Kelip bintang dimalam hari dan udara yang sangat sejuk dipenuhi oleh kedamaian. Sunyi, hanya suara jangkrik dan hembusan angin yang menembus kaos putih tipis yang dikenakan seorang pria bertubuh cukup tinggi.
Dihirupnya udara malam, dinikmatinya hembusan angin, baginya seakan dunia baru saja lahir. Ia menoleh kesampingnya, melihat keindahan dunianya, seakan akan melihat keindahan abadi yang tak akan pernah hilang dari sisinya. Begitu kiranya.
Dirangkulnya bahu sang kekasih, dipandanginya tanpa henti seakan tak ada hari esok untuk tetap bersama. Kedua insang menghabiskan waktu dimalam itu, hingga tak sadar bintang bintang mulai menghilang, cahaya bulan mulai sirna. Sang surya telah datang, mulai menyinari keduanya, mereka saling bertatapan, tersenyum dikala pagi penyapa.
Sepasang mata saling berpandangan, mengalir buliran dari pelipis mata melihat sang kekasih memudar dengan senyuman indahnya. "Terimakasih"
Di dunia ini tidak ada yang abadi, semua akan sirna termasuk kenangan kita.