9th

6.9K 1K 43
                                    

Renjun membuka pintu kamar. "Jaemin, aku akan memㅡ" Seketika Renjun terdiam mematung ketika melihat Jaemin memunggunginya yang sedang bersiap.

 "Jaemin, aku akan memㅡ" Seketika Renjun terdiam mematung ketika melihat Jaemin memunggunginya yang sedang bersiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin membalikkan badan menengok arah Renjun berdiri. Ia tersenyum kecil oleh kehadiran Renjun yang hanya berdiri diam di ambang pintu. Jaemin memilih menyudahi kegiatannya.

"Kau akan apa?"

Renjun tersadar dari keterdiamannya, lekas mengerjapkan mata. "A-ah tidak, tidak. E-em maksudku tidak jadi. Aku lupa ingin mengatakan apa padamu," ungkapnya secara terbata. Jaemin memandangnya dengan sorot mata dingin lalu kembali menghadap cermin di depannya.

"Omong-omong, kau sangat manis," ujar Jaemin seraya memoleskan pelembab bibir pada bibir pink yang tampak kering.

Mendengar hal itu, pipi Renjun menjadi memerah karena pujian itu. "Eh?"

"Lupakan. Ayo kita turun. Pasti yang lain sudah menunggu." Jaemin melangkah mendekat lalu merengkuh pinggang kecil Renjun. Empunya sedikit terjengit, namun tetap berjalan meski agak risih untuk posisinya sekarang. Hey ayolah, ia sedang berperan menjadi Injoon dan karakter Injoon itu lemah lembut dan gemulai.

Renjun tidak suka berpura-pura.

Sesampainya di lantai bawah tepatnya aula kerajaan, Renjun sudah disuguhi oleh banyak sekali para bangsawan yang mengikutsertakan penyambutan Jeno sebagai raja baru kerajaan Ermìs. Obrolan ringan terkesan formal dan sopan dapat ditangkap di indra pendengaran Renjun. Suasana ini benar-benar terasa berbeda daripada pesta-pesta besar di masa depan.

Banyak berbagai kue dengan bentuk dan ukuran berbeda. Dari kecil hingga besar yang tersedia. Bahkan semua tamu hampir keseluruhannya meminum teh pada cangkir porselen yang terdapat ukiran bunga cantik. Sedangkan di masa depan, mungkin sangat berbeda dengan pesta orang abad pertengahan. Renjun cukup terpukau oleh gemerlap aula yang dipenuhi oleh tamu meskipun semuanya laki-laki.

"Selamat malam yang mulia Jaemin dan yang mulia Injoon," sapa salah seorang tamu yang diyakini merupakan seorang ratu. Renjun mengernyit bingung, sementara Jaemin menanggapinya dengan senyuman tipis namun terkesan sangat profesional.

"Di mana raja Jay?" tanya Jaemin.

"Aku pikir dia sedang bersama teman-temannya sambil menghabiskan waktu untuk bercengkerama. Kau tahu sendiri jika menjadi pemimpin akan sangat menyita banyak sekali waktu. Sekedar berjumpa teman lama pasti tidak akan sempat," jelas lelaki manis itu.

"Kau benar, yang mulia Jungwon," balas Jaemin terkekeh-kekeh.

"Lama tak berjumpa, yang mulia semakin manis," tutur ratu bernama Jungwon. Renjun sedikit meringis, tetapi tetap memaksakan untuk tersenyum walau nantinya terkesan mengerikan. Dalam hati, Jaemin tertawa keras mengamati reaksi konyol yang ditunjukkan oleh Renjun.

Setelah digunakan untuk saling bertegur sapa oleh para tamu undangan, kini saatnya acara pelantikan dimulai. Para tamu bisa melihat Jeno bersama raja kerajaan Ermìs yang berdiri bersebelahan. Mereka berdua tampak tampan. Raja Ermìs sendiri merupakan ayah mertua Jeno dan karena keturunan raja Ermìs hanya satu dan itupun seorang submisif, untuk itu Jeno yang akan memegang kekuasaan kerajaan. Setelah dirembuk bersama oleh kementerian hingga para penasehat kerajaan, maka kerajaan Ermìs sepenuhnya akan jatuh ke tangan putra mahkota Sirius yakni Jung Jeno.

MIDDLE AGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang