(  ̄ヘ ̄ ) 11

3.2K 254 3
                                    

Flashback

Hari ini adalah 2 hari sebelum ulang tahunnya yang ke 6, Jeano kecil yang sangat senang dan tidak sabar menanti hari ulang tahun yang selalu di nantikan nya meminta sang mama untuk menemaninya jalan-jalan ke taman.

Sang mama tentu tak menolak ajakan putra kecilnya dan langsung mengiyakan permintaan sang anak, sore itu Jeno kecil terus memasang senyum bulan sabit di wajahnya tak henti-hentinya, menandakan bahwa anak berumur 6 tahun kurang itu sedang sangat bahagia.

Dia jalan dengan menggandeng tangan ibunya dan bersenandung kecil, menyanyikan lagu anak-anak yang sering ia dengarkan di tv ataupun handphone sang mama, ia tak sabar mendapatkan banyak hadiah 2 hari lagi.

Saat sampai di taman, ia langsung saja berlari untuk memainkan mainan anak-anak yang ada disana seperti perosotan, ayunan, dan yang lainnya.

Sedang asyik bermain, mama Jeno bilang ia mendapatkan telepon penting dan harus menelpon seseorang sebentar, menyuruh sang anak untuk tetap di taman itu dan tidak pergi kemana-mana sendiri.

Meskipun taman itu tak berjarak jauh dari rumah mereka, tapi tetap saja mama Jeno khawatir anaknya itu akan kenapa-kenapa, apalagi di umur Jeno yang bahkan belum masuk sekolah dasar.

Saat mamanya pergi, Jeno melihat ada seorang anak kecil yang sepertinya seumuran dengan dirinya hanya duduk diam sendirian saja, jadi Jeno kecil berpikir untuk mengajak anak itu main bersamanya agar tak dilanda rasa bosan.

Jeno pun berlari kecil ingin menghampiri anak itu, sayangnya karena ia tak hati-hati saat berlari, ia harus tersandung batu dan jatuh ke tanah, menyebabkan luka di lututnya.

Namanya anak kecil, sudah pasti akan menangis ketika terluka atau terjatuh, jadilah Jeano kecil menangis sekencang-kencangnya berusaha memanggil sang mama, namun tidak ada tanda-tanda mamanya itu telah kembali.

Anak kecil tadi melihat Jeno kecil menangis dengan mata bulat lucunya, ia merasa kasihan melihat Jeno terjatuh dan menangis, tapi ia bingung ingin membantu dengan cara apa, pasalnya saja ia tak tau cara mengobati luka.

Anak itu pun merogoh saku celananya, berharap menemukan sisa uang nya, dan ia pun berhasil menemukan selembar uang di sakunya.

"Mama selalu membeli eskrim pakai uang seperti ini kan?, Pasti cukup" gumamnya senang lalu berlari ke penjual eskrim yang ada di taman itu, membeli eskrim rasa vanilla kesukaannya, lalu berhati-hati agar eskrim itu tak jatuh sambil menghampiri Jeano kecil yang masih menangis memanggil sang mama.

Anak kecil itu menyodorkan tangannya yang memegang sebuah eskrim, menatap lucu Jeano kecil yang sedang menangis di hadapannya ini.

"jangan menangis, mamamu mungkin ada urusan penting, nanti dia pasti akan kembali" ucapnya berusaha menghentikan tangisan milih Jeno.

"Ini, ambillah eskrim ini, tapi berjanji padaku untuk tidak menangis lagi ya?" Lalu Jeno pun mengangguk dan menghentikan tangisnya, mengambil eskrim itu dari anak kecil yang ia tak tau namanya siapa.

"Ayo berdiri, kita duduk bangku itu, kata mamaku kita tidak boleh memakan eskrim sambil berdiri" ajaknya dengan senyuman manis miliknya.

Jeno kecil kembali mengangguk dan mengikuti anak yang memberikannya eskrim ini untuk duduk bersama di sebuah bangku taman yang cukup luas.

"Apa kau suka bermain di taman ini?" Tanya anak kecil itu kepada Jeno yang masih asyik memakan eskrim miliknya.

"Tidak juga, mama selalu sibuk, jadi aku jarang bermain kesini karena aku tak boleh main sendiri, hari ini mama kebetulan libur dan 2 hari lagi ulang tahunku, jadi aku meminta untuk bermain disini" ucap Jeno lalu kembali memakan eskrim nya.

"Wah, sebentar lagi kau ulang tahun ya?" Tanyanya kembali.

"Oh iya, apa kau mau datang ke rumah ku 2 hari lagi untuk merayakan ulang tahun ku?, Nanti aku akan memberimu kue ulang tahun yang enak" ajak Jeno dengan senyuman sabitnya, ia sudah melupakan rasa sakit dari luka di lutut kanannya, ia sekarang senang mengobrol dengan teman barunya ini.

"Maaf, aku sangat ingin sebenarnya, tapi 2 hari lagi aku harus pergi" -

"Kenapa?" -Jeno

"Papaku ada pekerjaan di luar kota, jadi aku dan mamaku harus ikut dengannya deh" -

"Yahh, sayang sekali..." -Jeno

Jeno kecil mulai menampakkan raut sedihnya kembali, baru saja ia mendapat teman baru masa temannya itu sudah akan pergi?, Saat ulang tahunnya pulak.

"Tak apa kok, besok ayo bertemu di taman ini lagi, aku akan memberikanmu hadiah ulang tahun" ucapnya sambil tersenyum manis, berusaha agar Jeno tak kembali menangis seperti tadi.

"Baiklah, Janji ya?" Ucap Jeno mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji, tapi kau juga Janji untuk jangan menangis lagi ya?, Aku ga suka ngeliat orang menangis!" Balasnya lalu menautkan jari kelingking mereka berdua.

"Iya, Janji!" Tak lama setelah perjanjian antara dua anak kecil itu, mama Jeno pun datang menghampiri mereka berdua.

"Ya ampun Jeno, kan mama bilang jangan kemana-mana, terus itu eskrim kamu beli darimana?" Ucap sang mama panik karena tadi agak kesusahan menemukan putranya.

"Oh, nama kamu Jeno ya?" Ucap anak di sebelahnya.

"Loh, kamu siapa nak?, Mama kamu mana?" Tanya mama Jeno, sementara sang anak masih sibuk melahap eskrim nya.

"Aku kesini sendiri Tante, hanya jalan-jalan sebentar, tadi aku melihat Jeno menangis jadi aku membelikannya eskrim agar ia tak menangis lagi" jawabnya sopan.

"Ya ampun, makasih ya nak, perlu Tante ganti uang nya?, Mau ya?" Balas mama Jeno tak enak.

"Ga perlu Tante, mama juga ga marah kalau aku jajanin temen hehe, makasih sebelumnya, tapi aku harus pulang sekarang" Jawab nya lagi.

"Ya sudah, hati-hati ya, terima kasih untuk eskrim nya anak baik" ucap mama Jeno dengan senyuman manisnya.

"Sama-sama Tante Cantik" balasnya kemudian pergi meninggalkan taman itu.

"Jeno pulang yuk, kita obatin lutut kamu di rumah oke?" Ajak sang mama yang di balas anggukan oleh anaknya, mereka berdua pun pulang setelah eskrim Jeno habis dan di perjalanan pulang Jeno juga bercerita tentang anak tadi yang memberikannya eskrim.

Jeno kecil sangat senang mendapatkan teman baru hari ini, bahkan ia melupakan bahwa temannya itu akan meninggalkan saat hari ulang tahunnya, biarkanlah kesenangannya terlebih dahulu.

Besok, ia akan meminta ke mamanya lagi untuk main ke taman itu sesuai dengan yang ia bicarakan tadi oleh anak itu.

"oh ya, kok Jeno lupa sih nanyain namanya tadi?, Dia aja udah tau nama Jeno, besok deh Jeno tanya in" ucapnya pada sang mama.

"Boleh, besok Jeno gantian traktir teman Jeno eskrim ya?, Mau kan?" Balas sang mama yang di balas anggukan antusias dari sang putra.

'anak itu..., Baik sekali....'

()[]{}

Flashback dulu ye kan?, Chapter depan juga kayaknya flashback dulu deh, baru nanti lanjut cerita nya ok?

Segitu dulu, dadah~

[✓] Si Ketos & Wakilnya • NoMark [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang