Purnama tau, kau pergi tanpa bayangan di malam.
Tapi aku, memaki di tengah samudera malam mencari sekelebat bayang mu.
Purnama tau, bagaimana kau melesat menyusul cinta mu.
Tapi apa aku harus mati lagi dengan perasaan ini.
Sumpah pangeran,
Aku lebih dulu mengejar mu di malam desember sebelum kau berusaha menangkapnya di malam januari.
Dengan kebenaran bahwa aku tak punya rasa percaya diri lagi untuk sekedar menulis namamu dengan bintang kepemilikan.
Melihat mu bersinar di tebing malam saja harusnya sudah cukup.
Ya, seharusnya....
Tapi langkah ini membuncah
Berlari ke tebingmu dengan kecepatan bintang jatuh.
Tapi malam berkata lain, kejora tak menginginkan rasa ini.
Aku harus mundur lagi.
Tapi aku pecinta malam,
Mata gelap khas malam mu membuatku tinggal.
Kukuh dengan perasaan semu, buat ku meninggal.
Kau sudah punya bintang mu sendiri.
Aku terkubur terkikis menangis.
Jujur saja, kau bukan milik ku untuk hilang.
Tapi aku tak mau kehilangan mu.
( Versi Revisi ) ( Versi Terbaru )
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
Poetry#Ilygeneration💙 Ig, Wp: [@dahliapuspaindahh] «Generasi Aku Mencintaimu» *＊✿❀ ❀✿＊**＊✿❀ ❀✿＊**＊✿❀ ❀✿＊* Dalam sendu kulihat langit, Mengapa harus aku tuhan? Mengapa harus aku? Cabut saja segala sakit ini tuhan, Hempaskan segala sendu ku. Antarkan aku k...
