Sakit

1 2 0
                                    

Pagi harinya ezra sudah siap dengan pakaian kantor nya, tapi ia heran knpa putrinya belum muncul biasanya putri cantiknya itu sudah nangkring di meja makan

Karena khawatir ezra mengecek ke kamar putri cantiknya itu, dilihat dira masih tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga leher

Ezra duduk di tepi ranjang lalu mengelus kepala anaknya dengan lembut dan ia merasakan suhu badan anaknya tidak normal

"Lohh panas bngtt, " Panik ezra "Ira bangun sayang, kamu knapaa? " Lanjut ezra membangunkan putrinya

Dira membuka matanya dengan perlahan lalu tersenyum mendapati ayahnya yang panik "Ayah gausah khawatir sama ira, ira gapapa kok cuma demam biasa " Lirih dira

Ezra menggeleng "Kerumah sakit ya, kalau gamau ayah gabolehin ira kerja lagi" Ancam ezra

"Gausah ayah, ayah kerja aja lagian sayang uangnya bayar rumah sakit pasti mahal" Ucap dira

"Ayah udah gajian, kerumah sakit yaa" Ucap ayahnya

Mau tak mau dira harus kerumah sakit karena paksaan ayahnya dan juga ancaman ayahnya yang tidak memperbolehkan dirinya bekerja lagi kalau tidak mau kerumah sakit

******

>> Disekolah

"Eh ira kok belum berangkat ya, biasanya paling gasik " Ucap dinda

"Ira sakit, tadi om ezra telpon gue" Sahut oca

"Iraa sakittt apaa? " Tanya kesya dengan khawatir

"Gue jga gatau, om ezra cuma bilang kalau ira sakit" Ucap oca

"Pulang sekolah jenguk yuk" Ajak dinda

Oca dan kesya mengangguk setuju, mereka benar benar khawatir dengan keadaan ira, bagaimana tidak pulang sekolah ira harus kerja pasti kecapean

Bel istirahat pun terdengar oca dan yang lain bergegas ke kantin agar kebagian tempat. Sesampainya di kantin ternyata belum terlalu ramai jadi mereka leluasa untuk memilih tempat duduk

"Pesen gih " Ucap oca "Gue males, kalian pesen yaa gue tunggu sini" Lanjutnya

"Malesan bangett jadi anak" Ucap dinda

"Udah lah hayukk pesen laper nihh" Ucap kesya yang tidak mau berdebat karena perutnya yang sudah minta di isi sejak tadi

Sambil menunggu kesya dan dinda, oca memilih untuk memainkan ponselnya, saat sedang asikk bermain instagram tiba tiba ada 4 orang pria yang menghampirinya

"Boleh ikut duduk disini? Soalnya udh penuh" Ucap vero

Yap 4 orang itu adalah candra dkk, mereka agak telat datang ke kantin jadilah tidak kebagian tempat duduk dan kebetulan meja yang masih terlihat kosong adalah meja oca

"Oh, boleh kak silahkan " Ucap oca

"Yang lainnya kemna ca? " Tanya Riyan

"Lagi mesen makanan " Sahut oca

"Yang mesen makanan tiga orang? " Tanya kevin

Oca menggeleng " Dua kak, dinda sama kesya. Ira lagi sakit jadi gak berangkat"ucap oca

Candra diam namun ia khawatir saat mendengar dira sakit "Pasti kecapean" Batin candra

"Sakit? Sakit apa dira " Tanya vero sambil melirik ke arah candra

"Gatau, tadi om ezra cuma bilang kalau ira sakit" Ucap oca

"Kalian pasti mau pada jenguk kan? Kitaa ikutt yaaaa" Ucap vero

Oca mengangguk "Boleh" Sahut oca sambil tersenyum

Kemudian kesya dan dinda datang membawa makanan dan minuman "Eh ada para cogann" Ucap kesya lalu duduk di sebelah oca dan dinda di depan kesya

"Iya nihh cogan gak kebagian tempat jadi numpang" Sahut kevin

"Cogan kok numpang" Celetuk dinda

"Berisik, pesen buru" Ucap candra yang tidak ingin terjadi keributan yang unfaedah

*********

>> Di rumah sakit

"Ira makan yahh" Bujuk ezra sang ayah

Dira menggeleng "Gamau ayah, pait" Ucap dira dengan lemas

"Paksain yaa, kamu belum makan apa apa loh nanti ga sembuh sembuh" Ucap sang ayah

"2 suap yaa" Ucap dira

Ezra menggeleng "No, minimal 5 suap maksimal ampe habis" Ucap ezra dengan tegas

Dira mencebikkan bibirnya "Ayah nyebelin" Ucap dira

"Emang, udah deh makan yaa cantik " Ucap ezra sambil mulai menyuapi anak manjanya itu

"Ayah, bunda kok ga jenguk ira yaa" Ucap dira dengan sedih

Ezra terdiam "Iraaa, ayah mau ngomong sesuatu sama kamu " Ucap ezra, ia tidak ingin menyimpan semuanya terlalu lama daripada anaknya tau dari orang lain mending tau dari dirinya

"Ayah mau ngomong apa? " Tanya dira

"Sebenarnya, bunda diana itu bukan bunda kandung kamu dan kak ai" Ucap ezra

Dira kaget matanya berkaca kaca " Terus bunda dira siapa ayah? "Tanya dira yang menahan isak tangisnya

Sungguh ini kenyataan yang tidak pernah ada dalam benak seorang Andira Grania

" Bunda kamu itu bernama Aira,dia diculik sehari setelah melahirkan kamu "ucap ezra yang tak sadar sudah meneteskan air matanya

Dira sudah tidak bisa menahan isak tangisnya " Terus kenapa ayah ga cari bunda hiks..hikss.. Kenapa ayah malah nikah sama bunda diana "ucap dira sambil sesenggukkan

" Ayah terpaksa menikahinya andira, ayah takut kamu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu. Ayah sudah mencari bunda tapi sulit untuk ayah menemukan nya.. Ayah ga punya apa apa dira "ucap ezra memberi penjelasan kepada anaknya itu

" Hiks.. Hiks.. Hikss.. Maafin ira, ayah pasti kuat , ira bakal selalu disamping ayahh"ucap dira

Ezra memeluk putri kesayangannya ituu dengan erat "Maafkan ayahh " Ucap ezra sambil mengelus lembut kepala sang anak

Setelah beberapa menitt, dira tertidur dipelukan ayahnya. Ezra membenarkan posisi tidur anaknya lalu ia mengecup kening anaknya dengan sayang

"Selamat tidur cantiknya ayah" Ucap ezra

******

>> Di sekolah

"Yeayy pulang awalll" Teriak kesya

Yup sekolah mereka pulang lebih cepat hari ini dikarenakan gurunya akan mengadakan rapat penting

Kesya langsung menuju kelas dinda dan oca "Ocaaa, dinda ayo jenguk iraa" Ajak kesya dengan semangat

"Sabar dong sya, " Ucap dinda yang masih membereskan buku bukunya

Setelah selesai dengan beberesnya mereka langsung menuju parkiran dan disana sudah ada candra dan 3 buntutnya sedang nangkring diatas motor mereka masing masing

"Wihh udah anteng aja nihh di motor " Ucap kesya

"Kalian lama gue bosen nunggunya" Ucap vero

"Salah siapa nungguin, udah deh ayok cusss jenguk iraa" Ucap dinda

"Dira nya di rumah atau di rumah sakit? " Tanya kevin

"Di rumah sakit kak, tadi om ezra bilang" Ucap oca

Mereka mengangguk faham, tanpa menunggu lama lagi mereka langsung menuju rumah sakit dimna ira dirawat dan tidak lupa membeli buah buahann dan makanann untuk ira

*****

See you in next chapter
Happy reading

ANDIRA (On-Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang