Gadis kecil dengan pena ditanganinya,
Dengan bekas luka sayat yang mahakarya.
Di tengah gelap sunyi kota ini,
Siapa yang akan menolongnya dari jerat kejam malam .
Kertas koran kumuh digenggamnya,
Dengan bekas luka sayat di hati.
Ditengah keramaian teman keluarga kerabat,
Siapa yang akan menyangka ia sudah mati dari kejamnya malam.
Tak ada yang tau apa yang terjadi,
Tiba-tiba saja gadis kecil itu mengerti.
Pena koran kumuhnya yang mahakarya,
Luka sayat hatinya yang melegenda.
Tulisan tangan gadis kecil itu sudah lama terganti,
Dengan tulisan baru tentang tuntutan perbandingan dan penghianatan.
Kumbang jelek ini sekarang kejora,
Kembang kuncup ini sekarang mekar.
Gadis kecil itu sudah lama mati,
Terganti dengan wanita dewasa yang mengerti .
Koran dengan bercak tinta penanya menjelaskan ,
Tentang rasa yang dipaksa.
Tentang miris yang ditulis.
Tentang rasa yang menjadi prosa.
Tentang hidup yang redup.
Bekas luka sayatnya masih ada,
Sebagai bukti pasti ia mati di keramaian .
Kamis, 25 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam
Poetry#Ilygeneration💙 Ig, Wp: [@dahliapuspaindahh] «Generasi Aku Mencintaimu» *＊✿❀ ❀✿＊**＊✿❀ ❀✿＊**＊✿❀ ❀✿＊* Dalam sendu kulihat langit, Mengapa harus aku tuhan? Mengapa harus aku? Cabut saja segala sakit ini tuhan, Hempaskan segala sendu ku. Antarkan aku k...
