S A T U

992 137 2
                                    


Alyza menatap kagum bangunan yang katanya basecamp Regiaster. Dirinya di tawari oleh Nathan untuk mengunjungi basecamp Regiaster. Kata Nathan tidak baik jika Alyza pulang ke rumahnya di dini hari seperti ini, apalagi akan menganggu kegiatan tidur orang yang ada di rumah, yang membuat Alyza mau tidak mau ikut ke basecamp Regiaster.

"Ini beneran basecamp kalian?" Tanya Alyza penasaran, matanya tak lepas menatap bangunan megah yang ada di depannya.

Nathan melepas helmnya, lelaki itu menggeleng-gelengkan kepalanya seraya membenarkan tataan rambutnya yang kusut. Menghela nafas tanpa menjawab pertanyaan Alyza, lelaki itu berkaca pada kaca spion sesaat, lalu turun dari motor gedenya.

Alyza mengulum bibirnya kedalam seraya mengangguk singkat, dirinya mencoba untuk melepas pengait helm, namun susah. Nathan yang tengah melepas jaket mendengus kesal melihat Alyza, "Kalau butuh bantuan bilang." Serunya cetus, menundukkan wajahnya pada leher Alyza dan melepas pengait helm itu.

Alyza tersenyum kecil, "Iya, makasih." Ujarnya yang mendapat anggukan singkat dari Nathan.

"YANG LAIN NGONTRAK!" Seru Minguel sedikit kesal, matanya melirik koper milik Alyza yang berada di jok belakangnya. "Apalah dayaku jok motor kosong sekalinya diisi malah boncengan sama koper!"

"Malang sekali dirimu nak, untung gue jomblo juga suka bonceng cewe yang berbeda di setiap harinya." Sahut Jimmy yang terlihat agak sehat, lelaki itu di sadarkan oleh Alyza dengan menggunakan minyak kayu putih. Setelah sadar, Jimmy berteriak histeris saat melihat Alyza di depannya. Lelaki bertubuh mungil itu bahkan menyebut Alyza dengan sebutan; badan kawat tulang besi.

Jeffrey terkekeh geli menatap Jimmy. "Balikin dulu harga diri lo, bro. Masa di tonjok sama cewek aja pingsan." Katanya yang membuat Alyza terkekeh pelan.

Jimmy melotot tak terima, "Lo gak pernah ngerasain apa yang gue rasain! Sakit nya itu sakiiiiit banget, tapi lebih sakit kalau ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Lebih sakit lagi cuma dianggap temen . Apalagi cuman dijadikan bahan gabut, sakitnya nusuk in the kokoro bro." Ujarnya yang langsung mendapat jitakan pelan dari Elios.

"Banyak drama."

"Ppftt lord sudah turun tangan. Gak cape tuh tetep ngejar tapi yang di kejar malah ikutan lari?" Tanya Tyan menjulurkan lidahnya pada Jimmy.

Jimmy menaikkan satu sudut bibirnya, menatap Tyan dengan seringainya. "Makanya kalo pacaran jangan virtual. Gak malu tuh dulu ngetawain plankton yang nikah sama komputer?".

"Gak malu bro? Tiap hari ganti cewe giliran disakiti balik sama cewek berasa jadi manusia paling galau seantero dunia."

"Siapa tuh ceweknya? kasih paham Tyan!" Seru Minguel ikut nimbrung.

"Rose."

"SAY IT LOUDER!"

"ROSE!"

"Ppffftt Haha Jim! Wajah lo merah banget, masih ada rasa ya? Rasa apa? Rasa vanilla? Coklat? Atau rasa yang belum hilang tapi yang bisa dirasakan hanya kenangannya aja?."

Jimmy mendengus, lelaki bertubuh pendek itu bersedekap dada menatap Tyan dan Minguel. "IYA! Puas lo berdua? Mau gue tambahin nasi biar kenyang?!".

Tyan dan Minguel sontak saling bertatapan, mereka menyeringai kepada Jimmy, lalu berlari menuju basecamp membuat Jimmy melotot. "JANGAN CEPU LO BERDUA!".

Jeffrey tersenyum kecil disana, jadi benar Jimmy masih ada rasa pada Rose?.

Alyza menggelengkan kepalanya tak mengerti melihat perdebatan tidak penting antara Jimmy, Tyan dan Minguel, cewek itu berjalan dengan Athalla menuju basecamp, mensejajarkan badannya dengan pria itu. "Ini seriusan basecamp kalian?" Tanyanya, matanya kembali menatap kagum bangunan yang ada di depannya.

RegiasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang