Nenek Chloe adalah ibu pertama bagi Stevany. Mamanya meninggal usai melahirkannya dan hingga berusia 10 tahun Stevany dibesarkan sendiri oleh Nenek Chloe yang merupakan Ibu dari Papanya.
Ia dibawa ke Indonesia oleh Papanya karena pindah tugas. Ketika itu kondisi Nenek Chloe sering sakit-sakitan sehingga mau tidak mau mereka harus berpisah karena Papanya khawatir Stevany akan menjadi beban bagi Neneknya.Di Indonesia, Papanya bertemu dengan wanita lokal dan menikah lagi. Ibu sambung Stevany sangat baik hati, ia memperlakukan Stevany seperti putrinya sendiri. Terlebih pernikahan orang tuanya tak dikaruniai anak lagi sehingga Stevany adalah jantung hati dikeluarganya. Stevany tumbuh menjadi gadis yang polos dan cerdas, selalu menjadi juara kelas dan gadis idaman di sekolah. Wajah blasteran dan rambut blondenya yang mencolok di antara warga lokal membuat pesona Stevany semakin dipuja kaum adam. Karena itulah keluarganya menjadi sangat over protektif pada Stevany dan tak membiarkan sembarang lelaki berkencan dengan putri kesayangan mereka.
Usai lulus kuliah dengan predikat cumlaude dan selesai hanya dalam waktu 2,5 tahun, Stevany memutuskan untuk bekerja di perusahan besar, namun Papa dan Maminya tak mengijinkan Stevany bekerja di tempat yang jauh dan berinteraksi dengan banyak orang. Mereka khawatir Stevany akan bertemu dengan orang-orang yang hanya akan memanfaatkan kecantikannya. Pada akhirnya Stevany mengetahui lowongan pekerjaan sebagai Supervisor Logistic di Restoran Italian food yang memiliki banyak cabang di berbagai kota. Ia mencoba melamar dan lolos, jarak yang lumayan jauh dari rumahnya dan jam kerja yang tak teratur membuat Stevany bersikeras untuk ngekos, meski awalnya kedua orang tuanya tak setuju namun pada akhirnya mereka mengalah karena Stevany mengancam akan mencari pekerjaan yang qualified dengan ijazahnya apabila ia masih dilarang untuk tinggal di rumah kos.
Dalam waktu setahun Stevany menggantikan posisi kepala Logistic yang resign. Ia menikmati pekerjaannya dan berteman dengan banyak orang. Terlebih saat ia tahu bos di tempatnya bekerja adalah laki-laki tampan yang sangat ideal dengan kriteria laki-laki idamannya, Stevany semakin semangat bekerja karenanya. Meski ia tau bosnya sudah memiliki istri namun Stevany hanya bisa mengaguminya dari jauh. Tak sekalipun terbesit di pikiran Stev untuk merebut Aji dari istrinya meski ia sangat mengaguminya.
Kejadian di malam itu murni adalah kesalahan, Stevany tak menyangka bila undangan makan malamnya berbuah petaka. Ia menyesal sudah mengajak Aji makan malam dan menjadi pelampiasan nafsu amarah bosnya itu. Namun demikian Stevany tak menampik bila ada rasa bahagia saat ia bercinta dengan lelaki impiannya, namun kebahagiaan itu pudar ketika ternyata Stevany menghancurkan segalanya. Terlebih saat Aji justru menyalahkan Stev dan memojokkannya di hadapan istri bosnya itu. Padahal baginya tak pernah sekalipun terbesit untuk menggoda Aji.
Stevany sangat hancur kala itu, ia memutuskan untuk terbang ke tempat Neneknya dan menerima tawaran pekerjaan dari sahabat Papanya yang sudah sejak lama menanti Stevany untuk bergabung di perusahaan pengalengan ikan. Butuh waktu lama bagi Stev untuk menata hati dan menerima keadaannya yang tak lagi perawan. Stevany sangat menjunjung tinggi nilai kesucian dalam ikatan sakral pernikahan dan kini ia tak memiliki hal suci itu lagi untuk ia persembahkan pada suaminya kelak.
"Melamun lagi?"
Stev tersentak dan menoleh cepat, Nenek Chloe sudah duduk di sampingnya dan tersenyum hangat.
"Weekend begini pergilah jalan-jalan Stev, tidakkah kamu bosan berada di rumah terus-terusan??" saran nenek Chloe lembut seraya menarik tangan cucunya dan menggenggamnya erat.
"Aku lebih cepat bosan saat berada di keramaian, Nek, begini lebih baik," elak Stevany seraya beringsut memeluk Neneknya itu.
"Entah perasaan Nenek saja atau memang kenyataannya seperti itu, tapi Nenek merasa jiwamu kosong, Nak."
Stevany mendongah menatap Neneknya dalam, Apa terlihat dari sorot matanya bila ia sedang menyembunyikan sesuatu?
"Pergilah berkencan, temanmu yang tempo hari datang mengantarkan laptopmu yang tertinggal itu lumayan keren, sepertinya pergi dengannya akan membuatmu lebih bersemangat."
Stev terkekeh, yang dimaksud Nenek Chloe adalah Jared dan laki-laki itu sama sekali tidak masuk dalam daftar pria favoritnya.
"Hahaha ... Lebih baik aku hidup melajang selamanya, Nek. Daripada harus hidup dengan Jared!" tawa Stev sumbang.
"Kenapa tidak? Dia tampak dewasa, sepertinya juga tipe yang bertanggung jawab, pergilah Nenek tak apa, Nenek akan merahasiakannnya dari Papamu."
"Neeek, aku akan pergi kencan saat menemukan laki-laki yang tepat, jangan memaksaku!" sungut Stevany kesal.
Nenek Chloe menatap Stevany hangat, "Baiklah terserah kamu saja kepala batu, tapi jangan salahkan Nenek bila kamu jadi perawan tua nantinya."
Stev tergugu, perawan? Tapi ia sudah tak perawan lagi..
"Minggu depan Nenek akan sibuk mempersiapkan materi untuk temu komunitas antar kota, bersiaplah untuk lebih kesepian."
Stevany merengut lagi. "Nenek akan ikut acara itu?"
"Tentu saja, sekali dalam setahun sangat rugi bila melewatkan acara seru ini."
"Tapi Nenek akan meninggalkanku selama dua minggu!"
"Kalo bisa sebulan mungkin akan Nenek pertimbangkan."
"Nenek! Apa Nenek tidak kasihan dengan cucu kesayangan Nenek ini, huh?? Apa Nenek sudah tak menyayangiku lagi?"
"Entahlah, mungkin kalo bisa ditukar dengan cucu lain nanti di acara temu komunitas pasti akan Nenek pertimbangkan."
"Nenek!!" sungut Stevany mempererat pelukannya dan bersandar lebih dalam di dada Neneknya yang hangat.
Ia tahu neneknya sangat sayang padanya,di acara temu komunitas tahun lalu neneknya pulang lebih awal saat Stevany menelfon dan berpura-pura sakit. Sepertinya tahun ini dia akan mencari cara lain untuk meminta Neneknya pulang lebih awal lagi, Stevany terkekeh. Ia akan menyusun rencana licik agar perjalanan Nenek Chloe tak berjalan dengan lancar, ia akan memastikan Nenek kesayangannya itu akan pulang lebih dulu sebelum jatah dua minggu habis. Stevany tersenyum smirk di pelukan Neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Be Mine!
RomanceSetelah hampir separuh usianya mencintai Brisya, mampukah Aji mencintai wanita lain setelah takdir tak menyatukan cintanya? Merelakan Brisya hidup bahagia dengan lelaki pilihannya adalah fase paling menyakitkan bagi Aji. Hidupnya yang mononton sejak...