***
Author POV
"Bukannya kita harus memberitahukan prihal rencanamu itu Tuan Cho-ssi?"
"Ya, benar! Kita tidak bisa mengabaikan posisi Nona Kim disini. Bagaimanapun dia adalah pemegang keputusan akhir!"
Suara bisik-bisik mengikuti apa yang dikatakan oleh kedua peserta rapat lainnya. Menyetujui apa yang barusan keduanya katakan.
Saat ini telah diadakan rapat bersama salah satu Direktur Pengembangan dari Perusahaan yang dipimpin Jisoo. Cho Seong Ha, selaku pimpinan rapat ini mempresentasikan usulannya untuk menambah lagi proyek baru untuk perusahan Penerbitan tersebut.
Seperti apa yang dikatakan salah satu dari mereka. Tetap saja, Kim Jisoolah yang akan menjadi pemberi keputusan apa yang sudah dia rencanakan pada akhirnya. Dan sepertinya Tuan Cho tidak ingin melakukan hal seperti itu, dia ingin memegang proyek ini langsung sendiri. Dengan keputusannya sendiri.
Tuan Cho memijit pelipisnya pelan."Aku tahu, tapi seperti yang kita tahu. Nona Kim itu sangat-sangat pemilih dalam hal-hal seperti ini. Aku ragu dia akan menyetujui proposalku yang ini."Ungkap Tuan Cho secara gamblang.
"Itu juga sudah menjadi pertimbangannya Tuan Cho. Selama ini Nona Kim menjalankan perusahaan dengan baik dan benar!" Serga kembali salah satu peserta rapat.
"Huff... baiklah, aku akan membicarakan ini dengan Nona Kim setelah ini! Kalau seperti itu, rapat selesai. Terimakasih untuk partisipasi kalian" Ucap Tuan Cho menutup rapat tersebut.
Pria itu bangun dari kursinya, keluar dari ruangan rapat dengan diikuti oleh sang asisten Lee Ju Hwan.
Cho Seong Ha berjalan dengan tergesa kembali menuju ruangan kerja miliknya.
Brak!
Dengan kasar, pria 52 Tahun tersebut membanting proposal miliknya yang baru saja dia persentasikan.
"Sialan! Mereka semua tidak setuju dengan rencanaku? Apa katanya? Menyerahkan keputusan kepada wanita itu!"Geram Cho Seong Ha melepas beberapa kancing kemeja miliknya. Ia tiba-tiba merasa gerah dengan situasinya sendiri.
Lee Ju Hwan tetap pada posisinya. Dia belum berani mengeluarkan suara saat ini.
"Ju Hwan-ah!" Panggil Cho Seong Ha kepada asistennya itu.
Tuan Lee lantas langsung berjalan kearah Tuan Cho."Yee saya Tuan!" Balas Lee Ju Hwan dengan sopan.
"Kita akan mengadakan rapat bersama Direksi dan pemegang saham lainnya. Aku ingin mengusulkan pergantian kepemimpinan CEO diperusahaan ini. Sudah cukup aku berusaha bersabar selama ini menjadi bawahan si buta itu!" Ucap Cho Seong Ha dengan kasar.
Ju Hwan yang tidak bisa menolak permintaan bossnya itu lantas mengangguk."B-Baik Tuan, saya akan mengundang seluruh para Direksi." Dengan tergagap pria itu membalas.
"Ya, persiapkan segalanya! Aku ingin membuat gadis itu mengerti bahwa dia tidak pantas menjadi pemimpin dengan kondisinya yang tidak berguna itu!" ucap Cho Seong Ha masih emosi.
Cho Seong Ha sudah bekerja diperusahaan tersebut cukup lama. Semenjak kepemimpinan ayah Jisoo yaitu Kim Woo Bin. Seluruh waktu pria itu gunakan untuk berdedikasih diperusahaan ini. Tapi, hingga saat ini posisi pria tersebut masih stuck disana saja.
Baru empat tahun Jisoo memimpin perusahaan Rabbit Publisher. Karena setelah kematian kedua orang tua Jisoo. Perusahaan itu dipimpin dibawah pengawasan Jun Ji Hyun, ibu Lalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLORS [SELESAI]
Fanfiction"Awas saja kau Poni!" "Seenaknya menyuruh-nyuruhku!" "Dia kira, dia siapa? Mentang-mentang banyak uangnya. Seenaknya saja membuatku harus tergencet seperti ini." "Astaga, bau apa ini? Apa seseorang baru saja buang angin?" Sepanjang perjalanannya, ga...