CHAP 12. Cara Masing-masing

594 88 12
                                    





***

Author POV

"Ada apa ini?"

Tiba-tiba sebuah suara dingin mengintrupsi mereka berempat.

Seketika mereka menoleh kesumber suara tersebut. Disana, berdiri Lalisa dengan mensidekapkan kedua lengannya didada. Menatap kekacawan yang sedang terjadi diantara dua wanita dan dua pria. Membuat mereka menjadi pusat perhatian bagi beberapa orang disana.

Melihat siapa yang datang, kedua pria tadi menjadi gugup. Mereka tidak berani menatap mata tajam Lalisa yang sedang melangkah kearah mereka.

"Ada apa ini? Mengapa kalian membuat pertunjukkan disini? Tidakkah kalian merasa malu?" Ucap Lisa dengan perkataan tegasnya. Dia masih memasang wajah datar.

Jennie dan Rosé merasa terintimidasi dengan sikap Lalisa satu ini. Baru saja mereka melihat Lalisa menyebalkan tadi. Sekarang, mereka harus melihat sikap Lisa yang membuat keduanya merinding.

Lalisa masih menunggu jawaban dari salah satu keempatnya. Tapi belum juga ada yang berani bersuara.

Mata tajamnya beralih kepada Rosé. Orang pertama menumpahkan eskrim dengan sengaja kepada kedua pria itu."Ada apa Rosé! Mengapa kau menumpahkan eskrim kepada mereka, itu benar-benar tidak sopan kau tahu!"

"Y-Ya benar! N-Nona Lalisa, gadis ini dengan tiba-tiba menumpahkan eskrim kepada ku dan temanku!" Potong salah satu pria menjawab pertanyaan yang tidak diajukan kepadanya. Teman disampingnya ikut mengangguk menyutujui perkataan temannya itu.

"Aku tidak bertanya padamu! Jadi, diamlah!" Ucap Lalisa. Membuat keduanya seketika bungkam.

Sebelum berkata, Rosé kembali menatap tajam kedua pria didepannya."Mereka!! mereka sudah berkata-kata tidak sopan kepada Nona Jisoo" Serga Rosé mengungkapkan alasan mengapa dia bertindak seperti tadi.

Lalisa dan juga Jennie tersentak dengan pengakuan Rosé itu. Sementara kedua pria itu kini tubuh mereka bergetar mulai ketakutan. Karena ternyata ada seseorang yang mendengarkan percakapan mereka tadi. Mereka benar-benar sial hari ini.

Lalisa bergantian menatap pria-pria itu."Apa itu benar?"

Keduanya bungkap. Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan mematikan itu.

"Ku bilang apa itu benar?" Ucap Lalisa sekali lagi, menekan setiap katanya kepada dua pria ini.

Keduanya menelan ludah susah payah, dengan suara bergetar mereka menjawab."N-Nee... Mianhae!!! Jongmal mianhae Nona Lalisa! Kami tidak bermaksud!" ucap mereka kompak. Meminta maaf kepada Lalisa.

Gigi Lalisa bergemeletuk mengetahui bahwa apa yang dituduhkan Rosé tadi benar. Berani sekali kedua sampah ini kepada kakaknya!.

"Apa yang kalian katakan!"

"Cepat katakan lagi dihadapanku!" Todong Lalisa. Dia menuntut keduanya mengatakan kembali apa yang mereka katakan untuk Jisoo.

"Maafkan kami!!! Sungguh maafkan kami Nona Lisa!" Mohon salah satu pria. Dia benar-benar takut dengan Lalisa dihadapannya kini.

Lalisa tidak perduli dengan perkataan keduanya.

"Apa yang mereka katakan!" Ucap Lisa yang dimaksudkan untuk Rosé.

Rosé sedikit mendekatkan dirinya kearah Lisa. Membisikkan apa yang dia dengar dari percakapan kedua ini.

Jennie yang juga penasaran ikut mencondongkan kepalanya. Menguping apa yang Rosé katakan kepada Lalisa.

COLORS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang