Pernikahan Kedua Sang Pria Tua Kaya [BL] *(Complete)*

Chapter 62

Segera setelah Meng Yang menidurkan anaknya, pelayan datang untuk memberi tahu dia bahwa para istri dari adik-adik Luo Xiu datang untuk berbicara dengannya, menanyakan apakah mereka bisa melihatnya.

Meng Yang langsung menolak, "Katakan saja aku sudah tertidur, minta mereka untuk kembali."

Bahkan tanpa melihat mereka, Meng Yang bisa menebak apa yang mereka coba katakan. Tidak lebih dari kata-kata untuk mendapatkan belas kasihan dan simpati. Karena dia juga punya anak sekarang, mereka pasti akan mengatakan itu semua demi anak-anak mereka. Mudah untuk berubah dari berhemat menjadi mewah, tetapi sulit untuk berubah dari mewah menjadi berhemat. Bahkan jika mereka sudah bisa menjalani kehidupan yang jauh lebih baik daripada orang biasa, terlalu sulit bagi mereka untuk mengubah kebiasaan hidup mereka sebelumnya, pasti menimbulkan beberapa kontradiksi. Terlebih lagi, Luo Xiu benar-benar ingin melepaskan perusahaan asli Keluarga Luo. Mereka tidak bisa membayangkan seperti apa standar hidup mereka saat itu, membuat mereka ketakutan.

Menempatkan anaknya di bagian terdalam dari tempat tidur besar, Meng Yang pun tiduran menunggu Luo Xiu.

Setelah kembali ke kamar, Luo Xiu mandi, lalu pergi tidur. Memeluk Meng Yang, dia mulai menciumnya.

Keduanya berciuman sebentar, lalu Meng Yang mendorong wajah Luo Xiu menjauh sebelum berkata, "Jangan lakukan malam ini. Ini adalah rumah leluhur keluarga Luo."

"Memangnya kenapa kalau ini rumah leluhur?" Luo Xiu bertanya dengan ragu.

"Kita kembali untuk menyembah leluhur. Jika leluhur benar-benar kembali, akan buruk jika mereka mendengar kita." Sebagai orang yang terlahir kembali, Meng Yang agak percaya takhayul.

Luo Xiu tidak bisa menahan senyum, "Aku tidak berpikir leluhur keluarga Luo akan memiliki selera mendengarkan yang vulgar-vulgar. Mereka tidak mendengarkan hal-hal yang seharusnya tidak mereka dengarkan, mereka pasti mengerti, jadi kamu  bisa yakin."

"Tidak baik jika kita membangunkan anak kita." Melihat kembali bayi yang sedang tidur, Meng Yang melanjutkan.

"Kita lakukan dengan pelan, jadi kita tidak akan membangunkannya." Luo Xiu menekan tubuh Meng Yang.

Sambil meletakkan tangannya di bahunya, Meng Yang bertanya, "Kamu benar-benar ingin melakukannya?"

"Karena ini adalah rumah leluhur, kita akan memiliki kamar pengantin malam ini." Luo Xiu berbisik di telinganya.

Meng Yang tersipu. Dia tidak lagi menolak Luo Xiu.

...

Sebelum fajar keesokan harinya, para pelayan Rumah Keluarga Luo menjadi sibuk karena mereka semua mulai bersiap untuk acara tersebut.

Luo Xiu juga bangun pagi. Dia akan membuka pintu, mengatur meja dupa, menaruh dupa, lalu menyambut para leluhur.

Sekitar satu jam setelah Luo Xiu pergi, Meng Yang bangun untuk mandi. Setelah mandi dan mengganti pakaiannya, pengasuh datang untuk memberi tahu dia bahwa sepupu dan saudara ipar Luo Xiu telah datang untuk membawakan sarapan untuknya.

Dulu memang ada etika memberi makan kepada kakak ipar tertua di hari raya atau hari-hari penting lainnya, tapi itu adalah kebiasaan lama di masa lalu. Mereka melakukannya sekarang adalah murni untuk menjilat Meng Yang.

Karena mereka datang untuk memberinya sarapan pagi-pagi sekali, jika Meng Yang menolak, sepertinya itu tidak terlalu baik. Jadi dia pergi menemui mereka.

"Selamat pagi semuanya, terima kasih telah memikirkanku, apakah kalian sudah makan?" Meng Yang berbicara sambil tersenyum, lalu berjalan ke kursi utama dan duduk.

Para wanita itu saling memandang tetapi tidak mengatakan apakah mereka sudah makan atau belum. Mereka hanya tersenyum dan mulai membuka kotak makanan yang mereka bawa. Setelah mengeluarkan isinya, mereka meletakkannya di atas meja bundar besar di tengah.