01. Amella

985 125 16
                                    

•••

Suara sorakan dan teriakkan memenuhi Indra pendengaran seorang gadis yang duduk di atas kursi penonton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara sorakan dan teriakkan memenuhi Indra pendengaran seorang gadis yang duduk di atas kursi penonton. Saat ini SMA Tuna bangsa dan SMA Pancasila mengadakan pertandingan basket dan tahun ini yang menjadi Tuan rumahnya adalah SMA Pancasila.

"Gempa! Gempa!"

Nama yang disebut para kaum perempuan itu membuat gadis berambut hitam pekat menoleh.  Ada ketidak sukaan terhadap apa yang dilakukan beberapa siswa cantik di sampingnya itu, namun yang dia lakukan hanya bisa menghela napas.

Pertandingan antara dua regu itu terlihat gesit. Cowok yang bernama Gempa tampak mendribling bola berwarna merah itu lalu mengopernya ke temannya dan dengan gesit teman Gempa melemparkan bola tersebut kedalam ring. Seluruh penonton heboh saat bola tersebut masuk.

"Yeah. Tuna Bangsa menang!" Begitulah teriak para siswa yang dari Sekolah Tuna Bangsa. Untuk  ke tiga kalinya SMA Tuna Bangsa memenangkan pertandingan basket tersebut, walaupun pertandingan tersebut adalah sebagai untuk mengikat tali silaturahmi sesama tetangga. Bagi SMA Tuna Bangsa dan Pancasila tidak masalah.

Setelah pertandingan selesai, seluruh lapangan mulai terlihat sepi. Gempa meneguk air minumnya hingga tinggal setengah.

"Gem!"

Cowok itu menoleh lalu kembali melanjutkan beraktivitas. Gadis itu tersenyum manis tidak menguburusi sikap acuh Gempa.

"Selamat ya! Lo keren." Pujinya.

Gempa berdehem pelan. Cowok itu mendudukkan tubuhnya di kursi sambil meminum air putih hingga tandas. "Mau minum?" tawarnya saat melihat satu botol yang masih terlihat penuh.

Gadis itu menggeleng. "Gem, tadi kepala aku sakitnya kambuh lagi. Kamu bisa nggak temani aku ke rumah sakit."

"Ke UKS sana?" Ucap Cowok itu yang masih menggunakan baju seragam olahraganya.

"Iya, tapi kamu mau kan anterin aku?"

"Gue sibuk. Sama Calva aja!"

Wajah gadis itu terlihat tidak suka saat mendengar ucapan Gempa. "Calva mulu. Aku juga mau diantara pacar sendiri, Gem."

"Nggak usah manja Amella," Kata Cowok itu lagi sambil menatap tajam gadis didepannya. Setelah mengatakan itu iapun pergi ke ruang ganti meninggalkan Amel yang terlihat tertawa lebih tepatnya mentertawakan diri sendiri.

***

"Nilai kamu turun lagi Amella?" tanya laki-laki paruh baya itu hingga membuat gadis bernama Amella terdiam. Laki-laki yang sudah memasuki kepala empat tersebut pun menoleh ke arah dimana sang anak berada, Kevin meletakkan kertas yang berwarna putih itu diatas meja makan dengan kasar. Terlihat dari raut wajah pria itu tampak marah.

Amella (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang