BAB VI - Seribu Rahasia Giok.

514 120 35
                                    

NSFW for manslaughter, implied cannibalism.

Taeyong menatap giok merah yang tengah ia pegang. Tanpa berpikir panjang, dia langsung memecahkan gelang giok tadi dan menemukan sebuah chip di dalamnya. Ia mengamatinya sejenak, lantas mengambil pembaca chip sebelum menyambungkannya dengan komputer. Dia menarik napas dalam-dalam. Untuk satu dan lain hal, dia merasa jika dia tidak seharusnya membuka ini.

Ada kurang lebih seribu video klip di sana. Masing-masing dengan penomoran dan tanggal sejak tahun 2014-2015.

Taeyong menggerakkan kursor, lantas dua kali menekan video berjudul [eksperimen] yang kemudian terbuka dan menampilkan sebuah laboratorium dengan seseorang yang sangat ia kenal. Bukan kenal secara pribadi, namun sosok tersebut kondang di seluruh negeri karena keberhasilannya dalam banyak pencapaian di bidang keilmuan.

Marcius Vin.

Seorang saintis yang berhasil mengembangbiakkan embrio hewan tanpa adanya proses perkawinan ketika kahat daging terjadi di Blomar. Masa-masa itu, digadang-gadangkan adalah masa tergelap di negara yang termashyur akan keindahan flora, banyak gizi yang tidak tercukupi sehingga berimbas kepada kualitas orang-orang yang ada di dalam negeri.

Secara singkat, Blomar mengalami kemunduran secara signifikan dalam waktu yang lumayan mengerikan; hanya dalam hitungan tahun.

Namun kemudian, Marcius Vin muncul dengan keberhasilan penelitian dan disembah bagai dewa yang menurunkan hujan di atas tanah kering. Produk-produk yang ia hasilkan tidak perlu menunggu lama untuk dipanen, daging kembali melimpah dan gizi masyarakat mulai sempurna.

Dia adalah titik balik kebangkitan Blomar.

Video tersebut bergerak menyorot kantong-kantong transparan yang Taeyong tidak terlalu yakin apa yang ada di dalamnya sampai kamera hanya membiarkan fokusnya terpaku ke salah satunya. Matanya membeliak. Jelas yang di dalam kantong tersebut bukanlah unggas, kambing, atau sapi yang selama ini menjadi komoditas utama penelitian Marcius Vin. Namun, itu adalah manusia hidup yang bernapas dengan jantung berdetak.

Manusia itu terlihat berusia belasan tahun.

Taeyong pikir dia tidak akan bisa lebih terkejut ketika dia melihat apa yang tengah terjadi, tetapi dia salah. Bibirnya makin menganga ketika dia melihat jika kantong transparan yang menyorot tubuh manusia tadi dirobek secara paksa. Membuat orang yang ada di dalamnya menggelepar dan tersedak oleh udara.

Marcius Vin memegang rahang dari wajah manusia tadi dan mendengus, dia berdecak. "Dia memiliki potensi terkena penyakit kuning. Bunuh dia dan olah dagingnya untuk konsumen kelas A+."

"Baik, Tuan."

Taeyong menutup mulutnya dengan tangan ketika melihat manusia yang masih kejang di atas kantongnya yang terbelah digorok tepat di leher. Darah langsung menghambur membasahi air keruh yang dalam waktu singkat menjadi merah. Manusia tanpa nama tadi kembali kejang, sebelum akhirnya diam tidak bergerak; menandakan dia sudah mati.

Rupanya tidak hanya orang tadi saja, Taeyong menghitung setidaknya ada tujuh manusia yang 'dibunuh' dan kemudian ditumpuk di atas boks hijau dan kemudian dibawa keluar. Taeyong yakin jika sekumpulan mayat tadi dibawa ke tempat pengolahan daging untuk konsumen kelas A+ seperti apa yang dikatakan Marcius Vin tadi.

Kepalanya langsung pening dengan isi perut yang memaksa keluar. Ketika dia memecahkan gelang giok merah untuk mencari petunjuk, dia sama sekali tidak menyangka jika dia akan menemukan seribu video yang mengungkap rahasia hitam yang ada di Roseus.

Dia memijat kening, video tadi diambil pada tahun 2014. Jadi persentase kemungkinan jika praktik tersebut sudah hilang atau semakin menjadi sama tingginya.

Simulasi || JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang