Sudah lewat 3 bulan sejak Sanji bermain di rumah Zoro , dan sejak saat itu juga kesehatan Sanji menurun pesat.
Siang ini Zoro ingin menjenguk sanji kembali tetapi ia mengurungkan niatnya saat ia di panggil oleh Hiyori , namun bukan hanya itu alasan Zoro tidak menjenguk sanji hari ini tetapi sepertinya ruangan Sanji dipindahkan ke ruangan lain tanpa sepengetahuannya.
taman kota , 15.29
Zoro duduk di bangku taman sembari menunggu orang yang memanggilnya ke sini , tak berapa lama kemudian orang yang ia maksud datang sembari membawa minuman dingin , ia memakai baju santai.
"Minum ?" Gadis itu menyodorkan minuman kaleng kepada Zoro , Zoro pun menerimanya.
"Minuman ini tidak mengandung pestisida bukan ?"
"Kau terlalu waspadai Zoro" ucap Hiyori kemudian meneguk minumannya diikuti oleh Zoro.
Hening di antara mereka , mereka enggan untuk membuka topik lebih dulu.
"Ano" -Zoro-Hiyori
"Ah kau duluan" -Hiyori
"Tidak kamu dulu" -Zoro
"Ah pfft-" -ZoroHiyo
"Baiklah , aku duluan" -Hiyori
Hiyori menarik napas , menahannya dan menghembuskannya.
"Kau sudah tau ?"
"Pasal apa?"
"Sanji"
Zoro berhenti meminum minumannya , ia mendongakkan kepalanya kearah wanita itu .
"Hah?"
"Kau tau bukan jika ruangan Sanji dipindahkan ?"
"Ya ?"
"Kau juga tau kan tentang penyakit Sanji juga konfliknya dengan keluarganya bukan ?"
Hah ? tunggu . . . bukannya konflik antara keluarga Vinsmoke hanya di ketahui oleh keluarga itu sendiri dan teman terdekat Sanji ? Dan bagaimana Hiyori yang bukan siapa-siapa bisa tau tentang konflik keluarganya ?
Siapa sebenarnya orang ini.
"Bagaimana kau bisa tau ?"
"Ya ?"
"Bagaimana bisa kau mengetahui-
"Mengetahui kenapa saya bisa tau urusan keluarga Vinsmoke ?" Hiyori tersenyum kecil menatap Zoro.
"Ya"
"Suatu saat kau akan tahu , tapi bukan sekarang , mungkin besok ? Lusa ? Minggu depan ? Entahlah"
"Jangan memberi jawaban yang belum pasti"
"Itu bukan jawaban yang belum pasti tapi itu adalah jawaban yang sudah pasti , tapi sebelum itu apakah kau tidak penasaran mengapa ruangan Sanji di pindahkan ke ruangan lain tanpa sepengetahuan mu ?"
"Memangnya kau tau ?" Hiyori kemudian tersenyum , ia berdiri dan mendekat kearahnya , bibirnya bertemu dengan telinga Zoro , ia meniup telinganya dan mengucapkan satu kalimat yang membuat Zoro kaget.
Hiyori menepuk nepuk pundak Zoro dan pergi begitu saja.
Mata membulat , keringat dingin turun perlahan.
"Tidak mungkin"
• • •
Lorong rumah sakit , bilik kamar 254 , lantai 2 , 00.42
Zoro berdiri tegak di depan ruangan , mengintip dari sela sela kaca jendela berventilasi , ia sudah berdiri selama 4 jam dan selama itu ia terus mengawasi orang yang menurutnya sangat penting
Tidak tau karena apa , tapi malam ini ia enggan pergi dari tempatnya berdiri , aneh sekali , seakan akan ia tak merasakan rasa ngantuk sama sekali , sangat aneh bukan ? Zoro yang dulu pasti sudah tepar di atas tempat tidur dengan selimut yang menyelimuti badannya kini berdiri tegak di depan bilik rawat orang yang ia sukai.
Ah-
Tunggu-
Apakah Zoro menyukai Sanji ?
Tidak , tidak
Bukan menyukai dalam arti 'itu' yang saya maksud.
Menyukai dalam arti lain.
Menyukainya lebih dari sekedar sahabat.
Atau saya harus berkata Zoro mencintai Sanji (?)
Tidak , itu suatu hal yang tidak mungkin.
Zoro bahkan tidak mengetahui perasaan mengganjal apa yang berada di dalam hatinya saat melihat Sanji atau mungkin ia tidak 'peduli' dengan perasaannya sendiri ?? Bukan tidak peduli ia lebih memilih bodo amat dengan apa yang menimpanya.
Entahlah.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
-Guillaine || ZoSan-
FanfictionAku tak pernah mengira bahwa penyakit yang sudah ku sembunyikan 16 tahun lamanya akan ketahuan juga pada akhirnya. aku tak pernah mengira bahwa perpisahan akan datang secepat ini. aku tak pernah mengira bahwa aku akan benar benar menderita.