Empat

255 35 1
                                    


______HateORluV_____
IsComeBack

By : SalmanFadlanFarid

.
.
.

Keesokan haripun tiba. D'Boys dan D'Kyut berkumpul diparkiran seperti biasa, ralat ___mereka berkumpul hanya untuk menunggu dua sejoli lagi. Siapa lagi kalau bukanPutri dan Irwan? Pasalnya sudah lima belas menit lamanya mereka menunggu IrPut.

"Fiks, gue lumutan," ucap Lesty yang merasa kesal karena harus menunggu sedari tadi.

"Lebay loe, gitu aja pake lumutan!" sahut Abdi, sang pacar.

"Loe kalo nggak tau apa-apa diem aja, bisa nggak?!" ketus Lesty yang merasa risih mendengar sahutan sang pacar yang membuat telinganya panas.

"Yayaya seterah loe deh," balas Abdi tidak selera debat panjang kali lebar.

Lagipula kapan mereka tidak debat dalam sehari? Karena pada dasarnya setiap bertemu, mereka selalu saja berdebat hampir setiap detik, bahkan setiap waktu.

"Ya emang seterah gue, siapa loe?" sinis Lesti lagi.

"Eh udah,, nggak usah berantem. Masih pagi ini," lerai Afisan.

Seketika Abdi dan juga Lesty menatap kearah Afisan, seraya berujar kompak. "Diem loe!"

"Yaholloh ... Sabar Afisan, sabar. Orang sabar disayang sama rara," batin Afisan sembari mengelus dada.

"Sabar ya, San. Emang susah kalo ngeladenin orang yang lagi debat," ujar Ridwan, mengusap lembut bahu Afisan.

"Oh iya,, Kalian udah ada yang hubungin Irwan atau Putri belum?" tanya Selfi tiba2 membuat semua perhatian tertuju padanya.

"Nah ini Selfi pinter banget! Biar gue yang hubungin mereka berdua," celetuk Rara. Segera ia mengambil ponselnya dari dalam saku, lalu mencoba menghubungi salah satu dari IrPut.

"Hmm ya iyalah ... pacar gue kan emang pinter," Bangga Randa, merangkul mesra bahu Selfi. Membuat sang empu malu2 kucing setiap kali diperlakukan begitu, padahal sudah sering.

""yiiyilih picir gii iming pintir," Weni menye-menye, menirukan ucapan Randa. Sedang yang ditiru malah memasang gaya congkaknya.

"Duh,, cepet Ra ... panas nih, bentar lagi masuk tau," suruh Lesti tak sabaran, sambil mengipasi dirinya dengan buku yang ia pegang sejak tadi.

Sementara itu, Rara mulai mengoarkan suara lantangnya ketika sambungan telefon mulai terhubung.

"Woy loe dimana sih?! Lama deh."

"...."

"Bawa mobilnya yang ngebut dong, makanya ...."

"...."

"Cepetan! Pokoknya, kalo sampe lima menit nggak nyampe sini juga, loe harus traktir kita full seharian."

"...."

"Udah cepet pokoknya ... Nggak usah banyak omong,"

"...."

"Yaampun,,, Loe minta digorok ya lama2?"

"...."

"Serah ... Pokok kita tunggu lima menit lagi harus disini, titik!"

Pip.

Akhirnya Rara memutus sambungan telefon secara sepihak.

Afisan sendiri yang melihat napas Rara tak beraturan usai menelfon, dengan lembit mengusap bahunya. "Sabar ... jangan kebawa emosi."

"_HATE or LUV2_"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang