PART 1. Mereka

1.6K 139 17
                                    





***

Author POV

Pagi hari merupakan waktu yang tepat guna menjalani hari dengan semangat. Pada pagi hari, sebagian besar orang memulai untuk beraktivitas. Seperti mulai dari berdagang, bekerja, sekolah, hingga bepergian. Dengan memaksimalkan waktu dan memulai aktivitas lebih pagi, harapannya bisa menyelesaikan beragam tujuan dengan lebih cepat. Itu adalah rutinitas normal kita selaku manusia dipenjuru dinia manapun.

Tak terlepas dengan salah satu gadis cantik lainnya. Lalisa Lawrence, gadis keturunan campuran Asia-Eropa itu. Dengan tinggi semampai dan rambut Ash Grey sebahunya, mata cokelat terangnya melirik bangunan-bangunan tinggi menjulang disepanjang jalanan kota. Saat ini dia berkendara menggunakan mobil SUV nya menuju kantor milik kakak sepupunya.

"Majimakcheoreom ma-ma-majimakcheoreom

Majimak bamin geotcheoreom Love

Majimakcheoreom ma-ma-majimakcheoreom

Naeil ttawin eobtneun geotcheoreom"

Bibir tebalnya mengikuti setiap lirik lagu yang tengah terputar di Radio mobilnya tersebut. Dengan fasih Lisa bersenandung, dengan suara yang melengking tinggi Fals. Menghancurkan nada-nada dari salah satu GirlGroup terkenal Korea Selatan Blackpink.

Tangannya memukul-mukul pelan stir mobilnya, berhenti dilampu yang tengah menunjukkan warna merah.

"Uh, Imma fall in love baby, You gon finna catch me

Uh, give you all of this baby, Call me pretty and nasty

Cause we gonna get it My love you can bet it on Black we gon double The stack on them whoa!

I be the Bonnie and You be my Clyde We ride or die Xs and Os."

Diapun melipatkan kedua tangannya berpose, seperti sedang ingin berubah.

"Aish, Jinja! Kalau saja aku mendaftarkan diri jadi Idol aku pasti akan langsung terkenal hahah" Ucapnya dengan penuh percaya diri. Menilai sendiri suaranya, yang sebenarnya masih jauh untuk bisa masuk menjadi seorang penyanyi. Mungkin saat dia melakukan Audisi, Lisa akan langsung disuruh pulang saja ketika baru membuka suara melengkingnya.

Saat Lisa merasa tenggorokannya kering akibat terlalu bersemangatnya dia menyanyi barusan. Tangannya meraih botol minuman disampingnya. Meneguk air tersebut guna menghilangkan rasa haus.

Prak

Dengan air yang masih tersimpan dipipinya, gadis berponi itu menengok kearas suara berasal disamping mobilnya.

Byuurr

Dia menyeburkan kembali air yang ada dimulutnya. Matanya melotot dengan apa yang dia lihat.

"YYAAHH!" Lengkingan suara menguar didalam mobilnya, lekas-lekas tangannya membuka pintu mobil miliknya dan menghampiri seorang gadis yang kini berdiri kaku disamping sepedanya.

Pandangan Lisa mengarah kearah kaca spion miliknya yang sudah tergeletak tak berdaya. Patah akibat tersenggol gadis dihadapannya itu.

Lisa memungut Spion mobilnya, menatap nanar spion miliknya yang telah patah. Matanya beralih tajam kepada sang pelaku"Yaah! Apa Nona tidak berhati-hati barusan!! Lihatlah! Kaca mobilku sampai patah" Ucap Lisa murka.

Gadis yang dicerca itu diam saja. Karena keteledoranna harus berakibat fatal seperti ini sial.

Karena tidak ada jawaban, Lisa kembali berucap"Nona, berbicaralah! Bagaimana ini! Aish. Jangan hanya diam saja"

COLORS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang