Mungkin jika kau baca karya ku " Hei Setev " kau akan menganga
Tentang rasa yang dulu kau abaikan menganga
Tentang tulisan karya ku yang sekarang berkembang
Kau lelaki baik,aku tau kau pasti bangga.Jika kau ingin memulai lagi dengan bercanda
Pasti aku tak bisa
Karena tulisan buku harian yang nyata
Yang ternyata ditulis dari kisah awal remajaJika kau bertanya bagaimana perasaan ku dulu pada mu
Sudah pasti jelas merah bergairah
Cinta ku yang dulu begitu menggebu-gebu
Sekarang tak berarti lagi karena itu semu yang kelabu.Tapi jika kau bertanya tentang euforia
Aku masih bisa merasa
Karena aku tak mati rasa
Aku masih bisa membanyakan bagaimana rasa senang atau sedih ku dalam menulis kata.Hampir semua buku harian ku berisi dirimu.
Aku masih ingat bagaimana gadis kecil itu dulu menanggung rasa
Tentang manis dan pahit menyimpan rasa padamu.
Sekarang ku rasa kau mulai merasa.Aku masih ingat bagaimana dulu aku bahagia dengan sangat
Hanya karena aku bisa bertemu denganmu lebih lama.
Atau bagaimana saat kita tak sengaja bersentuh tangan.
Aku rasa nya tersengat.Atau bagaimana pembelaan mu dulu padaku.
Aku masih bisa tersenyum sekarang saat mengingat ini.
Dulu aku masih kacau dalam berkata
Sekarang sedang mengembangkan serta menjual kata.Atau tentang kau yang datang kerumah ku sepulang sekolah.
Karena aku yang sakit tak bersekolah
Atau bagaimana dekatnya jarak kita dulu saat berbicara
Aku masih ingat euforia itu.Atau bagaimana aku yang selalu ingin menang untuk menarik perhatianmu.
Atau kau yang terpesona karena aku sang juara kelas dari awal kelas dua.
Atau tentang teman-teman ku yang tertawa melihat foto mu yang sempat berkepala botak.
Atau tentang kau melihat sisi bebas ku.Dulu aku mengenal mu dengan sangat
Tapi entah untuk sekarang
Karena waktu terus berjalan dan pasti ada yang terus tertambat.Sejujurnya sampai detik ini,aku tak tau pasti
Aku masih ragu
Rasa mu terlihat semu
Aku tak bisa mengertiEntah kita dulu terjebak di hubungan "teman" saja.
Atau kau yang tak punya cukup keberanian
Atau kita masih terlalu kecil untuk berhubungan.
Atau memang kau yang tak punya rasa.Aku masih ingat saat aku harus membunuh cinta ini.
Aku menangisi mu seharian.
Kau cinta pertama ku selain ayah.
Kau satu-satu nya lelaki yang pernah mengambil cinta ku sampai sekarang walau aku tak ada rasa lagi padamu.Tapi kulihat kau masih terjebak dengan euforia dulu.
Ku lihat kau selalu ada di sekitar depan kelas ku.
Entah ingin memulai lagi atau apa
Tapi aku tak bisa,karena sudah sulit bagi ku mencinta.Kau mungkin sekarang mengharapkanku
Tapi aku sekarang sedang musim semi
Sedang naksir ke kelas sebelah.Jujur saja kau tak pernah bersikap lebih,yang membuatmu tampak semu.
Yang selalu membuatku ku ragu dari dulu.Jumat 7 Januari 2022 07:37
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
Poetry#Ilygeneration💙 Ig, Wp: [@dahliapuspaindahh] «Generasi Aku Mencintaimu» **✿❀ ❀✿****✿❀ ❀✿****✿❀ ❀✿** Dalam sendu kulihat langit, Mengapa harus aku tuhan? Mengapa harus aku? Cabut saja segala sakit ini tuhan, Hempaskan segala sendu ku. Antarkan aku k...