12• Happens again

8.8K 441 30
                                    

Maaf karena ada kesalahan kmrn, aku harus logout dlu dari aplikasi dan baru masuk sekarang. Kmrn aku publish pertama kali di laptop dan aku nggak pake aplikasi langsung dari web nya. Kemungkinan si ya web aku error jadi gabisa masuk😫🫂🙏🏻

.
.
.

Kejadian ini terulang lagi, kembali begitu seterusnya.

Rara merapatkan tubuhnya saat merasakan sakit yang menghantam ulu hatinya, dadanya terasa perih, kepala yang mengeluarkan cairan pekat itu merembes membasahi wajahnya. Rambutnya seakan lepek seperti bermandikan darah.

"Jangan pernah membangkang dear."

"Because I don't like that."

Gila...

Mungkin sekarang kata itu yang dapat mendeskripsikan pria dihadapannya ini.

Azglair meraih wajah gadis itu, mengangkatnya pelan saat kepala tersebut tertunduk. Ia menampikan seulas senyuman disaat matanya menatap darah segar yang menetes begitu seterusnya, Azglair mendekatkan wajahnya berusaha mencapai bibir tipis milik Rara, ia menyesapnya dengan nikmat saat mulut kecil tersebut sedikit terdapat bercak darah yang membuat Azglair senang ketika mengecap rasa asin yang berasal dari darah milik gadisnya.

Azglair merasakan tubuh Rara yang melemas, seakan tersadar dari hal gila nya. Azglair langsung menjauhkan wajahnya. "Ra?"

"Sakit Az." lirihnya dengan nada sendu.

Azglair membuka hoodie hitam miliknya, ia memakainya ketubuh Rara yang masih neked diatas. Setelah selesai ia ingin menggendong Rara namun pergerakannya terhenti saat mendengar suara telapak kaki yang melangkah mendekat kearah mereka berdua.

Derap langkah kaki itu beriringan dan semakin dekat, Azglair menyembunyikan wajah sang kekasih untuk semakin tenggelam di dada bidangnya yang tak tertutupi kain lagi.

Mendengar langkah kaki yang mulai menjauh sontak Azgla bernafas lega, dengan segera ia membawa Rara untuk menjauh dari area belakang sekolah.

***

Azglair membanting tubuh gadis itu pada ranjang, ia seakan buta pada kondisi Rara yang terbilang sangat kacau dan memprihatinkan. Tangannya mencengkram erat lengan gadis itu, Azglair mendekatkan wajahnya mencium bibir yang beberapa kali telah mengumpati dirinya.

Rara hanya bisa memejamkan matanya, sekujur tubuhnya begitu nyeri, kepalanya semakin berdenyut sakit. Ia ingin memekik ketika Azglair menarik tengkuknya dengan kencang sehingga kepalanya seakan semakin berputar.

Azglair melepaskan ciumannya begitu saja, lelaki itu berjalan kearah kulkas. Azglair mengambil segelas alkohol berupa wiski, ia menuangkan pada segelas kecil. Meminumnya dengan sekali tegukan, Azglair menuangkan kembali cairan itu ke gelas.

Lelaki yang hanya memakai boxer tanpa atasan apapun kini mendekat memaksa Rara agar meminum alkohol tersebut. "Telen anjing!" seru nya kesal saat Rara menolaknya dengan menjauhkan wajahnya.

Brak

Azglair menaruh botol kaca itu di meja dengan sedikit membanting yang mampu menghasilkan bunyi nyaring membuat Rara terperanjat kaget.

"LO BISA GASI RA, NURUT SAMA GUE!"

"ATAU LO MAU GUE BERSIKAP LEBIH!" bentak nya kesal. Urat-urat pada leher Azgla mulai menonjol memperlihatkan betapa emosi dirinya.

Rara hanya beringsut takut, sejujurnya ia tak ingin membangkang lelaki yang ia cintai ini. Hanya saja ia takut terjadi sesuatu nantinya, raga ini bukan miliknya.

AZGLAIR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang