya, biasanya dia akan memojokkanku hingga aku menjawab tuntas pertanyaan yang ia berikan.
"..... Aku menemanimu karena memang aku ingin menemanimu" lanjutku jujur memperbaiki ucapanku sebelumnya walau tidak ada bedanya dengan perkataan awalku tadi, tapi tak apalah, aku hanya ingin memperjelasnya.
"Begitukah? Aku senang mendengarnya" ucapnya setengah bergumam.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
-Guillaine || ZoSan-
FanfictionAku tak pernah mengira bahwa penyakit yang sudah ku sembunyikan 16 tahun lamanya akan ketahuan juga pada akhirnya. aku tak pernah mengira bahwa perpisahan akan datang secepat ini. aku tak pernah mengira bahwa aku akan benar benar menderita.