Main Bertiga [Part 1]

15.8K 153 0
                                    

Namaku Rian, umur dua puluh tahun, seorang mahasiswa di salah satu kampus yang tak ternama di kota. Kisah ini berawal saat tiga hari yang lalu sewaktu aku sedang liburan ngampus. Seharian itu aku lewati dengan penuh kegabutan di atas kasurku dan kerjaannya hanya makan, tidur, makan, tidur, dan tidak ada aktifitas lain yang jelas. Sungguh sangat bosan rasanya. Punya tiga sahabat di kampus pun tidak ada gunanya sama sekali. Tidak ada satupun yang berinisiatif mengontak aku lebih dulu, ga pernah nanyain kabar, apalagi ngajakin main keluar. Mereka semuanya sibuk dengan pacarnya masing-masing. Yah, apalah daya aku yang jomblo ini?

Singkat saja di saat aku bermalas-malasan di atas kasur, aku membuka ponselku untuk melihat berita di internet. Berhubung aku adalah seorang mahasiswa yang otaknya kurang encer, jadi aku sempatkanlah itu untuk membaca sebentar artikel-artikel yang berhubungan dengan mata kuliahku pada semester yang baru selesai kemarin ini.

Di saat aku tengah asyik-asyiknya nih membaca artikelnya ya kan, tiba-tiba aja tuh di tengah-tengah tulisan muncul iklan-iklan ga jelas gitu deh. Parahnya lagi, itu iklannya ga cuman ada satu doang, tapi beberapa kali muncul iklan-iklan yg lain. Awalnya aku geram dengan iklan-iklan itu, tapi entah mengapa aku menjadi berubah penasaran begitu tak sengaja membaca salah satu iklan aplikasi dating gitu. Iklannya sangatlah menarik dan juga unik. Terlebih lagi aplikasi itu merupakan aplikasi yang ditujukan untuk kalangan dewasa. Tak perlu dijelaskan lebih lanjut, pasti kalian sudah mulai paham kalau ujung-ujungnya aplikasi model begini itu menjurus ke hal-hal yang intim.

Langsung saja berbicara tentang aplikasinya, jadi cara kerjanya pengguna aplikasi ini pada saat pendaftaran akun diwajibkan untuk memposting foto dirinya dengan menggunakan topeng. Selain itu ada beberapa formulir yang berisikan data diri yang juga perlu diisi. Setelah semuanya terverifikasi, kemudian aku pun bisa masuk ke dalam tampilan utama aplikasi tersebut. Langsung saja dong muncul menu pilihan gender. Saat itu aku pun tanpa ragu memilih pria.

Setelah mengklik pilihan gender, tampilan utama aplikasi itu berubah dan hanya memperlihatkan deretan akun-akun para wanita yang mengenakan topeng masing-masing. Benar-benar unik sekali aplikasi ini, batinku dalam hati. Pasalnya, para penggunanya tidak akan tahu pasti bagaimana rupa dibalik topeng-topeng itu. Aku saja sampai pusing karena terus menggulirkan layar dan memilih akun wanita yangs sekiranya cocok dengan seleraku.

Sampai sekiranya hampir sepuluh menit, aku pun mendapatkan akun yang menurutku memiliki bentuk badan yang wah banget dan sesuai dengan kriteriaku. Seksi dan montok gitu pokoknya, apalagi di foto profilnya dia tengah mengenakan pakaian tidur yang sangat terbuka, sampai-sampai memperlihatkan sebagian bentuk susunya yang super gede dan montok itu.

Tak ingin kalah saing aku pun buru-buru melepas bajuku dan juga celanaku hingga kini aku hanya memakai celana bokserku saja. Setelah itu aku memakai topeng hitamku kembali lalu mengambil ulang foto diriku. Foto tersebut kemudian aku jadikan foto profilku dan berharap si doi ini menjadi tertarik padaku saat aku nanti mengajak ngobrol dirinya.

Aku pun segera mengirimkan pesan padanya selagi wanita itu masih online. Aku menyapanya dan menanyakan di mana tempat tinggalnya. Berhubung aplikasi ini dapat menyaring dan menyarankan pasangan yang berada di jarak terdekat, jadi kurasa rumahnya tidak akan terlalu jauh dari lokasi rumahku ini. Benar saja, tak lama dia membalas sapaan dariku dan secara mengejutkan membagikan alamat rumahnya dengan fitur berbagi lokasi yang disediakan aplikasi tersebut.

"Kamu lagi apa?" tanyaku dalam pesan selanjutnya.

"Aku lagi di rumah aja sih ini Bang, kesepian soalnya nunggu suamiku dari kemarin ga pulang-pulang."

"Kok ga pulang? Kenapa memangnya?"

"Itu loh biasa, ada urusan bisnis di luar kota."

"Oh, jadi gitu."

"Iya nih Bang, padahal baru setengah bulan ini menikah tapi udah sering ditinggal-tinggal pergi. Aku jadi kesepian nih di rumah sendiri."

"Kesepian ya? Kenapa ga jalan keluar aja sama teman-teman?"

"Duh males kalau itu bang, temen-temen biasanya kalau diajak main malah asik main hape."

"Susah juga ya kalau gitu, atau gini aja, rumah kita kan deket nih, kalau aku aja main keluar mau?"

"Bisa sih bang, tapi kalau hari ini aku ga bisa karena lagi ga enak badan. Kalau mau, abang aja yang main ke rumahku, gimana?"

Setelah membaca pesan darinya itu, tiba-tiba saja birahiku memuncak dan adik di bawah sana pun perlahan mulai terbangun dari tidurnya. Aku pun langsung mengiyakan tawaran wanita itu.

"Boleh, boleh, nanti aku bawain buah ya buat kamu."

"Oke bang, aku tunggu yah."

"Siap!" Segera aku pun bergegas bangkit dan mengenakan pakaian terbaikku dan berdandan setampan mungkin. Setelahnya aku langsung tancap gas dan pergi menuju rumahnya, tak lupa aku sempatkan pula untuk berhenti dan membeli buah di pinggir jalan.

Main Bertiga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang