Kejadian minggu lalu kak dion mengantarkan ku pulang, mama selalu saja mengejek ku dan melontarkan pertanyaan yang membuatku sangat jengkel.
“Duh mama kan belum liat si Dion Dion itu kayak gimana?, ajak kesini dong” Ujar mama yang tengah menyiram tanaman disamping rumah.
“Apaan sih mah”
“mama kan pengen liat mantu mama” Ujar mama ku, bisa tidak jangan menghalu di pagi hari mana mungkin kak Dion mau jadi menantumya.
Semenjak aku bekerja di Skala, Atlas semakin sulit di hubungi aku harus stay di jam 12 kalau ingin sekedar chattingan dengannya, karna dia pulang kerja jam 11 malam, ingin sekali aku bilang ke mama mantu mama tuh Atlas si peta hehe, kok jadi aku yang menghalu sekarang hm.
“dia tuh bos aku mah, kedengeran bos aku mama ngomong gitu, malu banget entar aku dipecat loh” Ujarku pada mama.
“masa gitu doang dipecat sih” Ujar mama tak terima.
“dah lah mah, Hasya pamit kerja dulu, Assalam’mualaikum” Ucapku pada mama sembari mencium tangan dan kening beliau lalu beranjak pergi menggunakan motor ku si kuda biru kesayangan hehe.
Bekerja di Skala selama 3 bulanan lebih membuatku banyak belajar, bekerja di sini sangat menyenakan apalagi teman kerja yang sefrekuensi bikin betah kerja dan juga gaji yang sangat menggiyurkan.
Sesampai nya di tempat kerja aku langsung di sambut teriakan si Raka yang heboh dengan senyuman lebarnya.
“Sya syaa, kita bakal photoshot buat sampul majalah Skala besok, temenin gue ke salon habis pulang kerja ya” Ujarnya pada ku heboh.
“lo ngapain ke salon sih” Ujarku seraya berjalan menuju ruang kerja ku.
“ya biar gue ganteng sya, kebanting banget gue sama Dion” mendengar perkataan nya membuat ku tertawa, si Raka insecure dengan Dion heh.
“Raka lo sadar gak sih lo tuh ganteng banget” Ujar ku membuat nya salah tingkah.
“tapi dari lubang pantat hahaha” membuat ku tertawa keras melihat nya kesal.
“Ish jahat banget si Sya” Ujarnya kesal, kasian juga si jadi cowok insecurean, tapi memang benar sih kalau raka kebanting kalau disandingkan dengan dion, kalau di lihat-lihat kak dion mirip cha eunwoo versi local, raka tuh ganteng kok kalau dilihat sama orang yang tepat yang pasti bukan gue orangnya haha.
“udah deh jangan insecure entar gue bantu lo biar kece kek oppa korea” Ujar ku membuat nya senang.
“Makasih Hasya cantik sayang deh” Ujar ingin memeluk ku sebelum aku mendorong nya, dia lebih dulu terjatuh.
BRAKK
“Kampret, siapa yang berani dorong gue” Ujar Raka kesal yang tengah terjatuh dilantai dengan setengah berteriak tanpa melihat orang yang mendorong nya.
“Saya” ujar kak dion dengan menatap tajam raka dengan suara dinginnya, bukan hanya Raka aku juga dibuat terkejut.
“Jangan peluk Hasya sembarangan, saya gak suka!” Ujar kak dion lalu berlalu melewati kami yang tengah terdiam, aku dan raka saling berpandangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/297276469-288-k615256.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBUMI BERSAMA
General Fiction"Maaf" ucap pria yang tengah berlutut di hadapan Hasya "Jadi selama ini kamu pura-pura, aku benci kamu!" gadis itu perlahan mundur. "Gak ada alasan lagi buat aku bertahan" "Hasya, maaf" ucap maaf pria itu dengan tangisan penyesalannya. BRAKK "HASYA"...