"Jadi lo masih mau ngelanjutin rencana lo itu?" tanya Sabrina, gadis itu bersandar di sofa dengan kedua tangan dan mulutnya terisi penuh oleh makanan.
Rora hanya mengangguk mengiyakan, dirinya terlalu sibuk berselancar pada medsos lamanya. Gadis itu tampak berdecak pelan saat ia sudah lama tak membuka akun tersebut dan terlalu banyak barang endors yang masuk, sayangnya ia harus meninggalkan dunia nya hanya karena masalah ini.
"Sampe kapan?"
Rora menghela nafasnya pelan. Ia menutup ponselnya dan menatap temannya itu yang masih asik berkutat pada snack nya, ia tersenyum sinis. Kemudian tangannya terulur dengan cepat mengambil satu bungkus kacang polong dan satu batang coklat. Gadis itu terkikik geli saat Sabrina menatapnya horor.
"RORA ITU KAN PUNYA GUE! KOK DIAMBIL SIH!" protesnya, gadis itu bergerak untuk mengambil hak miliknya namun tak jadi saat Rora menatapnya tajam. Berdecak pelan Sabrina kembali memundurkan tubuhnya, ia tidak ada nyali saat mata milik rora memicing tajam dikarenakan jika gadis itu sudah menunjukkan tatapan tajamnya aura yang keluar dari temannya terlalu seram.
"Gue nggak tau kapan bisa nyelesain masalah gue ini, terlebih kayaknya Rara bener-bener udah jatuh cinta sama tuh cowok brengsek"
"Dia yang ngebuat rencana gue nggak akan pernah terselesaikan Sab."
Aurora memiliki kepribadian ganda. Gadis cantik itu menyimpan dendam pada Azglair, sejak dulu Ania mamahnya mengidap penyakit keras. Adnan benar-benar berusaha menjaga istri dan anaknya dengan baik hingga suatu hari Adnan dipertemukan oleh Tania ibu dari Azglair. Adnan sangat terlampau risih ketika Tania selalu bersaha mengajaknya untuk sekedar kencan ataupun sex bebas.
Beberapa bulan berlalu Adnan dikiramkan pesan oleh Tania agar mau bertemu dengannya maka dengan itu Tania tak akan lagi mengusik kehidupan pria itu. Namun naas wanita itu benar-benar licik sehingga terjadi kesalah pahaman besar yang membuat Ania syok dan memaki Tania dengan perkataan kotornya. Siapa yang tak sakit hati jika melihat suaminya melakukan hubungan intim yang saat itupun Adnan terbawa pengaruh obat rangsangan.
Karena kejadian itu yang membuat kedua orang tuanya cerai. Dan Rora sempat terkejut ketika mendapat kabar bahwa Ania dinyatakan meninggal dengan kasus pembunuhan terencana karena kasus itu benar-benar bersih tak menyisakan satu jejak satupun.
Hingga gadis itu beranjak dewasa Rora berusaha untuk melacak kasus pembunuhan itu. Dan kejadian tersebut mampu terungkap yang tak lain pelakunya adalah Azglair entah apa motifnya. Namun saat ia memasuki dunia SMA Rora sengaja untuk mendapatkan peratian dari Azglair agar ia dengan segera dapat membalaskan dendamnya, Namun rencana yang ia buat sejak lama itu harus terkubur dalam-dalam tatkala kepribadian ganda nya yang sudah lama tak muncul mulai memunculkan diri tersebut di dalam raga Aurora.
Namanya Aurel atau kerap dpanggil Rara. Raga ini milik Rora namun seakan dikuasai oleh Rara seorang, berulang kali ia mencoba untuk menagmbil hak tubuhnya namun tak bisa karena Rara yang terlalu hebat menguasai raga gadis cantik itu.
Rara mencintai Azglair bahkan sangat. Luka demi luka selalu Rara terima, bahkan ia hampir saja menyerahkan tubuh Rora pada Azglair jika saja Sabrina tak menentangnya. Rara dan Rora bertolak belakang untuk sifat.
Jika Rara gadis polos, anggun, cute. Berbeda dengan Rora yangmemiliki sifat egois, kejam dan tak menyukai hal apapun yang menyanggut dari barang anak kecil berbeda pesat dengan Rara yang sering menggunakan pakaian layakanya anak kecil tak jauh dari warna pink dan baby blue berbeda drastis dengan Rora yang mencintai dengan black white or red.
Rora membuang nafasnya kasar saat mengingat hal itu, gadis itu memejamkan matanya sejenak menikmati tubuhnya ini.
"Kira-kira Rara kapan keluar ya dari tubuh lo?" tanya Sabrina.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZGLAIR
Teen Fiction📌follow dulu aja sebelum baca 📌jangan hanya menikmati tanpa meninggalkan jejak 📌dibaca ya sayang, bukan disalin ... Ikuti dan turuti perkataan ku, maka kau selamat. Berhenti mencari celah untuk kabur karena itu hanya angan. *** Ini bukan cerit...