Tuan MiN atau Yoonki nama panggilan ibunya itu membuka lemari pakaiannya untuk melihat keberadaan gadis tadi,lalu terlihat seseoramg sedang tertidur pulas dengan posisi tangan menangkup lututnya.
Yoonki yang tidak tega melihat asya ketiduran didalam lemari menggendongnya untuk dipindahkan ke kasur.
"apa sangat panas didalam lemari itu? sampai berkeringat gini."yonggi yang sedang menatap gadis tadi tengah tertidur lelap dengan keringat bercucuran.
~~~~~~~~~~~
Sementara hari sudah gelap,semua anggota keluarga Tuan Min itu berkumpul untuk makan malam termasuk Yoonki.
"Yoonggi."
Ditengah-tengah semua anggota keluarga sedang fokus menyantap makanannya masing-masing,seseorang membuka suara yang membuat semua melirik pada orang itu.
"Iya ayah?."yonggi menjawab orang yang memanggil namanya tadi.
"Kamu sudah tau bahwa kamu akan urus pekerjaan dijepang untuk sementara?."
Semua anggota keluarga mulai menatap ke arah yoonggi ingin tau apa yang akan dijawab seorang yang dikenal dingin dan tidak mau ada yang memerintahnya itu meskipun dia adalah ayah dan ibunya sekaligus.
"Tau."jawaban yoonggi yang singkat dan datar tanpa ekspresi apapun.
"Wah seorang Min Yoonggi mau menurut juga."candaan seorang adik laki-laki yang ditujukan kepada kakaknya.Yoonggi hanya menatap sekilas dan melanjutkan makannya.
"Ngomong-ngomong bu.kok hari ini aku belum liat wanita yang baru kerja disini itu ya?."
Pertanyaan yang dilontarkan adik laki-laki Yoonggi kepada ibunya sontak membuat Yoonggi teringat kalo wanita yang dimaksud adalah asya yang masih tertidur dikamarnya tadi.
"Aku sudah selesai makan."yoonggi tiba-tiba beranjak pergi meninggalkan ruang makan itu lebih awal.
"Kenapa dia buru-buru?."
~~~~~~~~~~~~~~~
Sementara asya yang sedari tadi tidur pulas dikamar Tuan Min itu mulai membuka matanya.sadar bahwa itu bukan kamarnya asya langsung terbangun dan tiba-tiba juga terdengar suara pintu terbuka.
Clekk
"Kamu udah sadar?."Orang yang masuk dan membuka pintu adalah pemilik kamar yaitu yoonggi.
"Emang siapa yang pingsan."ketusnya,asya tau kalo sebenarnya yang pindahin dia dari dalam lemari itu yoonggi karena hanya dia yang tau dan menyuruh untuk sembunyi di dalam.
"Kamu lapar?."tanya yoonggi kembali.
"Maaf ya tuan,tuan gak sadar?tadi aku disuruh sembunyi didalam lemari tuan yang isinya Men's panties semua. gak bisa gitu sembunyikan ditempat yang agak layak?mana lama banget lagi jelaslah lapar."asya.
"What?Underwear?."yoonggi yang malu karena salah tempat menyembunyikan wanita tadi mencoba untuk tetap terlihat biasa saja.
"Yaudah kalo kamu lapar sana makan."suruh pria itu agar wanita itu tidak banyak bicara.
~~~~~~~~~~~~~~~
"Hhmm enaknya makan apa ya?."
Dengan handuk mengikat dirambutnya khas ala sesudah keramas,asya mulai mencari-cari makanan apa yang ada didapur untuk ia makan sekarang setelah seharian berada dikamar tuannya.
"Yah gak ada..."
Asya berhenti bicara saat melihat seseorang turun tangga dan memanggilnya.
"Heh Tuan...!!"bisiknya tapi masih agak keras sehingga yoonggi berhenti berjalan.
"Apa tuan sibuk?"
"Sibuk."
"Ck...yaudah."
Yoonggi berjalan kembali untuk pergi,tapi ia berbalik badan lagi dan kembali pada asya.
"Kenapa emang?."tanya yoonggi.
"Gakpapa."
Sebenarnya asya ingin minta antar pergi keluar mencari makan karena ia tidak tau tempat-tempat di dimensi ini.Tapi asya malu memintanya sampai-sampai perutnya tidak bisa menahan lapar hingga bersuara dan membuat Yoonggi tau apa yang dibutuhkannya.
"Bilang saja lapar."jawab yoonggi saat mendengar panggilan perut asya.
"Yaudah ayo ikut aku."
"Kemana?."
"Ikut saja."yoonggi meninggalkan asya yang masih mematung.lalu dia menaruh handuk yang ada di kepalanya dan menyusul yoonggi diluar dengan mobilnya.
Dalam mobil
"Demi apa ini gue naik mobil mewah?mana sama orang ganteng lagi,beda banget sama didunia asli pasti gak akan ngerasain kayak gini."batin asya.
Tidak ada percakapan hingga seseorang memulai pembicaraan...
"Kita mau kemana?."tanya asya sembari melirik yoonggi yang fokus menyetir.
Yoonggi hanya diam.
"Chh so cuek banget jadi orang."ucap asya sedikit pelan.
"Turun."ucap yoonggi.
"Hah?kenapa?apa aku menyinggung?."
"Ck.ini udah sampai."
"Ohh sorry."jawab asya yang mengira dirinya akan dituruni dijalan padahal tempat tujuan telah sampai.
"Lah kenapa berhenti di sini?."
"Kenapa?kamu gak suka restoran kayak gini?."
"G-gak gitu t-tapi baju yang aku pakai gak sesuai."ucap asya saat menyadari ia hanya memakai jaket dan baju santai.
"Salah sendiri.udah ayok turun."ajak yoonggi yang keluar mobil dahulu.
Restaurant
"Kamu mau pesen apa?."tanya yoonggi.
"Gimana tuan aja."jawab asya.
Yoonggi yang gak mau ribet memesan makanan spesial yang ada di restoran itu.
Tidak butuh waktu lama makanan pun sampai.
"OMG apa ini?mewah sekali dan pasti harganya mahal."batin asya.
Yoonggi heran melihat tingkah asya saat melihat makanan itu dihadapannya seperti seseorang saat pertama kali melihat sesuatu hal.
"Kamu kenapa?kayak pertama kali saja."ucap yoonggi yang mulai makan.
"Emang ini pertama kali."jawab santai asya lalu menyantap makanannya.
"Apa?lalu selama ini kamu pergi ke tempat apa saja?."yoonggi.
"Bahkan ini pertama kali aku ke restoran mewah seperti ini."
Yoonggi berhenti makan dan menatap intens asya yang sedang lahap memakannya.
"Apa dia dari planet lain?sampai-sampai makannya pun sangat lahap seperti baru menemukan sesuatu pertama kali."batin yoonggi.
"Kenapa tuan tidak makan?."tanya asya yang sadar dirinya sedang di perhatikan dan membuat Yoonggi gelagapan oleh pertanyaannya.
"Sudah aku bilang jangan panggil aku Tuan!!."ucap yoonggi sedikit menekan.
"Terus?."
"Yoonggi."
"Bukannya namamu Yoonki?."tanya asya kembali.
"Itu hanya panggilan ibuku saja."
Lalu asya mengangguk sebagai tanda mengerti."Sebenarnya apa yang membuatmu ingin bekerja di rumahku."
"Hhmm..."asya bingung harus menjawab apa karena memang dia tidak tau dunia apa yang sedang dia tinggali.
"Gak usah dijawab,lama."ketus yoonggi lalu melanjutkan makannya.Dan asya yang merasa lega karena tidak tau juga harus jawab apa.
Makanan merekapun habis dan mereka pergi meninggalkan restoran.
Stay tuned And don't forget to vote
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC U BE MINE
Fiksi Remaja"give me a happy miracle in the future" permintaan seorang gadis saat usianya tepat 17 tahun dan itulah kata-kata yang dilontarkannya setiap malam saat ia hendak tidur,dan saat setelah permintaan itu diucapkan ia selalu memimpikan peristiwa yang ter...