Setelah kufikir di keruhan resah,
Pergi dari kota ini adalah hal baik.
Pergi meninggalkan segala sisi negatif yang merusak fiktif.
Pergi dengan mencurangi apa yang tlah ku iklarkan dalah diri.Aku bisa saja lari tergesa-gesah meninggalkan kota gersang ini.
Meninginggalkan semua racun-racun yang terselip dari orang-orang yang berlalu.
Lucu bukan, saat aku merasa hanya sebuah benalu.Tapi benar kata mereka.
Aku sang benalu.
Benalu yang mencuri keuntungan dari mereka.Karena benar kata mereka.
Aku lah benalu.
Benalu yang mencuri keuntungan itu untuk hidup.Hidup yang sedang ku dari hanyalah ketenangan.
Ketenangan bukanlah duduk diam dengan ketakutan yang menunggu antrean.
Sumpah! Kau bukan ibuku jangan bersikap keibuan.Kau tak layak menusuk ku dengan pisau,
Disaat kau bilang itu hanya tepukan.
Kau bukan malaikat!
Hanya predator dengan mulut api.Sial! Bodoh sekali engkau!
Hidup yang ku cari sekarang hanyalah peluang.
Peluang kabur dari kekacauan massa ini.
Sumpah, aku memang tak berniat berdamai dengan diri sendiri!Kau tak layak mengahasutku.
Kau fikir kau iblis?!
Kau tak layak menghantui ku.
Kau fikir aku baik-baik saja?!Aku rusak didalam jiwa.
Hancur di hati.
Tuhan! Kenapa kau ciptakan ku senormal mungkin, saat dalam diriku kacau balau.Kalian merusak ku didalam jiwa!
Gadis kecil ini hanya ingin tenang.
Tuhan..! Tenang dari segala serangan panik, tenang dari semua bilah pisau, tenang dari kehancuran diri.Aku bukan milik mu yang siap dihancurkan.
Tampilan ku seperti dewi dengan hal-hal baik di sekeliling diri.
Aku bahkan bukan milik ku untuk dihancurkan.
Aku benci saat harus tampil normal dengan menusuk kuat jari-hari ku.Setelah kufikir di keruhan resah.
Pergi dari kota ini satu-satunya hal baik.
Pergi meninggalkan segala sisi negatif yang merusak fiktif.
Pergi dengan diri yang telah di curangi.Kamis, 15 Juni 2022
13:17
Dahlia Puspa Indah
" Gadis Penangkaran Sang Luka "
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
Poetry#Ilygeneration💙 Ig, Wp: [@dahliapuspaindahh] «Generasi Aku Mencintaimu» **✿❀ ❀✿****✿❀ ❀✿****✿❀ ❀✿** Dalam sendu kulihat langit, Mengapa harus aku tuhan? Mengapa harus aku? Cabut saja segala sakit ini tuhan, Hempaskan segala sendu ku. Antarkan aku k...