Sebelas

57 15 1
                                    


HateORluV

Is
Comeback!!

By : Nadiastevi



Afisan dan rara sampai dikelas lebih dulu, hingga tak lama kemudian disusul oleh Abdi-Lesti dan pasangan lainnya.

"Kalian lama amat sih, udah tau dosen yang ngajar hari ini killer. Kalian mau kena hukum apa?!" sungut Rara kesal, saat melihat teman2nya masuk dengan beriringan.

"Iya2 kita tau kok kalo dosen yang masuk sekarang itu killer, bawel loe!" ucap Weni yang ikut-ikutan kesal.

"Berisik kalian semua, dosennya udah mau masuk tuh,," Celetukan Afisan sontak membuat mereka bungkam, hingga akhirnya sang dosen yang mereka sebut2 itu pun memasuki kelas dan hening seketika.

Jangan heran ya dengan kelakuan mereka yang selalu mudah berdebat dalam segala situasi dan kondisi. Karena justru disitulah letak kepedulian mereka terhadap satu sama lain. Bawel, dan juga berisik. Kalau tidak berisik itu tidak afdhol katanya ___kata author.

"Selamat pagi semua."ucap pak Dosen.

"Pagi pak...." Balas semua mahasiswa.

"Baik lah, hari ini kita lanjutkan materi kemarin. Okey?"

"Oke pak!!" Semua siswa akhirnya mengambil posisi ternyaman masing2 untuk mendengarkan penjelasan Pak Dosen dengan baik, termasuk D'Boys dan D'Kyut.

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi, menandakan jam pelajaran harus berakhir. Semua siswa menyambutnya dengan gembira. Mereka kebanyakan memilih pergi ketempat favorit yaitu kantin kampus, tak terkecuali geng D'Boys dan D'Kyut.

                                __©®__

"Eh gimana, kalo tugas dari pak dosen tadi kita kerjain bareng aja?" Usul Randa cemerlang.

"Wah ide bagus tuh! Tumben ide loe bagus, Nda." sahut Ridwan yang diakhiri ejekan, membuat Randa memberengut kesal.

"Terus maksud loe, selama ini ide gue nggak bagus gitu?!" sungut kekasih dari si Cupu bernama Selfi itu.

"Udah deh, Panda ... Omongan bang Uwan jangan diambil hati. Biarin aja," Bujuk Selfi menenangkan sang pacar seraya mengusap punggung tangan kekar yang ia letak diatas meja. Perlakuan Selfi pun dibalas oleh Randa dengan menatapnya dalam dan tersenyum manis.

"Iya Nda, loe nggak usah ladenin cowok gue. Ridwan kan emang kek gitu," Timpal Weni menengahi, sementara yang dibicarakan mengedikkan bahu acuh.

"Udah dong ributnya. Kalo kalian debat mulu yang ada jam istirahat cepet berakhir," Celetuk Afisan yang merasa jengah dengan perdebatan teman2nya.

"Tau nih, kan gue jadi nggak hikmat makan nasi goreng pedesnya." timpal Rara dengan keluhan sedihnya. Sendok ditangannya pun ia campakkan begitu saja diatas piring yang masih penuh dengan nasi goreng.

Melihat hal itu, selaku pacar pengertian, Afisan lantas menghela nafas sejenak karena harus ekstra sabar dalam menghadapi Rara yang tengah badmood ini.

"Hmm sini, biar aku suapin aja ya? Biar enak lagi makannya," ujarnya kemudian, sambil menyendokkan nasi goreng pedas milik sang pacar. Hati Rara pun meleleh seketika karena tindakan Afisan yang kelewat manis itu.

Sesuap demi sesuap Afisan berikan untuk Rara dengan telaten dan dilahap oleh Rara penuh semangat. Hal itu tentu membuat Afisan senang, karena kelihatannya mood pacarnya itu mulai membaik.

Sadar kalau sedari tadi hanya dirinya yang makan dengan lahap, Rara lalu mengambil bakso yang Afisan tadi sebelum dingin.

"Nah aa ...." pinta Rara seraya menyodorkan sebutir bakso yang ia sendok untuk Afisan.

Akan tetapi alih-alih menerima, Afisan malah bengong seraya menatap wajah sang pacar membuat Rara menerjap beberapa kali karena bingung.

"Kenapa?" tanya Rara, sehingga Afisan pun langsung tersadar dari bengong nya kemudian menerima suapan itu.

Setelahnya Afisan pun tersenyum pada Rara. "Nggak papa kok,"

"Oh yaudah, sini aku suapin lagi," tawar Rara. Namun saat tangan Afisan menahannya hendak mengambil alih sendok itu, tiba2 seseorang mendatangi meja mereka seraya berujar.

"Wahh yang lagi asik pacaran, kayaknya kurang deh penontonnya. Kalo kita nimbrung, boleh dong." Hal itu jelas membuat kegiatan romantis para pasangan D'Boys dan D'Kyut terhenti, tak terkecuali RaFis.

Pasangan Irwan-Putri yang tadinya masih bercanda mesra kini menunjukkan tatapan tak suka mereka untuk orang yang baru datang itu. Pasangan Randa-Selfi, Abdi-Lesty, dan Ridwan-Weni pun melakukan hal yang sama. Apalagi Weni dengan tatapan membunuhnya yang paling ditakuti oleh kalangan mahasiswa kampus itu.

"Nggak!!!" bentak Rara, yang kini bangkit dari duduknya sekaligus menatapnya tajam.

Sementara orang itu yang tak lain adalah Joshua, alih2 merasa takut justru ia merasa tertantang dengan garangnya gadis tomboy dihadapannya. Ia lantas tersenyum smirk ke arah Rara. Pandangannya beralih ke Afisan sebentar, kamudian kembali fokus pada Rara lagi.

Afisan yang mulai merasakan tanda2 bahaya akan hubungannya dengan Rara tampak gelisah. Karena bagaimanapun laki2 yang didepan mereka saat ini jauh lebih sempurna dibanding dirinya, itu yang Afisan fikirkan. Dari segi fisik, paras, cara berjalan, cara menatap perempuan dengan mata elangnya, semua terlihat ideal menurutnya.

Rasa percaya diri yang selama ini ada semenjak mengenal seorang Rara, perlahan memudar. Afisan merasa tak pantas untuk gadis setangguh Rara.

"Hai san! Apa yang loe fikirin, hah? Pacar loe tuh digangguin sama Josh," tegur Putri, seraya menggoyangkan bahu Afisan agar laki2 itu sadar dari lamunan.

"Eh, iya Put." sahutnya dengan nada lesu.

Sementara dilihatnya sekarang Rara tengah berdebat dan beradu pandang dengan Joshua, membuat sesuatu dalam diri Afisan terbakar seketika. Tangan Afisan langsung tergerak untuk menarik pergelangan pacarnya mejauh dari laki2 bernama Joshua itu.

"Dia pacar saya, jadi jangan kamu berani ganggu dia!" tegasnya. Meski tak bisa dipungkiri setegas dan segarang apapun Afisan, suaranya memang tak sebariton lelaki pada umumnya.

Joshua membalas tatapan tajam dari Afisan, pacar Rara yang terkenal lembut itu dengan tatapan remeh.

"Heh! Cowok kayak loe, itu nggak pantes buat jadi pacarnya Rara. Yang pantes itu gue, sedangkan loe itu pantesnya jadi__" Belum selesai Joshua bicara, Rara langsung menyambar dengan suara nyaringnya. Membuat Joshua berjaga jarak dari gadis itu.

"Jadi apa?!! Loe tuh ya, percuma punya tampang ganteng dan popularitas tinggi kalau omongan loe aja nggak bisa dijaga. Bisanya cuma nge bully plus bodyshaming in orang aja, nggak banget tau!?" Rara berjengit sebal sekaligus marah, karena perlakuan Joshua terhadap Afisan__sang pacar.

Dan sekarang, giliran Rara yang menarik lengan Afisan untuk pergi dari tempat itu.

"Cabut yuk gaes!!" ajak Rara, yang berjalan lebih dulu. Selera makannya benar2 buyar, begitu juga dengan anggota D'Boys -D'Kyut lainnya.

Mereka semua langsung pergi meninggalkan Joshua yang terpaku disana. Kata2 Rara masih terngiang ditelinganya sampai saat ini, padahal gadis itu sudah jauh bersama gerombolannya meninggalkan kanteen.

"Waduh kasian banget loe, bro. Udah di skak matt aja sama tuh cewek." ujar Arnold, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Joshua.

"Kita liat ntar, seberapa jauh dia bisa ngehindar dari pesona gue," seringai Joshua.

"Kita pasti bakal bantu kok, loe tenang aja." sahut Syifa, seraya mengedar pandangan kearah anggota yang lain.

"Gue juga bantu loe," ujar Hari.

"Gue juga." Puput.

"Gue?? So pasti." Arnold, dengan senyum miringnya.

___©®___

TBC

"_HATE or LUV2_"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang